Arya Claproth Menangis Cerita Meninggalnya Anak, Rela Taruhkan Nyawa Jika Terbukti Dirinya Pembunuh
Arya Satria Claproth pecah tangis saat akhirnya buka suara kasus kematian putrinya dengan Karen Pooroe.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Delta Lidina Putri
"Yang menurut saya nggak adil ketika di masa seperti ini yang megang kebenarannya adalah saya.
Yang berada terakhir kali sama Zevy itu saya, bukan mereka."

Sebelumnya sempat muncul rumor Arya pernah berada di rumah sakit jiwa hingga sekitar empat tahun.
Lelaki tersebut tegas membantah dan menantang balik untuk membuktikan kebenaran rumor tersebut.
"Ada istilah suudzon, berprasangka buruk.
Dan alasannya adalah 'oh dulu dia kan masuk rumah sakit jiwa empat tahun, saya buka tantangan.
Kepolisian, kejaksaan silahkan pergi ke rumah sakit jiwa tersebut.
Dan saya jamin kepolisian dan kejaksaan tidak akan menemukan file saya empat tahun nggak akan nemuin," kata Arya Claproth.
Arya lantas menanggapi dirinya yang disebut Karen Pooroe pengecut lantaran terus bungkam.
"Jangan saya diam dianggap takut, dianggap pengecut," ujarnya.
Dirinya balas menantang untuk menggunakan pendeteksi kebohongan.
"Sekarang kita tanding kita pakai lie detector.
Daftarkan nama-nama anda yang bilang semua janggal itu sini, maju loe semua, kita tanya," tegasnya.

Arya mengatakan dugaan-dugaan yang menyebut dirinya pembunuh sang anak sudah merusak namanya.
"Apakah Arya adalah pembunuh dari Zefania tidak benar!
Kalau jawaban saya benar bukan pembunuh apa ganjarannya buat kalian, apa?