Virus Corona
Filipina Lockdown, Presiden Duterte Ancam Tembak Mati untuk Warganya yang Tak Mau Diatur
Filipina berlakukan lockdown, Presiden Duterte membolehkan penegak hukum menembak mati warganya yang tak mau diatur.
Editor: Delta Lidina Putri
Penutupan kegiatan bagi 12juta warga di Manila itu, akan berakhir 14 April mendatang dan masih dipertimbangkan untuk diperpanjang. (Rina Ayu/Tribunnews)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Duterte Ancam Tembak Mati Pelanggar Aturan Lockdown di Filipina
Apa Itu Lockdown? Apa Pula Risikonya? Ini Penjelasan Sosiolog
Sejumlah daerah di Indonesia telah menerapkan kebijakan lockdown, meski pemerintah pusat belum mengeluarkan keputusan resmi.
Sejauh ini, tercatat lima daerah yang melakukan lockdown atau karantina wilayah, yaitu Papua, Tegal, Tasikmalaya, Ciamis, dan Makassar.
Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk menahan laju penyebaran virus corona di daerah-daerah tersebut.
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono mengatakan, kebijakan lockdown akan menyebabkan sejumlah titik penting nadi kehidupan sosial terhenti.
"Efeknya terputusnya produksi, konsumsi kolektif, distribusi, dan kegiatan sosial budaya akan tertutup," kata Drajat saat dihubungi, Senin (30/3/2020).
Bila pemerintah pusat akan mengeluarkan status lockdown, menurut Drajat beberapa hal harus dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Penyesuaian
Dari sisi masyarakat, menurut Drajat, mereka harus melakukan reorientasi ruang.
Artinya, ruang-ruang sosial yang luas harus diubah ke dalam dua jenis ruang, yaitu institusi keluarga (ruang kecil) dan ruang maya atau yang disebut dengan virtual society.
"Jadi harus ada reorientasi itu untuk bisa melakukan interaksi dengan luar, yaitu hanya dengan perubahan ruangnya," jelas dia.
Drajat menyebut rumah pada umumnya memiliki fungsi informal atau untuk bersantai dan beristirahat.
Akan tetapi, dengan adanya lockdown ini maka rumah akan memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai fungsi informal sekaligus fungsi produksi atau kantor.