Virus Corona
Gara-gara Corona, Kekayaan Bos Djarum Budi Hartono Berkurang Rp 71 Triliun, Ternyata Ini Rinciannya
Tak hanya menghilangkan nyawa, virus corona juga bisa menghabiskan harta kekayaan bos Djarum, Budi Hartono hingga Rp 71 miliar.
Editor: Monalisa
Dikendalikan dari Kudus, pabrik rokok Nitisemito mampu mempekerjakan 10 ribu karyawan.
Dikutip dari Kompas.com, merek rokok yang diproduksi pabriknya adalah Tjap Kodok Mangan Ulo, Tjap Soempil, dan Tjap Djeroek.
Sebelum disatukan dalam merek Tjap Bal Tiga.
Setelah kematian Nitisemito tahun 1953, rokok Tjap Bal Tiga mulai redup.
Untuk kemudian hilang digilas jaman.
Sejarah mencatat, hilangnya pabrik rokok Tjap Bal Tiga, justru pada sisi lain terjadi pertumbuhan pesat perusahaan rokok.
Terutama di daerah Jawa Tengah (Kudus) dan Jawa Timur (Surabaya, Malang, Kediri).
Pada awal mula perusahaan rokok itu – seperti juga dengan pabrik rokok milik Nitisemito - tidak fokus pada merek.
Merek diambil ala kadarnya.
Karena mayoritas berasal dari Jateng dan Jatim, merek-mereknya sangat lokal dari daerah itu.
Seperti misal Djarum, Gudang Garam, Bentoel, Sampoerna, Sukun, Minak Djinggo, Jambu Bol, Pompa, Kerbau, dan Sintren.
Perusahaan rokok – dan juga perusahaan lain di Indonesia – pada awal mula hanya fokus pada dua hal: produk dan produksi.

Produk berkaitan dengan barang yang dihasilkan.
Untuk konteks rokok, maka produk yang dihasilkan mayoritas adalah rokok kretek.
Hal demikian selaras dengan produk dari pabrik Tjap Bal Tiga yang mana Nitisemito bersama istrinya sebagai penemu rokok kretek.