Virus Corona
Ramai Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona, Pemkot Semarang Siapkan Makam Khusus
Ramai warga di sejumlah daerah menolak pemakaman jenazah positif corona, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siapkan tempat pemakaman khusus.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Ramai warga di sejumlah daerah menolak pemakaman jenazah positif corona, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siapkan tempat pemakaman khusus.
Dilansir dari TribunJateng, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sudah mengidentifikasi beberapa tempat pemakaman umum (TPU) milik pemerintah untuk memakamkan jenazah korban COVID-19.
"Setelah beberapa korban meninggal, kemudian ada kegalauan masyarakat di tempat pemakaman umum, kami mesti merencanakan hal itu," tutur Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.
Hendi juga mengumumkan penyiapan makam khusus itu lewat akun Instagram-nya.
"Untuk kenyamanan bersama -- Pemerintah Kota Semarang berkomitmen secara konkrit hadir dalam setiap konflik sosial di masyarakat..
Disiapkan pemakaman khusus di Ngadirgo Mijen yang jauh dari pemukiman warga, agar polemik tidak berkepanjangan, dimana bisa berpotensi menyakiti banyak pihak," tulisnya di Instagram.
• Miris, Pemakaman Korban Corona Ditolak Warga Sejumlah Daerah di Indonesia, Mana Saja?
• Utamakan Kebutuhan APD, El Rumi Pilih Pakai Masker Hasil Inisiatif Sang Bunda, Maia Estianty

Tempat Pemakaman Khusus Siap Digunakan
Dari hasil identifikasi, pihaknya mendapatkan lokasi yang dinilai laik, yakni di Ngadirego, Mijen, Semarang.
Saat ini, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang sedang menata lokasi agar benar-benar steril dan terpisah dengan TPU lain.
Sementara itu, Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali, mengatakan Disperkim sudah menyurvei dua lokasi yakni Ngadirego dan BSB Jatisari.
Dari segi jarak antara makam dan perumahan warga, TPU Ngadirgo dinilai cukup memenuhi dibanding TPU lainnya.
"Jarak tembok makam dan penduduk sekitar 200 meter. Luas makam tersebut 4.000 meter persegi. Kami ambil TPU yang paling jauh dari pemukiman," terangnya, Rabu (1/4/2020) sebagaimana dilansir dari TribunJateng.
Ali menyebutkan, TPU Ngadirgo memang masih kosong, tapi sudah siap digunakan.
Sekeliling makam sudah dibangun tembok, jalan makam juga sudah memenuhi syarat.
"Sementara memang belum ada pendekatan sama masyarakat. Kami akan komunikasi. Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima.