Virus Corona
TANDA-TANDA Virus Corona Reda? Update 25 Maret 2020: Yang Sembuh Jauh Lebih Banyak dari Meninggal
Ada titik terang di tengah duka yang disebabkan virus corona, muncul kabar baik untuk semua warga di seluruh dunia, lebih dari 103 ribu orang sembuh.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah tanda-tanda virus corona secara global / dunia bakal segera mereda? Update terbaru Rabu 25 Maret 2020: jumlah pasien yang sembuh berkali lipat jauh lebih banyak dari yang meninggal dunia.
Ya, seperti ada titik terang di tengah duka yang disebabkan virus corona, muncul kabar baik untuk semua warga di seluruh dunia.
Berdasarkan data dari Worldometers, total pasien corona di dunia yang dinyatakan sembuh ada lebih dari 103 ribu, tepatnya 103.736 orang.
Data tersebut diambil per hari Selasa (24/3/2020) malam.
Angka tersebut sangat jauh dari total kematian yang disebabkan COVID-19 yang sejumlah 17 ribu jiwa.
Sementara itu, total kasus pasien terjangkit corona di dunia ada sebanyak 395.753 orang.
Selain itu, ada sejumlah kabar baik lainnya, yaitu sebagai berikut.
• Cara Unik Denmark Redam Panic Buying dan Penimbun Hand Sanitizer di Tengah Pandemi Corona
• Negatif Corona dan Tak Sabar Pulang ke Rumah, Dokter Handoko Gunawan Pilih Naik Taksi
1. China akan Cabut Lockdown Wuhan pada 8 April 2020

Dilansir dari Kompas.com berdasarkan pemberitaan Xinhua, otoritas kesehatan Hubei telah mengeluarkan aturan baru yang lebih lunak.
Salah satunya adalah dengan mengizinkan transportasi untuk beroperasi kembali di Wuhan pada 8 April 2020 mendatang, sebagaimana diberitakan Bloomberg pada Selasa (24/3/2020).
Berdasarkan situs resmi pemerintah Hubei, orang-orang di Wuhan tidak hanya diizinkan keluar dari kotanya, tapi juga boleh meninggalkan Provinsi Hubei.
Sikap lunak itu terjadi setelah dinas kesehatan setempat tidak mengonfirmasi adanya kasus infeksi domestik virus corona dalam lima hari terakhir.
Selain itu, berdasarkan data Worldometers, lebih dari 70.000 orang di China berhasil sembuh, di mana hampir 59.000 orang terjadi di Hubei, provinsi yang paling terdampak wabah.
2. Sekitar Sepertiga Pasien COVID-19 di Korea Selatan Sembuh

Sebanyak lebih dari 3000 pasien di Korsel berhasil dinyatakan sembuh.
Total kasus pasien corona di Negeri Ginseng itu berjumlah 9.037.
Data ini diambil dari Worldometers per Selasa (24/3/2020) malam.
Dengan demikian, berarti sekitar sepertiga dari total pasien di Korsel berhasil sembuh.
Dilansir dari Kompas.com, Yoon Tae-ho, direktur jenderal kesehatan Korsel, menyatakan pihaknya tidak menurunkan kewaspadaan meski angkanya terus menurun.
"Masih terdapat naik turun meski tren-nya berkurang. Prioritas kami adalah mencegah infeksi sporadis dan kasus berulang," tegas Yoon.
3. Total Pasien Sembuh di Italia Berhasil Melampaui Jumlah Korban Meninggal

Sementara itu, Italia yang menyandang predikat negara dengan kasus kematian terbanyak berhasil menaikkan grafik kesembuhan pasien.
Selama dua hari berturut-turut, Italia mengumumkan penurunan kematian.
Pada Sabtu (21/3/2020), Italia sempat mencatatkan korban fatal harian tertinggi, yakni sebanyak 793 orang.
Kemudian Minggu (22/3/2020), jumlah itu turun menjadi 651, dan disusul pada Senin (23/3/2020) jumlahnya menyusut lagi menjadi 601.
Total pasien sembuh di Italia mencapai 7.432 orang dengan total kasus 63.927 pasien.
Sementara korban meninggal menunjukkan angka 6.077. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
• Virus Corona Bisa Mati Jika Terkena Terik Matahari & Sabun? Simak Penjelasan dari Ahli Mikrobiologi
• Kasus Corona Melonjak, Saatnya Rutin Konsumsi Buah Kaya Vitamin C, Tak Hanya Jeruk Ini Daftarnya

Untuk Penanganan Lebih Cepat, Ketahui Ciri-Ciri Terinfeksi Virus Corona
Ciri-ciri atau gejala terinfeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 hampir sama dengan gejala sejumlah penyakit lainnya.
Gejala itu di antaranya mengalami demam, diikuti dengan batuk atau flu.
Kelompok usia berapa saja bisa menjadi sasaran virus corona. Meskipun, yang paling rentan adalah mereka yang berusia lanjut atau orang tua.
Menurut penelitian, dalam sejumlah kasus, bahkan penderita Covid-19 tidak mengalami gejala apa pun.
Seperti apa ciri-ciri terinfeksi virus corona?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan sejumlah gejala yang bisa mengindikasikan seseorang mengidap Covid-19.
Gejala-gejala tersebut diketahui dari melihat apa yang dialami oleh para pasien yang sudah terkonfirmasi positif.
Biasanya, pasien mengalami sejumlah hal berikut ini:
- Demam
- Batuk kering
- Sesak napas.
- Dalam beberapa kasus, ada yang mengalami mual dan diare.
Demam, batuk kering, dan sesak napas tersebut bisa terjadi dari tingkatan ringan hingga parah dalam kurun waktu 2-14 hari setelah seseorang terpapar virus.
Kurun waktu itu merupakan lama masa inkubasi virus di dalam tubuh seorang manusia.
Atau, dalam 1 hari, batuk terjadi lebih dari 3 kali waktu.
Menurut CDC, tanda lain yang juga kuat mengindikasi seseorang terinfeksi virus penyebab Covid-19 adalah mengalami kesulitan bernapas, nyeri di bagian dada, atau bibir dan wajah berwarna kebiruan.
Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, maka Anda harus secepat mungkin mengakses layanan kesehatan atau mendapat penanganan medis.
Sementara jika gejala masih tergolong ringan, maka Anda bisa melakukan karantina atau isolasi mandiri di rumah masing-masing dan menunggu gejala mereda perlahan.
Protokol kesehatan
Pahami pula protokol kesehatan atau langkah yang harus Anda lakukan saat mengalami gejala atau ciri-ciri di atas.
Protokol kesehatan itu, di antaranya:
Jika kondisi tidak sehat
Istirahat dan minum yang cukup jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria seperti di bawah ini:
- Demam 38 derajat Celcius
- Menderita batuk/pilek
Jika kondisi Anda disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera periksa atau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Saat berobat atau memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, Anda harus melakukan ini:
- Gunakan masker Jika tidak memiliki masker, patuhi etika batuk/bersin yang benar. Caranya, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.
- Upayakan tidak menggunakan transportasi massal.
Anda juga bisa menghubungi hotline center virus corona 119 ext 9 jika membutuhkan saran lebih lanjut.
