Virus Corona
Demi Merubah Nasib, 24 Ribu Calon TKI Tetap Nekat ke Korea Selatan Meski Virus Corona Tengah Mewabah
Korea Selatan tengah sibuk perangi virus corona, puluhan calon TKI ini justru antusias untuk mendaftar bekerja di sana. Mengubah nasib jadi alasan.
Editor: Monalisa
Total ada 16 warga Vietnam yang dinyatakan positif virus corona.
Kendati demikian, dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, akhirnya 16 orang Vietnam tersebut sudah dinyatakan sembuh total.
Bahkan sejak dinyatakan sembuh dari virus corona, 16 orang tersebut sudah kembali beraktivitas dan berkumpul bersama keluarga mereka.
Hingga kini Vietnam belum kembali melaporkan kasus infeksi virus corona menyerang warganya lagi.

Kasus terakhir infeksi di negara yang pernah pecah perang saudara itu tercatat pada 13 Februari lalu.
Meski begitu, mengutip Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam, Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan, jika diibaratkan perang, negara mereka baru memenangkan babak pertama.
"Kami belum meraih kemenangan total dalam pertempuran ini karena segalanya tidak bisa diprediksi," kata Kementerian Kesehatan Vietnam merujuk ke penyebaran virus corona di seluruh dunia.
Pasien terakhir, seorang pria berusia 50 tahun berinisial NVV, dinyatakan sembuh dan boleh pulang pada Rabu pekan lalu.
• Seorang Guru di Sekolah Internasional di Jakarta Diduga Terinfeksi Virus Corona, Begini Nasibnya
• Curhat Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona di Semarang: Pemakaman Harus Selesai Dalam 2 Jam
NVV tertular dari putrinya, perempuan 23 tahun berinisial NTD.
Keduanya adalah warga Distrik Son Loi, Provinsi Vinh Phuc.
NTD adalah satu dari delapan pekerja sebuah perusahaan Jepang yang baru kembali dari Wuhan, China, yang menjadi pusat wabah, pada 17 Januari.
Enam di antara rombongan yang berangkat termasuk NTD positif terinfeksi virus corona.
Korban paling muda adalah bayi berusia tiga bulan, dengan yang tertua berumur 73 tahun.

Lalu seperti apa langkah-langkah sukses Pemerintah Vietnam hingga bisa menyembuhkan 16 warganya dari virus corona ini?
Dr Kidong Park, Kepala Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam, mengatakan, kunci sukses Hanoi adalah "respons yang konsisten dan proaktif".