Viral Hari Ini
Pemujaan Kuno Suku Maya, Korbankan Bocah ke Dalam Telaga Untuk Sekadar Berkomunikasi Dewa Hujan
Berita viral hari ini - Horor pemujaan kuno suku maya. Korbankan bocah laki-laki untuk sekadar berkomunikasi dengan dewa Hujan Chaac ke dalam telaga.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Gua-gua itu berfungsi sebagai sumber air bagi bangsa Maya dan juga dianggap sebagai pintu masuk ke dunia bawah.
 
• Pria Ini Berhasil Berteman dengan Suku Sentinel, Sempat Dapat Ancaman Digorok oleh Anak Kecil
• Diputuskan Pacar & Dihina Miskin Calon Mertua, Wanita Ini Buktikan Sukses, Punya 2 Mobil & Rumah
Arkeolog Guillermo de Anda dari Universitas Yucatan menyatukan tulang-tulang dari 127 mayat yang ditemukan di bagian bawah salah satu gua suci Chichen Itza dan menemukan lebih dari 80 persen kemungkinan anak laki-laki antara usia 3 dan 11 tahun.
Dia mengatakan bahwa 20 persen lainnya kebanyakan pria dewasa.
Dia mengatakan anak-anak sering dilemparkan hidup-hidup ke kuburan air mereka untuk menyenangkan dewa hujan suku Maya, Chaac.
Beberapa anak secara ritual dikuliti atau dipotong-potong sebelum dipersembahkan kepada dewa, kata de Anda.
Diperkirakan bahwa para dewa lebih menyukai hal-hal kecil, terutama dewa hujan memiliki empat pembantu yang direprsentasikan sebagai anak kecil.
Jadi, anak-anak ditawarkan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan Chaac.
Para arkeolog sebelumnya percaya bahwa gadis-gadis muda dikorbankan karena jenazah, yang berkisar 850 Masehi sampai penjajahan Spanyol, sering ditemukan dihiasi dengan perhiasan batu giok.
Sulit untuk menentukan jenis kelamin kerangka, tetapi bukti budaya dari mitologi Maya akan menunjukkan bahwa korban muda sebenarnya adalah laki-laki ini termasuk penemuan baru.
• Viral, Manusia Ikan Suku Bajau Bisa Menyelam 13 Menit Tanpa Alat Bantu, Bahkan Sedalam 70 Meter
• Viral Video Boneka Berjalan Terekam CCTV Terlanjur Buat Takut, Terbongkar Trik Rahasianya
Dewa Chaac
Menurut mitologi Maya, Chaac dipersenjatai dengan kapak yang ia gunakan untuk menyerang awan.
Dan ketika dia menabrak awan getarannya akan menyebabkan hujan dan guntur.
Karena orang-orang suku Maya kuno sangat mengandalkan pertanian, membutuhkan hujan untuk berhasil memanen cukup banyak makanan dari tanaman.
Dan mereka menganggap Chaac sebagai dewa yang sangat penting dan berusaha menyenangkannya melalui berbagai ritual. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
 
							 
                 
											 
											