Tokoh Viral Hari Ini
5 Fakta Prof Iwan Dwiprahasto Guru Besar UGM yang Positif Corona Meninggal, Banjir Belasungkawa
"Sugeng tindak Prof Iwan. Tunai sudah tugas panjenengan di dunia yang fana ini."
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Kabar duka datang dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Prof Iwan Dwiprahasto, Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran (FK) UGM) meninggal dunia pada Selasa (24/32020).
Prof Iwan meninggal sekitar pukul 00.04 WIB di RSUP Sardjito Yogyakarta.
Kabar duka ini disampaikan Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.
Rencananya, jenazah dimakamkan di Pemakaman Sawit Sari UGM.
"UGM berduka atas kepergian guru besar kami, sahabat kami, teman, dan kolega yang sangat baik dan memiliki kontribusi yang luar biasa bagi UGM," ungkap Iva.
"Kami memohonkan maaf jika selama berhubungan dengan beliau ada hal-hal yang membuat kurang berkenan. Mohon doa dari tempat masing-masing untuk almarhum, mohon doa juga untuk keluarganya agar diberikan kesabaran dan ketabahan," sambung Iva.
Sebelum meninggal dunia, Prof Iwan Dwiprahasto diketahui telah positif terjangkit virus corona.

• Ayah Meninggal Tertular Corona, Anak Dokter Bagi Kisah Menyayat Hati: Milih Pemakaman Aja Gak Bisa
• Terungkap Fasilitas Khusus Wisma Atlet Kemayoran Sebagai RS Darurat Virus Corona untuk Pejuang Medis
Berikut ini 5 fakta Prof Iwan Dwiprahasto yang positif corona meninggal dunia selengkapnya.
1. Terjangkit corona
perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta.
Pengumuman mengenai Iwan terinfeksi virus corona disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada ( UGM) Paripurna Poerwoko Sugarda.
Menurut Paripurna, informasi ini disampaikan setelah mendapat izin dari keluarga ID.
Paripurna menyampaikan, UGM memberikan dukungan sepenuhnya bagi ID dan keluarganya.
2. Dimana dan kapan tertular?
Hingga kini belum ada informasi dari mana Prof Iwan tertular virus corona.
Karenanya, Paripurna berpesan, agar orang yang dalam beberapa hari yang lalu bertemu dan melakukan kontak dengan Iwan agar bisa mengecek kesehatannya.
"Pengumuman yang kami berikan adalah siapa saja yang pernah berkontak dengan beliau selama tiga minggu dari sekarang ini agar dapat melakukan screening di fasilitas kesehatan terdekat yang memberikan pelayanan diagnosis dan perawatan Covid-19," tegas Paripurna dalam jumpa pers di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Rabu (18/03/2020).
Paripurna juga menyampaikan, keluarga Iwan berharap dengan nama diumumkan agar siapa saja yang pernah kontak bisa lebih berhati-hati.
"Saya kira ini itikad baik dari keluarga untuk melindungi kolega dan kerabat," tambah Paripurna.
3. Pemakaman
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan menyampaikan, jenazah Prof Iwan diberangkatkan ke pemakaman pada Selasa pagi.
"Rencananya jam 7 diberangkatkan dari Kamar Forensik RS Sardjito," kata Banu saat dikonfirmasi.
Rencananya, jenazah Guru Besar UGM itu dimakamkan di Pemakaman Sawit Sari UGM.
4. Ucapan belasungkawa
Kepergian Prof Iwan membuat banyak pihak merasa kehilangan.
Tidak sedikit warganet yang memberikan ucapan belasungkawa di Twitter.
@MarikaRahm*** :
"Selamat Jalan Prof Iwan, padahal kita sedang sama2 membuat naskah akademik Sistem Kesehatan Nasional untuk Ind sehat.
Bangga sekali jd murid Prof, terakhir bersama prof menghitung Devisit BPJS seminggu sblm kasus baru ada di Ind.
Segala Hormat Buat Prof, I always miss u."
@BamsBulaksu*** :
"Putra terbaik UGM Prof. Iwan Dwi Prahasto telah berpulang ke Rahmatullah.
Mari kita doakan semoga Almarhum chusnul chotimah, diterima semua amal kebaikannya dan diampuni dosanya, amin ya robbal alamin.
Selamat jalan Prof."
@pic*** :
"Sugeng tindak Prof. Iwan.
Tunai sudah tugas panjenengan di dunia yang fana ini.
Allahummaghfir lahu warhamhu wa 'afihi wa'fuanhu"
5. Mengenang Prof Iwan
Semasa hidupnya, Iwan yang dikenal sebagai sosok profesor santun dan lemah lembut, telah menyumbang banyak pemikiran dalam bidang keilmuannya.
Salah satu kontribusi Iwan dalam bidang farmakologi diungkapkan Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono.
Dalam pidato pengukuhan Guru Besar UGM pada 7 Januari 2020, Iwan Dwiprahasto menyampaikan kurangnya informasi bukti ilmiah baru tentang obat dan farmakoterapi yang menghantui kalangan profesional kesehatan di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Kala itu, Iwan mengungkapkan, kelemahan ini yang dimanfaatkan duta-duta farmasi sebagai peluang dan secara gencar membanjiri para dokter dengan informasi-informasi tentang obat mereka.
Keterbatasan informasi ini menjadikan off-label use of drug sangat marai dalam praktik sehari-hari.
"Dalam pidatonya beliau mengajak para profesional kesehatan untuk senantiasa mengacu pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk menjaga kesehatan masyarakat," kata Panut dalam sambutannya di acara doa bersama untuk Iwan Dwiprahasto di Balairung UGM, Selasa (24/03/2020).
"Keeping up to date bukanlah sekedar slogan tetapi merupakan prasyarat fundamental dalam implementasi evidence based medicine," sambung Panut yang mengulangi pidato Iwan.
Panut juga mengenang sumbangsih Iwan selama memegang sejumlah jabatan di UGM. Sebagai informasi, Iwan pernah menjadi Wakil Rektor UGM dan Dekan Fakultas Kedokteran UGM.
"Beliau selalu memberikan terobosan-terobosan terbaru khususnya untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di UGM," sebut Panut.
(TribunStyle.com/ Amir)
• Jangan Tertipu! Alcohol Swab Bukan Untuk Bersihkan HP Atau Alat Makan Sehari-hari, Ini Kata Dokter
• Curhat Pilu Putri dari Dokter yang Meninggal Corona: Ayah Sesak Sendirian, Meninggal Tanpa Keluarga