Breaking News:

Virus Corona

Dibanding Orang Dewasa, Bayi dan Anak-anak Jarang Terkena Virus Corona, Mengapa? Ini Penjelasan WHO

Penjelasan Kasus Covid-19 pada bayi dan anak-anak tergolong rendah dibandingkan dengan orang dewasa dan lansia.

Bobo.Grid.ID
Anak-anak Jarang Terkena Virus Corona 

TRIBUNSTYLE.COM - Di Indonesia, pasien virus corona terus bertambah dari hari ke hari.

Hingga Senin (23/3/2020) jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 579 kasus.

Ada 48 pasien virus corona dinyatakan meninggal dunia.

Jumlah tersebut disinyalir akan terus meningkat.

Sebagian dari kasus tersebut ternyata juga ada yang menimpa bayi.

Namun kasus Covid-19 pada bayi dan anak-anak tergolong rendah dibandingkan dengan orang dewasa dan lansia.

Dilema Dokter di Italia Harus Memilih Siapa Hidup atau Mati karena Pasien Virus Corona Membludak

UPDATE Total Kematian Virus Corona di Italia Capai Angka Tertinggi, Ada 6.077 Pasien Meninggal

Coronavirus.
Coronavirus. (Freepik)

Sebelum virus ini sampai ke Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang sudah meneliti bila wabah ini akan jarang menyerang bayi dan anak-anak.

Mengapa demikian?

Mengutip dari NewYorkTimes, sebagian besar pengidap virus corona ternyata berusia 45-56 tahun.

Usia tersebut dianggap merupakan usia yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus corona.

 

Sementara itu kasus infeksi Covid-19 jarang ditemukan pada bayi dan anak-anak.

Dalam laporan yang ditulis New York Times beberapa waktu lalu, Dr Malik Peiris mengungkap bila bayi dan anak tetap bisa terinfeksi, namun risikonya sangat rendah.

"Dugaan saya adalah orang yang lebih muda tetap bisa terinfeksi, tetapi mereka mendapatkan risiko yang relatif lebih ringan,” kata Dr Malik Peiris, Kepala Virologi di Universitas Hong Kong, yang telah mengembangkan tes diagnostik untuk virus corona.

Bayi di Wuhan terlahir terinfeksi virus corona, sembuh tanpa obat setelah 17 hari dan jadi lebih gemuk.
Bayi di Wuhan terlahir terinfeksi virus corona, sembuh tanpa obat setelah 17 hari dan jadi lebih gemuk. (mirror)

Dilansir oleh Tribun Jogja, beberapa waktu lalu insiden virus corona menjangkit satu keluarga yang bepergian ke Wuhan, China.

Salah satu anggota keluarganya berusia 10 tahun.

Sekembalinya ke Shenzhen, anggota keluarga lain terinfeksi.

Usianya beragam, sekitar 36 hingga 66 tahun.

Mereka menderita demam, sakit tenggorokan, diare, dan radang paru-paru.

Sementara itu, anak yang berusia 10 tahun itu juga memiliki tanda-tanda pneumonia di paru-paru, tetapi tidak ada gejala di luar.

Beberapa ilmuwan menduga bahwa ini merupakan tipikal infeksi virus corona pada anak-anak.

Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19
Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

"Memang benar bahwa anak-anak dapat terinfeksi tanpa gejala atau memiliki infeksi yang sangat ringan," kata Dr Raina MacIntyre, seorang ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia, yang telah mempelajari penyebaran virus corona.

Sama dengan kasus SARS dan MERS yang juga sempat mewabah, gejala pada anak-anak hanya ditunjukkan secara ringan.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun memiliki kemungkinan lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit atau membutuhkan oksigen atau perawatan lain.

Para peneliti menemukan anak-anak di atas usia 12 memiliki gejala seperti orang dewasa.

“Kami tidak sepenuhnya memahami alasan peningkatan keparahan terkait usia ini. Tapi kami melihat itu sekarang dan dengan SARS, Anda bisa melihatnya lebih jelas,” kata Dr. Peiris.

Bukan hal yang aneh jika virus hanya memicu infeksi ringan pada anak-anak dan penyakit yang jauh lebih parah pada orang dewasa.

Cacar air, misalnya, sebagian besar tidak penting pada anak-anak, namun sangat berbahaya pada orang dewasa.

(Nakita/Cynthia Paramitha Trisnanda)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Farid)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Mengapa Virus Corona Jarang Menyerang Bayi dan Anak-anak? Ini Penjelasan WHO, 

 
Sumber: Tribun Batam
Tags:
virus coronaanak-anakWHOCovid-19
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved