Virus Corona
Hadapi Corona, Jusuf Kalla Sarankan Lock Down, Jokowi Menolak, Apa Untung Ruginya? Ini Jawabannya
Kebijakan pemerintah pusat dalam menangani virus corona nampak berbanding terbalik dengan apa yang disarankan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Penulis: Tsania Fadhillah
Editor: Agung Budi Santoso
Imbasnya produk menjadi langka di pasaran, hal ini menyebabkan perekonomian serasa dimatikan.
Angka kriminalitas di kalangan masyarakat bukan tidak mungkin kan meningkat karena efek dari 'lockdown' ini.
Selain itu hak-hak sipil dari masyarakat akan ditangguhkan.
Upaya lockdown yang dilakukan diberbagai negara lain dirasa belum cukup efektif bila diterapkan di negara ini.
Hal tersebut dikarenakan oleh letak geografis Indonesia yang berbeda dengan China bahkan Korea Selatan.
Jadi masih ada kemungkinan bahwa cara tersebut tidak seampuh di negara asal virus corona itu.
Upaya Pemerintah Pusat

Dikutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi mengatakan bila Indonesia dirasa belum perlu mempersiapkan upaya lockdown ini.
Sehingga pemerintah belum memiliki rencana untuk melangsungkan 'lockdown' dan lebih mementingkan upaya lain.
Pemerintah pusat saat ini lebih terfokus dalam upaya pengurangan interaksi dan mobilitas di luar rumah.
Intruksi ini dilakukan untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona.
Kelebihan
Keadaan Indonesia yang sedang dalam masalah cukup berat ini diupayakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
Kebijakan untuk mengurangi interaksi dan mejaga jarak dengan orang lain dirasa sudah cukup mengurangi efek dari virus corona.
Selain itu Pemerintah juga menggalakkan untuk hidup sehat dan menjaga kebersihan.