Perbedaan Keraton Agung Sejagat Dengan Keraton Jipang, Kerajaan di Blora Mengenang Arya Penangsang
Keraton Jipang sangat erat dengan cerita Arya Penangsang atau Arya Jipang, Raja Adipati Jipang yang memerintah pada pertengahan abad ke-15.
Editor: Ika Putri Bramasti
Pemerintahan Demak yang telah dipindahkan ke Jipang dianggap tidak sah karena saat itu Sunan Prawoto (Raja Demak ke-4) dibunuh oleh utusan Arya Penangsang.
Padahal Sunan Prawoto adalah raja baru di Demak setelah raja sebelumnya yakni Sultan Trenggana terbunuh di Situbondo.
Penguasa daerah Demak tidak puas dan melawan Arya Penangsang.
Pada tahun 1554, Arya Penangsang tewas di tangan Sutawijaya atau Joko Tingkir di peperangan besar di dekat Bengawan Sore.
Demak Jipang pun runtuh dan digantikan oleh Kesultanan Pajang.
"Wilayah Jipang terletak di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jateng. Sekali lagi, kami bukan mendirikan kerajaan baru, namun hanya nguri-nguri budaya. Ngawur itu beritanya," tegas Barik Barilyan.
Ia menjelaskan Keraton Jipang muncul di publik melalui pagelaran budaya pada tahun 2014.
"Trah Arya Penangsang terpecah di berbagai daerah mulai Cepu, Brebes, Cimahi, Palembang dan lain-lain. Untuk Yayasan ada di Cepu. Sejak dahulu, kami sudah nguri uri (melestarikan) budaya dengan mempertahankan tradisi jamasan dan sebagainya," jelas Barik Barilyan.
Ia juga memastikan tidak ada rencana untuk mendirikan kerajaan dan tidak akan merekrut pengikut atau berorientasi menyimpang.
"Kami hanya ingin mengangkat sektor pariwisata melalui sejarah kerajaan jipang. Harapannya bisa diwujudkan pemerintah dengan menghidupkan kembali sejarah dan baungunan-bangunan bersejarahnya. Nanti kan geliat perekonomian akan muncul disana," katanya.
Ganjar sebut Keraton Jipang tak buat geger

Selain itu Keraton Jipang tidak membuat geger dan tidak ada ancama seperti di Keratom Agung Sejagat yang didirikan Toto Santoo.
"Beda dengan yang di Purworejo (Keraton Agung Sejagat). Kalau di Purworejo itu kan ngeri, kalau ndak dukung disumpahin tidak selamat, dikutuk dan sebagainya. Kalau yang di Blora ini tidak ada ancaman seperti itu," kata Ganjar di Semarang, Kamis (16/01/2020).
Ganjar juga meminta kepada masyarakat untuk tidak sembarangan mendirikan kerajaan atau keraton.
Orang yang ingin mendirikan kerajaan baru atau membangkitkan kerajaan masa lalu, diwajibkan melapor ke pemerintah.