Virus Corona
KABAR GEMBIRA! Di Bulan April Ini Virus Corona Akan Mereda, Mengapa? Ini Penjelasan Menteri Luhut
Pernyataan Luhut Pandjaitan sebut di bulan April mendatang virus corona atau Covid-19 relatif lebih lemah dengan didukung social distancing yang baik.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Memasuki bulan April 2020, ada harapan badai virus corona atau Covid-19 berpotensi mereda. Mengapa? Mari kita dengar penjelasan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan.
Seperti yang telah diketahui virus Covid-19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global.
Di Indonesia sendiri, virus tersebut juga telah ditetapkan menjadi bencana dengan skala nasional.
Melihat pertambahan kasus positif Covid-19 yang kian meningkat hari ke hari, menjadikan pemerintah terus memberikan imbauan untuk agar terus waspada akan wabah ini.
Kasus yang terjadi sejak pasien pertama dikonfirmasi terinfeksi tepat pada 2 Maret 2020 lalu.
Sudah hampir sebulan Indonesia diterpa wabah ini dan ternyata ada kabar melegakan bahwa coronavirus akan mereda di bulan April 2020 ini.

• Foto & Video Jenazah Virus Corona Harus Ditampung ke Dalam Bak Truk Karena Rumah Sakit Penuh Sesak
• Lockdown Baru Dibuka, Corona Baru Pulih, Pasar Wuhan Jual Daging Kelelawar Lagi, Tak Ada Kapoknya?
Hal itu sesuai dengan pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut penuturan dari Luhut, ia menyebut virus corona akan melemah pada bulan April.
Pernyataan itu memiliki alasan yakni di Indonesia akan memasuki musim panas.
Sementara virus corona tidak bertahan lama dengan panasnya sinar matahari.
Luhut pun menjelaskan di kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dengan topik 'Menko Luhut Menjawab: Mudik 2020' pada Selasa (31/3/2020).
Sebelum menjawab, terdapat beberapa pertanyaan yang ditujukan untuk sang politisi tersebut, seperti.
"Kapan Perpres dan Inpres soal mudik akan dikeluarkan dan akan seperti apa aturan main yang akan diterapkan?,".
Luhut pun menjawab bahwasanya topik mudik akan dibahas di rapat terakhir dan nanti akan dilaporkan ke Presiden.
Ia menyampaikan terdapat beberapa poin yang perlu dipikirkan soal mudik di tengah wabah ini.
"Yang kesatu masalah ekonomi, masalah kedua kan penularan.
Penularan ini itu sangat kental dengan kalau kita tidak melakukan social distancing atau jaga jarak itu dengan baik," terang Luhut.
• Cemas di Tengah Pandemi Virus Corona Bikin Bad Mood? Coba Konsumsi 5 Makanan Ini
• Stres di Tengah Pandemi Virus Corona? Coba Redakan Dengan 5 Minuman Ini
Tak berhenti di situ, Luhut juga menjelaskan dan berpacu pada hasil penelitian bahwa wabah Covid-19 akan mereda di bulan April.
"Yang ketiga, sebenarnya Indonesia itu diuntungkan dari hasil penelitian, dengan temperatur yang tinggi April mulai masuk ini,
Terus kemudian humidity (kelembaban udara) yang tinggi itu membuat virus COVID-19 sebenarnya relatif lebih lemah daripada di tempat lain,” jelas Luhut.
Namun, perlu diingat meredam coronavirus harus didukung dengan bisa mematuhi kebijakan pemerintah yang telah digaungkan.
"Tapi kalau social distancing itu tidak juga ketat,
Terlalu banyak juga masih berkumpul ramai-ramai,
Ya nggak berlaku tadi mengenai keuntungan kita dari panas dan humidity yang tinggi tadi,” lanjutnya.

Sehingga, menurut Luhut dengan meminimalisir adanya kasus infeksi di Tanah Air membuat pemerintah mengambil kebijakan karantina suatu wilayah bukan istilah lockdown.
Karena penetapan lockdown sendiri harus dipertimbangkan secara matang agar tak gagal dalam memutuskan.
"Nah ini yang harus dicari keseimbangannya, tapi kira-kira nanti terminologinya dicari juga,
Kita tidak kenal lockdown, kita kenalnya dikarantina, undang-undang nih ya, jadi jangan kita pakai lagi istilah lockdown itu,
Lockdown itu nggak semua tempat berhasil, hanya China yang relatif berhasil, di Korea, Italia juga tidak, sama Jerman,
Setiap negara itu mencari modelnya masing-masing yang cocok dengan dia,
Jadi kita jangan terus buru-buru menjudge atau memberikan komentar yang tidak pas," tegas Luhut.

Pertanyaan lanjutan yang dijawab oleh Luhut yaitu 'Bagaimana kebijakan pemerintah terkait pencegahan mudik dengan kendaraan pribadi maupun moda transportasi yang masih memberangkatkan pemudik?'.
Luhut menjelaskan bahwa memang perlunya kesadaran dari seseorang di tengah wabah Covid-19 ini.
Karena semua itu demi kebaikan dan kesehatan sesama yang ada di sekitar kita.
"Kita memberikan imbauan paling jelas,
Karena begini kalau kamu sekarang pakai mudik ramai-ramai, secara tanpa sadar sudah membuat kemungkinan orang lain meninggal karena perilakumu atau kamu sendiri,
Itu tergantung kita," ungkap Luhut.
Bahkan ia melanjutkan pernyataannya apabila tak menyadari perilakunya, maka akan berakibat merugikan orang lain.
"Kalau tidak ada kesadaran itu, langsung tidak langsung sudah membantu jumlah orang meninggal itu bertambah, jumlah orang susah itu tambah,
Jadi, ini yang perlu kita sadar," tambahnya.
• Jawa Barat Buka Pendaftaran Jadi Tim Relawan Covid-19, Ridwan Kamil: Mereka Butuh Kamu!
• Lawan Covid-19, Ridwan Kamil & Tim Buat Inovasi Semprot Disinfektan dengan Drone
Ia pun menutup jawabannya dengan penuturan semua wilayah sedang berada di kondisi yang memprihatinkan.
"Jangan cepat berkomentar yang tambah membuat keadaan sulit,
Kan seluruh dunia ngalamin ini bukan hanya Indonesia saja dan semua juga mengalami dengan tekanan-tekanan luar biasa," pungkas Luhut.
Dalam tayangan video YouTube tersebut juga menunjukkan perhatian pemerintah kepada rakyatnya.
Karena menurut Luhut rakyat itu jangan sampai jadi korban yang terlalu parah dengan adanya wabah ini.
Beberapa pengawasan dan tetap memberikan ketersediaan pangan pun juga dijelaskan dalam video tersebut.
Karena sejatinya mematuhi aturan pemerintah untuk menghabiskan aktivitas di rumah saja itu merupakan pilihan yang tepat.
Hal itu di luar memiliki kepentingan yang sangat mendesak.
Sampai nanti hasilnya pun bisa meredam penyebaran Covid-19 lebih luas dan bisa diminimalisir dengan baik. (TribunStyle.com/Heradhyta Amalia)

UPDATE Kondisi Menhub Budi Karya Sumadi, Kondisi Membaik, Acungkan Jempol Siap Lawan Virus Corona
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah 17 hari menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto sejak dinyatakan positif corona. Bagaimana kabarnya sekarang?
Setelah hampir dua pekan menjalani perawatan, kabar baik disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Lewat video yang beredar di media sosial, Budi Karya Sumadi (BKS) memperlihatkan kondisi fisiknya yang mulai pulih.
Bersama seorang dokter yang memakai alat pelindung diri (ADP) lengkap, Budi Karya Sumadi menyampaikan beberapa kalimat terkait kondisi fisiknya selama menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
Menggunakan masker warna biru muda, Budi Karya tampak semangat.
• Stres di Tengah Pandemi Virus Corona? Coba Redakan Dengan 5 Minuman Ini
• Tes Covid-19, Ahmad Dhani Diperiksa Dokter Cilik, Suami Mulan Jameela Terkejut: Corona Atau Demam?

"Haaa... Alhamdulillah. Tetap semangat," ujar Budi Karya Sumadi dalam video itu.
Dia mengacungkan jempol
Budi Karya memakai masker biru, masih terbaring di rumah sakit.
"Lawan Covid... Mantap," tegas Budi Karya.
Video kondisi Budi Karya Sumadi yang membaik dibenarkan Wakil Menteri Desa Budi Arie Setiadi.
Ia membenarkan video yang dimaksud adalah kondisi terkini Menhub Budi Karya Sumadi yang kini masih dirawat di RSPAD
"Seluruh masyarakat Indonesia harus optimis. Badai Corona ini pasti akan berlalu. Tetap semangat," ujar Wamendes Budi Arie saat konfirmasi Tribunnews.com.

Tonton videonya :
Seperti diberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkena positif virus corona atau Covid-19.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktikno mengumumkan langsung anggota kabinet pertama kali terkena Covid-19 ini pada Sabtu (14/3/2020) lalu.
Dengan demikian, hingga hari ini, Selasa (31/3/2020), Budi Karya Sumadi sudah 17 hari menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.
Beberapa hari lalu, seperti diberitakan Kompas.com, kondisi kesehatan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi disebut semakin membaik setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau penyakit Covid-19.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman setelah mendapat laporan dari dokter RSPAD Gatot Soebroto yang merawat Budi Karya.
"Sekitar dua hari yang lalu saya sempat ke RSPAD Gatot Soebroto dan beliau makin membaik situasinya, seperti digambarkan oleh dokter yang di RSPAD Gatot Soebroto," kata Fadjroel dalam diskusi Polemik, Sabtu (21/3/2020).
Fadjroel pun meminta doa dari seluruh masyarakat untuk kesehatan Budi Karya.
Menurut Fadjroel, Budi Karya merupakan salah satu menteri yang berperan dalam evakuasi 238 WNI dari Wuhan di China, 188 WNI dari kapal World Dream, dan 69 WNI dari kapal Diamond Princess.
Tiga lokasi itu diketahui sebagai tempat awal penyebaran virus corona di dunia.
"Kalau dilihat penyelamatan 238 plus 188 plus 69 (WNI), beliau, lah yang berada di garis depan sehingga tahap pertama itu yang terkena, kita menyayangkan Pak Budi Karya terdampak positif," ujar Fadjroel.

Fadjroel melanjutkan, seluruh anggota Kabinet Indnesia Maju telah mengikuti tes virus corona usai Budi Karya diyatakan positif.
Hasilnya, kata Fadjroel, anggota kabinet lain dinyatakan negatif.
Fadjroel mengatakan, Kabinet Indonesia Maju kini tetap bekerja meskipun ada perubahan dalam cara bekerja misalnya dengan melakukan rapat terbatas melalui teknologi video conference.
"Hampir semua menteri (negatif) kecuali cuma Pak Budi Karya Sumadi saja ditambah dengan anggota keluarga beliau," ujar Fadjroel. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif corona pada Sabtu (14/3/2020).(Kompas.com/Wartakotalive/TribunnewsBogor.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Video Terkini Menhub Budi Karya Sumadi, Kondisinya Membaik Acungkan Jempol Siap Lawan Covid-19,