Breaking News:

Tokoh Viral Hari Ini

Dr Joserizal Jurnalis Meninggal Dunia, Ini Biodata & 6 Fakta Dokter Sekaligus Aktivis Pendiri MER-C

6 fakta Joserizal Jurnalis yang perlu kamu tahu, sempat ditentang orangtua hingga pengalaman menegangkan di Gaza.

Tribunstyle.com/ kolase wikipedia.com & ANTARA/Laily Rahmawaty
Joserizal Jurnalis 

TRIBUNSTYLE.COMSempat ditentang orangtua hingga pengalaman menegangkan di Gaza, ini 6 fakta Joserizal Jurnalis yang perlu kamu tahu.

Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, meninggal dunia pada Senin (20/1/2020) dini hari pukul 00.38 WIB.

Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee ( MER-C) ini meninggal dunia pada usia 56 tahun di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

Informasi ini diperoleh dari laman resmi MER-C.

Dalam keterangannya, MER-C menyampaikan permintaan maaf mewakili mendiang Joserizal.

"Mohon dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafan beliau. Terima kasih atas segala doa dan perhatian dari kerabat, teman, relasi, saudara-saudara seperjuangan selama beliau sakit hingga akhir hayatnya," tulisnya.

Segenap keluarga besar MER-C pun mengiklaskan meninggalnya sang dokter kemanusiaan tersebut. 

"Selamat Jalan dr. Joserizal, Semoga Husnul Khotimah. Selamat menghadap Allah Sang Maha Pencipta yang mencintaimu lebih dari kami," tulis mereka dalam keterangan singkat yang disampaikan.

Presidium MER-C Joserizal Jurnalis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).
Presidium MER-C Joserizal Jurnalis saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016). (Kristian Erdianto)

Joserizal Jurnalis dikenal sebagai dokter sekaligus aktivis kemanusiaan yang melakukan sejumlah misi kemanusiaan di berbagai belahan dunia.

Banyak fakta tentang sosok yang pernah melakukan misi kemanusiaan ke Maluku, Afghanistan hingga Somalia ini.

Penasaran apa saja?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini biodata sekaligus 6 fakta Joserizal Jurnalis yang perlu kamu tahu.

1. Asal Padang

Joserizal Jurnalis merupakan anak dari Almarhum Prof. Ir. Jurnalis Kamil, Ph.D dan Prof. Zahara Idris, MA.

Ia dilahirkan di Padang, 11 Mei 1963 dengan nama asli Juzrizal Jurnalis.

2. Kuliah di UI

Joserizal Jurnalis menempuh pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Padang.

Hingga akhirnya, semasa kuliah, Joserizal Jurnalis merantau ke Ibu Kota untuk melanjutkan studi kedokteran di Universitas Indoensia.

Di sana, Joserizal aktif di Forum Studi Islam dan pernah menjadi ketua umum FSI di sana.

Joserizal Jurnalis juga pernah bekerja sebagai dokter Spesialis Orthopedi (SpBO) di RS. Setia Mitra, RS. Budi Asih, dan RS. Siaga Raya Jakarta

3. Dokter adalah pilihan orangtua

Joserizal Jurnalis mengakui jika profesinya sebagai dokter bedah ini merupakan hasil dari ketaatannya kepada orangtua.

Ia sempat bercita-cita menjadi ahli nuklir saat SMA, namun ibu dan ayahnya meminta agar ia mengenyam pendidikan kedokteran.

Hingga akhirnya ia memantapkan diri mengambil spesialis bedah umum setelah ibunya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya patah.

Kaki ibunya yang patah tersebut sempat dioperasi, namun hasilnya justru tulang yang patah tidak tersambung dengan baik hingga harus dilakukan operasi ulang.

4. Pencarian makna dan tentangan dari orangtua

Menganggap dirinya terlalu nurut perintah orangtua, Joserizal akhirnya ingin merasakan menjadi dokter yang seutuhnya.

Joserizal lantas berangkat ke Maluku untuk melakukan misi kemanusiaan di sana.

Namun hal ini sempat ditolak oleh kedua orangtuanya dan juga istrinya

Kendati demikian, Jose menganggap dia hanya perlu memberitahu tentang niatnya, tanpa perlu mendapat ijin.

Benar saja, aksi kemanusiaan yang dilakukan Joserizal di Maluku membuatnya merasa menjadi dokter seutuhnya.

“Saya baru merasa sebagai dokter sungguhan setelah terjun ke Maluku,” kata Jose.

5. Pendiri MER-C

Joserizal Jurnalis juga dikenal sebagai pendiri organisasi kemanusian MER-C (Medical Emergency Rescue Comitee).

Organisasi ini sudah meluncurkan lebih dari 124 misi kemanusiaan di dalam negeri dan luar negeri.

Seperti halnya misi kemanusiaan ke Afghanistan (2 kali), Irak (1 kali), Iran (1 kali), Thailan (1 kali), Kashmir Pakistan (2 kali) Lebanon Selatan (1 kali), Sudan (1 Kali), Palestina (2 Kali).

Dalam misi kemanusiaannya, Joserizal Jurnalis memberikan pertolongan medis pada wilayah konflik, antara lain di Maluku, Mindanao (Filipina), Afghanistan, Irak, dan Gaza.

6. Pengalaman di Gaza

Jozerizal pernah melakukan misi kemanusiaan di sejumlah negara konflik, seperti saat dirinya berada di Gaza.

Hal tersebut tentunya cukup berisiko bagi keselamatannya.

Bahkan hanya untuk memasuki wilayah yang dituju, Joserizal dan sejumlah rekannya harus berani bertaruh nyawa.

Saat itu Joserizal mengendarai bus ke Kota Gaza hingga perjalanan dilanjutkan menggunakan mobil ambulans.

Di tengah jalan, tiba-tiba mobil Ambulans berhenti dan supirnya berteriak "Nobody move! Don't open the door! Keep your head out of the window!" 

(Jangan ada yang bergerak! Jangan buka pintunya! Jauhkan kepalamu dari jendela!)

Rupanya saat itu, Joserizal dan rombongannya tengah melentasi medan pertempuran hingga membuat ambulans harus berputar dan mencari jalan lain.

Ia ingat betul di kanan-kiri jalan, tank Israel berjajar.

Kendati sempat bertaruh nyawa di perjalanan, Joserizal mendapatkan sambutannya luar biasa sesampainya di wilayah aman.

Karena mereka tahu saat itu Joserizal masuk di tengah hujan bom, di tengah pertempuran sengit di daerah antara Khan Younis - Gaza.

Rasa terima kasih dari warga Gaza pun melekat erat di ingatan Joserizal. (Amirul Muttaqin/TribunStyle.com)

Sebagian berita ini telah tayang di SURYA.CO.ID

Ade Irawan Meninggal, Puisinya Untuk Ahok Viral, Singgung Siapa Sesungguhnya Pegang Kunci Surga?

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Joserizal JurnalisMER-CGazaPadang
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved