Virus Corona
Kisah Unik di Natuna, 14 Hari di Karantina, WNI dari Wuhan Terlibat Cinlok: Banyak yang Jomblo
Kisah Unik 14 hari karantina di Natuna, seorang WNI ungkap banyak yang terlibat cinta lokasi. Ada yang PDKT hingga dinyanyikan lagu.
Editor: Monalisa
Kalau kata medis bak virus yang harus dihindari. Kami seperti virus yang bisa menyebar, padahal tidak.
Saya tahu lah gejala virus bagaimana.

Enggak sia-sia dong saya jadi mahasiswa kedokteran," cetus Yayu sambil tersenyum.
"Namun walau bagaimanapun, saya bersyukur telah melewati pengalaman berharga ini," imbuhnya.
"Namun walau bagaimanapun, saya bersyukur telah melewati pengalaman berharga ini," imbuhnya.
Yayu pun mulai bercerita perasaan semula yang ia rasakan saat menjalani serangkaian evakuasi dari Wuhan membuat hati dan perasaannya bercampur aduk.
"Iya, mungkin karena pertama kali dijemput Pemerintah, terus satu pesawat dengan warga Indonesia lainnya. Kesannya itu beda jika kita pulang sendiri," ujarnya.
Lalu, lanjut Yayu ia dan para WNI dari Wuhan lainnya singgah di bandara Hang Nadim Batam, dan kemudian kembali terbang menuju Natuna.
"Dalam proses evakuasi ini ada yang tak kalah menarik dari petugas dan perlakuan kepada kami.
Bukan yang aneh ya, tapi menurut saya unik sih.
Seperti petugas menggunakan alat pelindung diri bak astronot, kami disemprot disinvektan anti virus. Iya aneh saja gitu," ucap Yayu bercerita.
"Tapi itu tidak masalah," imbuhnya.
• Isu Virus Corona Mewabah, Media Asing Sorot Harga Masker di Indonesia Meroket Hingga Rp 1,5 Juta
• Belum Reda Momok Virus Corona, Kini Muncul Jenis Virus Baru Lebih Mematikan, Cukup 48 Jam Membunuh
Masih melanjutkan cerita, Yayu bersama ratusan WNI lainnya di dalam hanggar Natuna mulai menjalani aktivitas sebagai warga observasi.
"Iya tentu berbeda dari aktivitas kami biasa di kampus maupun di kampung halaman.
Tiga kali sehari kesehatan diperiksa, diberi vitamin dan aktivitas lainnya terjadwal hingga 14 hari terus berlangsung demikian," ungkap Yayu.