Reynhard Sinaga Pemerkosa Berantai
Sebelum Kasusnya Terkuak, Reynhard Sinaga Menulis Tesis Soal LGBT & Tinggal di Dekat Pemukiman Gay
Kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual yang menjerat Reynhard Sinaga menguak fakta baru. Ternyata Reynhard Sinaga sempat menulis tesis tentang LGBT.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual yang menjerat Reynhard Sinaga menguak fakta baru. Ternyata Reynhard Sinaga sempat menulis tesis tentang LGBT dan tinggal di dekat pemukiman gay.
Kasus kekerasan seksual yang menjerat pemuda 36 tahun asal Indonesia, Reynhard Sinaga sedang menjadi sorotan dunia.
Dilansir dari Birmingham Mail, saat melancarkan aksi kekerasan seksualnya itu, ternyata Reynhard Sinaga sedang menulis tesis tentang LGBT.
Reynhard Sinaga tinggal di pusat Kota Manchester, Inggris, selama lebih dari satu dekade, sambil mengambil berbagai program pascasarjana di universitas.
Ia juga memilih untuk tinggal di dekat pemukiman gay dan daerah Canal Street dimana sikap orang-orang memperlakukan kaum homoseksual sangat berbeda dengan di tanah air.

• Video Aksi Reynhard Sinaga Sebelum Tertangkap, Sering Keluar dari Apartemen Lewat Tengah Malam
• Anaknya Terancam Hukuman Seumur Hidup, Ayah Reynhard Sinaga Pasrah: Hukumannya Sesuai Kejahatannya
Reynhard Sinaga lulus dari University of Manchester pada tahun 2009 dengan gelar MSc.
Lalu pada tahun 2011, ia lulus dengan gelar MA dalam bidang Sosiologi.
Selama kuliah, pihak universitas mengkonfirmasi Reynhard Sinaga tidak terlibat apapun dengan masalah yang berkaitan dengan seksual atau masalah lain.
Reynhard Sinaga kembali melanjutkan kuliah ke University of Leeds pada tahun 2012 untuk meraih gelar PhD.
Sebelum kejahatannya terkuak, Reynhard Sinaga rupanya menulis tesis yang berjudul "Sexuality and Everyday Transnationalism. South Asian Gay and Bisexual Men in Manchester" yang menyoroti soal kehidupan kaun LGBT di Manchester.

Setelah penangkapannya pada bulan Juni 2017, pihak universitas secara resmi membatalkan status Reynhard Sinaga sebagai mahasiswa setelah vonis dijatuhkan kepadanya.
Kepolisian Greater Manchester tidak mengatakan ada indikasi bahwa penelitian Reynhard Sinaga untuk tesisnya itu digunakan sebagai dasar tindakan kejahatan yang dilakukan.
Reynhard Sinaga terbukti bersalah dan dihukum karena melakukan 136 pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap 48 pria selama dua setengah tahun.
Seperti yang dikutip dari The Guardian, pelanggaran yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga berlangsung pada Januari tahun 2015 hingga Juni tahun 2017.
Ia ditangkap setelah salah satu korbannya tersadar saat diperkosa dan berhasil melawan lalu melapor ke polisi.