Viral Hari Ini
Ganjar Pranowo Usulkan Menutup SMP Lokasi Bullying di Purworejo, DPR: Harus Ada Zona Zero Bullying
Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta yang menjadi lokasi bullying atau perundungan di Butuh Purworejo diusulkan ditutup.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta yang menjadi lokasi bullying atau perundungan di Butuh Purworejo diusulkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk ditutup.
Ganjar mewacanakan untuk melebur sekolah berkapasitas siswa kecil dengan sekolah lain di sekitarnya.
Hal ini disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut kasus bullying yang tengah menjadi perhatian publik.
Ganjar mengatakan, kasus bullying ternyata tak hanya terjadi di sekolah dengan kapasitas murid besar.
Sebagaimana terjadi di Purworejo, bullying juga terjadi di sekolah berkapasitas kecil.
“Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini."
"Dengan sekolah berkapasitas sedikit jangan-jangan kapasitas sekolah utk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?” ujar Ganjar Kamis (13/2/2020) melalui siaran pers dilansir TribunJateng.com.
Ganjar pun penasaran dengan keadaan sekolah tempat perundungan terjadi.
• Aduan Gadis SMP Korban Bully di Purworejo ke Budenya: Badanku Sakit, Aku Ditendangi Teman di Sekolah
• Gadis SMP Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Terbongkar Catatan Haru di Diary dan Cerita Korban Bully

Berdasar penelusuran laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah tempat terjadinya bullying hanya memiliki 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel).
Rombel 7 dan 8 masing-masing berisi 6 siswa, adapun rombel 9 terdiri dari 9 siswa.
Seluruh murid diampu oleh 8 guru dan 4 tenaga kependidikan.
Ganjar menyebut akan meminta masukan pada para pemangku kebijakan untuk menutup sekolah tersebut.
Atau, melebur sekolah berkapasitas murid sedikit dengan sekolah lainnya.
“Mungkin kita harus berani ambil tindakan."
"Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini boleh gak sih dilikuidasi?" ungkap Ganjar.