Breaking News:

Virus Corona

Kapok dengan Awal Wabah Virus Corona, PM China Minta Pejabat Tak Sembunyikan Informasi Infeksi Baru

Kapok dengan kejadian awal wabah virus corona yang disembunyikan, PM China minta pejabat lokal tak sembunyikan informasi infeksi baru.

STR-AFP
Anggota staf medis membawa seorang pasien ke rumah sakit Jinyintan, di mana pasien yang terinfeksi oleh virus mirip SARS (virus corona) sedang dirawat, di Wuhan, Hubei, China (18/1/2020). (STR-AFP) 

TRIBUNSTYLE.COM - Kapok dengan kejadian awal wabah virus corona yang disembunyikan, PM China minta pejabat lokal tak sembunyikan informasi infeksi baru.

Pejabat lokal di China didesak agar tidak menyembunyikan angka kasus baru infeksi virus corona.

Diketahui pada akhir Desember 2019 hingga awal Januari 2020, pejabat lokal China di Provinsi Hubei disebut oleh para dokter lokal menyembunyikan informasi virus corona.

Virus corona sendiri pernah diperingatkan oleh Dr. Li Wenliang yang gugur karena berjuang melawan virus corona saat wabah pertama ditemukan.

Juga diketahui akibat terlambat dengan peringatan ini membuat warga provinsi Hubei, di-lockdown selama dua bulan.

Dilansir dari Kompas.com, kini otoritas di provinsi Hubei telah mengizinkan warganya bepergian keluar pada Rabu (25/3/2020).

Namun, tidak untuk kota Wuhan yang baru dijadwalkan bebas lockdown pada 8 April mendatang.

Perdana Menteri China, Li Keqiang mengatakan tiap pemerintah lokal harus mencari kebenaran fakta.

Kota Wuhan setelah diisolasi karena penyebaran virus corona
Kota Wuhan setelah diisolasi karena penyebaran virus corona (foreignpolicy.com)

Kondisi Detri Warmanto Semakin Membaik setelah 10 Hari Karantina Diri karena Positif Virus Corona

Galang Dana Pandemi Corona, Maia Estianty Kumpulkan Donasi Rp 1,3 M, Ini cara Berbeda Mulan Jameela

Bahkan ia juga menyebutkan harus mempublikasikannya secara transparan terkait wabah virus corona alias Covid-19.

Pada pertemuan kelompok tokoh-tokoh terkemuka terkait upaya perlawanan terhadap virus corona, Li mengatakan jika para pejabat China harus akurat dalam melaporkan angka kasus baru.

Dia mengatakan, "Tidak boleh ditutup-tutupi hanya demi mengejar laporan nol infeksi."

Menurut keterangan Li, para pakar percaya virus itu tidak bisa hilang begitu saja seperti SARS.

Li juga mengatakan, meski virus telah secara efektif berhenti di Hubei, risiko wabah lokal dan kasus sporadis masih ada.

"Langkah awal pencegahan dan deteksi pengendalian dini, laporan awal, isolasi awal dan perawatan dini harus dilakukan dengan tegas untuk mengekang penularan wabah di lokal dan bahkan untuk skala yang lebih besar," ujar Li.

Sejauh ini tidak ada kasus infeksi baru yang ditularkan secara lokal pada Rabu, karena China meningkatkan aturan karantina dan penyaringan untuk semua kedatangan internasional sebab adanya risiko dari kasus impor.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaChinaHubeiCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved