Virus Corona
Jokowi Umumkan 2 Warga di Indonesia Positif Virus Corona
Jokowi umumkan 2 warga di Indonesia positif terinfeksi virus corona, berasal dari warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Editor: Dhimas Yanuar
Orang yang beresiko meninggal karena virus corona
Para ahli pun kemudian menyoroti orang-orang seperti apa yang paling berisiko meninggal dunia karena virus corona.
Dilansir dari Asia One, Minggu (1/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia menaikkan penilaian risiko globalnya ke tingkat tertinggi pada hari Jumat lalu.
Dengan adanya krisis kesehatan global semakin mendekati pandemi, virus corona sendiri dianggap WHO sebagai virus yang mudah menular dan tidak separah SARS.
Di antara mereka yang mudah terinfeksi virus adalah orang dewasa yang sudah berumur tua.
Juga orang dengan kondisi jantung yang sudah lemah atau hipertensi, menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap kematian karena virus corona.
Kesimpulan tersebut diambil dari statistik awal, termasuk dari penelitian yang mencakup lebih dari 72.000 pasien di China.
Dari 44.700 infeksi yang dikonfirmasi melalui tes laboratorium pada pertengahan Februari, lebih dari 80 persen kematian berusia setidaknya 60 tahun, dengan separuhnya berusia 70 tahun lebih, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam CDC Weekly China resmi.
Laporan awal dari luar China juga mengatakan hal yang serupa.
12 korban pertama yang dilaporkan di Italia sebagian besar berusia 80 tahun keatas.
Bahkan dari sampel kecil itu tidak ada yang berusia di bawah 60 tahun, beberapa di antaranya memiliki masalah jantung.
• BNPB Bongkar 138 Kabar Hoaks Virus Corona Sejak 23 Januari Berikut Contoh-contohnya, Amat Meresahkan
• Apa Gara-Gara Bernama Sama, Penjualan Bir Corona Turun karena Virus Corona? Ini Klaim Produsennya

Pria dalam penelitian di China lebih cenderung rentan meninggal daripada perempuan dengan selisih hampir 3 banding 2.
Apakah ini beralasan dari perilaku sehari-hari (terutama bahwa kebanyakan pria di Cina merokok, sementara perempuan hanya beberapa) atau faktor biologis, seperti perbedaan hormon, hingga kini masih belum diketahui.
Bagaimana dengan virus corona pada anak-anak?
Satu temuan yang mengejutkan dari penelitian di China adalah bahwa hampir tidak adanya kasus yang menyerang anak-anak.