Breaking News:

Tokoh Viral Hari Ini

Perjalanan Hidup Kobe Bryant, Masuk NBA Setelah Lulus SMA dan Pernah Mengaku Ingin Mati Muda

"Aku ingin mati muda, aku ingin diabadikan dan karierku lebih baik daripada Michael Jordan."

Tribunstyle.com/kolase Instagram/kobebryant & Instagram/call_me_foronos
Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (26/1/2020) di California, Amerika Serikat 

TRIBUNSTYLE.COM - Perjalanan hidup Kobe Bryant yang merupakan pebasket legendaris di NBA. Lulus SMA langsung masuk LA Lakers, pensiun sebagai soorang legenda.

Meninggalnya Kobe Bryant (41) dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California pada Minggu (26/1/2020) meninggalkan duka bagi banyak pihak.

Mulai dari keluarga, sahabat, penggemar, publik Amerika hingga dunia merasa begitu kehilangan.

Hal tersebut tidak lepas dari sosok Kobe Bryant yang merupakan pebasket legendaris di NBA.

Bermain di LA Lakers selama 20 tahun, deretan prestasi gemilang berhasil ditorehkannya.

Sosoknya yang dikenal pekerja keras dan pantang menyerah membuat Kobe Bryant banyak diidolakan.

Kobe Bryant memenangkan satu-satunya NBA MVP dalam kariernya ketika Lakers mencapai The Finals pada 2008.
Kobe Bryant memenangkan satu-satunya NBA MVP dalam kariernya ketika Lakers mencapai The Finals pada 2008. (nba.com)

Lantas seperti apa perjalanan hidup Kobe Bryant hingga akhirnya berhasil menjadi pebasket handal?

Daripada penasaran berikut ini perjalanan hidup Kobe Bryant yang sayang untuk dilewatkan.

1. Putra Joe Bryant

Kobe Bryant kecil
Kobe Bryant kecil (Timetoast)

Kobe Bryant lahir di Philadelphia, Pennsylvania pada 23 Agustus 1978.

Ia merupakan bungsu dari 3 bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Joe Bryant dan Pamela Cox Bryant.

Orangtuanya memberikan nama dari daging terkenal di Kobe, Jepang,  di mana mereka melihatnya di menu restoran.

Ketika Bryant berusia 6 tahun, ayahnya meninggalkan NBA dan pindah bersama keluarganya ke Rieti di Italia untuk tetap bermain basket profesional.

2. Sempat belajar sepak bola

Saat di Italia, Kobe muda sempat belajar sepak bola.

Tim sepak bola favoritnya kala itu adalah AC Milan.

Ketika Joe Bryant pensiun bermain basket pada tahun 1991, keluarga Bryant pindah kembali ke Amerika.

3. Main basket sejak kecil

Sebagai putra dari seorang pebasket, Bryant tentu sudah mengenal olahraga ini sejak kecil.

Ia mulai bermain basket ketika berumur 3 tahun.

Tim basket favoritnya ketika tumbuh adalah LA Lakers.

Kakek Bryant sempat mengiriminya video dari game NBA, yang kemudian ia pelajari gerakan-gerakannya.

4. Populer di SMA

Kobe Bryant bermain basket di SMA
Kobe Bryant bermain basket di Lower Merion High School (nba.com)

Bryant bersekolah di Lower Merion High School di Pennsylvania.

Di sana Bryant mulai dikenal berkat kemampuannya bermain basket dengan berbagai pencapaian.

Bahkan saat itu dirinya dianggap sebagai pemain basket SMA terbaik di Amerika Serikat.

Setelah lulus, dia mengikuti draf NBA 1996 dan dipilih oleh Charlotte Hornets pada urutan ke-13.

Hornets kemudian melakukan trade dan Kobe pindah ke LA Lakers.

5. LA Lakers

Sebagai seorang pemula, Bryant mendapatkan reputasi sebagai pemain yang mampu melompat tinggi.

Ia mulai menjadi favorit penggemar setelah memenangkan Slam Dunk Contest tahun 1997.

Bersama Shaquille O'Neal, Bryant membawa LA Lakers merengkuh tiga gelar juara NBA beruntun sejak tahun 2000 hingga 2002.

Bryant dan O'Neal telah delapan tahun bermain bersama di LA Lakers sejak 1996.

Semasa masih bermain, mereka terkenal sebagai salah satu duo terbaik dalam sejarah NBA dengan deretan gelar dan rekor yang telah dicapai.

Kobe Bryant dan
Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant pada 1996-97 (nba.com)

6. Legenda NBA

Kobe Bryant tercatat telah memenangkan lima gelar NBA bersama LA Lakers dalam karier basketnya.

Ia juga mampu membawa Amerika Serikat merajai dunia dengan menyabet dua gelar dalam ajang Olimpiade.

Saat ini, Kobe Bryant menjadi pebasket yang masuk dalam daftar top skor sepanjang masa keempat dalam sejarah NBA.

Bryant telah mengoleksi 33.643 poin sepanjang karirnya bermain basket dalam ajang NBA.

Selain itu, Bryant juga telah berhasil meraih penghargaan dua kali menjadi MVP NBA di laga final dan satu gelar MVP tepatnya pada musim 2008.

Dia memakai nomor punggung 8 dan 24 selama bermain bersama LA Lakers.

Salah satu penampilan terbaiknya dalam sejarah NBA ketika dirinya mampu mencetak 81 poin saat timnya melawan Raptors pada 22 Januari 2006.

Itu poin kedua terbanyak dalam pertandingan sejarah NBA, dibelakang rekor Wilt Chamberlain yang menorehkan 100 poin pada 2 Maret 1962.

Pada 29 November 2015, Bryant mengumumkan bahwa ia bermaksud pensiun di akhir musim tersebut.

7. Nikah muda

Kobe Bryant menikah dengan Vanessa Laine di usia yang masih sangat muda.

Awalnya mereka bertemu pada November 1999, Bryat saat itu masih berusia 21 tahun sementara Vanessa Laine 17 tahun.

Bryant dan Laine kemudian bertunangan 6 bulan kemudian pada Mei 2000.

Mereka menikah pada 18 April, 2001, di Gereja Roman Katholik St. Edward the Confessor di Dana Point, California.

Meski sempat tidak direstui oleh orangtua Bryant, pasangan ini tetap bersama dan dikaruniai 4 orang anak yakni Natalia Diamante Bryant (17), Gianna Maria-Onore Bryant (13),  Bianka Bella Bryant (3), Capri Kobe Bryant (kurang dari satu tahun).

Kobe Bryant bersama istri dan keempat anaknya

8. Kecelakaan helikopter

Bryant tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter yang terjadi di Calabasas, California pada usia 41 tahun.

Putrinya yang bernama Gianna Maria Onore juga atau Gigi turut menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Kobe Bryant dan putri keduanya, Gianna Maria Onore

Meninggalnya Kobe Bryant membuat banyak pihak merasa kehilangan.

Banyak dari mereka yang memberikan penghormatan kepada sang legenda NBA.

Para penggemar berkumpul di Staples Center Los Angeles untuk berduka atas kematian Kobe Bryant pada Minggu (26/1/2020) petang waktu setempat.

Nama Kobe juga sempat menjadi trending Twitter dunia dengan jutaan cuitan dari warganet.

Yang terbaru adalah Empire State Building memberikan penghormatan kepada Kobe Bryant pada Senin (27/1) waktu setempat, dengan menyalakan warna ungu dan emas untuk menghormati legenda Lakers.

"Lampu kami akan bersinar dalam warna ungu dan emas malam ini ketika kami memberikan penghormatan kepada legenda bola basket Kobe Bryant, sebuah inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia yang diambil terlalu cepat," tulis akun Twitter resmi Empire State Building.

“Hati kami tertuju pada semua keluarga, teman, dan penggemar yang terkena dampak tragedi ini. #824Forever,” pungkas cuitan tersebut.

9. Pernah mengaku ingin mati muda

Rekan Bryant sesama pebasket, Tracy McGrady mengungkapkan hal mengejutkan pasca kematian sahabatnya.

Ia menyebut Bryant sempat mengaku ingin mati muda dan selalu dikenang.

"Aku tahu ini kedengarannya gila, tapi dia mengatakan ini, dia selalu berkata: 'Aku ingin mati muda, aku ingin diabadikan dan karierku lebih baik daripada Michael Jordan," kata McGrady kepada ESPN.

"Aku hanya berpikir dia sangat gila karena mengatakan itu. Dan ketika aku mendapat berita (meninggalnya Kobe Bryant) kemarin aku tidak bisa mempercayainya," tambah McGrady.

McGrady menyebut jika keinginan Bryant untuk mati muda adalah cerita yang sudah sangat lama. 

"Jelas bahwa pernyataan Bryant (untuk mati muda) itu jauh sebelum dia punya anak. Saya yakin begitu dia punya anak, dia tidak memiliki pola pikir seperti itu," pungkas McGrady. (TribunStyle.com / Amir)

 
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Kobe BryantNBALos Angeles LakersAmerikaCaliforniaTracy McGrady
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved