Breaking News:

Viral Hari Ini

Pemujaan Kuno Suku Maya, Korbankan Bocah ke Dalam Telaga Untuk Sekadar Berkomunikasi Dewa Hujan

Berita viral hari ini - Horor pemujaan kuno suku maya. Korbankan bocah laki-laki untuk sekadar berkomunikasi dengan dewa Hujan Chaac ke dalam telaga.

mayansandtikal // Intisari
Berita viral hari ini - Horor pemujaan kuno suku maya. Korbankan bocah laki-laki untuk sekadar berkomunikasi dengan dewa Hujan Chaac ke dalam telaga. 

TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini - Horor pemujaan kuno suku maya. Korbankan bocah laki-laki untuk sekadar berkomunikasi dengan dewa Hujan Chaac ke dalam telaga.

Air yang merupakan salah satu sumber hidup ini begitu dipuja oleh bangsa Maya kuno.

Dilansir dari Intisari pada (6/1/2020) selain dianggap punya kekuatan yang menopang kehidupan manusia, ritual seperti ini adalah salah cara untuk memuja Chaac si Dewa Hujan.

Di Meksiko sendiri banyak ditemukan cenote (lubang-lubang yang terisi air).

Penemuan Gua Ritual Suku Maya Untuk Menyembah Dewa Jaguar di Bawah Kota Kuno, Begini Penampakannya

Apa Itu Singing Road di Tol Trans Jawa? Di Jepang Juga Ada Melody Road, Begini Bunyinya

Orang Maya zaman dulu meyakini bahwa lubang-lubang ini kerap dikunjungi oleh Dewa Chaac.

Akibatnya, beberapa cenote dianggap sakral dan digunakan untuk ritual pemujaan dewa tersebut.

Bahkan tak segan-segan persembahan dan pengorbanan akan dilakukan di cenote tersebut.

Sementara beberapa cenote lain digunakan untuk mandi, minum, dan untuk kelangsungan hidup bangsa Maya kuno itu.

Salah satu mata air yang dianggap suci adalah Cenote Sagrado yang terletak di dekat situs arkeolog utama suku Maya Chichen Itza di Semenanjung Yucatan.

Cenote Sagrado ini dibuat khusus dan digunakan untuk upacara dan pengorbanan.

Cenote Sagrado, tempat pemujaan Dewa Chaac, ditemukan ratusan tulang bocah laki-laki di dalamnya.
Cenote Sagrado, tempat pemujaan Dewa Chaac, ditemukan ratusan tulang bocah laki-laki di dalamnya. (Cenotes Of Mexico)

5 Suku di Dunia yang Terkenal Memiliki Keistimewaan, Ada Suku Bajo dari Indonesia!

PBB: Klaim China Atas ZEE Laut Natuna Tidak Sah, Pakar Beri 4 Alasan Indonesia Tidak Bernegosiasi

Pengorbanan yang dilakukan untuk persembahan Dewa Chaac ini dilakukan dengan cara melemparkan korban.

Persembahan ini tak pandang bulu, baik pria, perempuan maupun anak-anak dilemparkan ke dalam air selama musim kemarau untuk menenangkan dewa air.

Dilansir dari Mayas and Tikal, ketika para arkeolog mengeruk mata air pada abad ke-20, mereka menemukan lonceng emas, topeng, cangkir, cincin, potongan batu giok, dan lainnya bersama dengan tulang manusia di dalam Cenote.

Namun, pada penemuan terbaru, arkeolog meyakini bahwa pengorbanan manusia juga dilakukan oleh bangsa Maya kuno Meksiko.

Korban persembahan yang dilemparkan ke dalam gua-gua berisi air / cenote kemungkinan adalah pria dan anak laki-laki yang masih kecil, bukannya gadis perawan.

Gua-gua itu berfungsi sebagai sumber air bagi bangsa Maya dan juga dianggap sebagai pintu masuk ke dunia bawah.

Chicen Itza.
Chicen Itza. (Intisari)

Pria Ini Berhasil Berteman dengan Suku Sentinel, Sempat Dapat Ancaman Digorok oleh Anak Kecil

Diputuskan Pacar & Dihina Miskin Calon Mertua, Wanita Ini Buktikan Sukses, Punya 2 Mobil & Rumah

Arkeolog Guillermo de Anda dari Universitas Yucatan menyatukan tulang-tulang dari 127 mayat yang ditemukan di bagian bawah salah satu gua suci Chichen Itza dan menemukan lebih dari 80 persen kemungkinan anak laki-laki antara usia 3 dan 11 tahun.

Dia mengatakan bahwa 20 persen lainnya kebanyakan pria dewasa.

Dia mengatakan anak-anak sering dilemparkan hidup-hidup ke kuburan air mereka untuk menyenangkan dewa hujan suku Maya, Chaac.

Beberapa anak secara ritual dikuliti atau dipotong-potong sebelum dipersembahkan kepada dewa, kata de Anda.

Diperkirakan bahwa para dewa lebih menyukai hal-hal kecil, terutama dewa hujan memiliki empat pembantu yang direprsentasikan sebagai anak kecil.

Jadi, anak-anak ditawarkan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan Chaac.

Para arkeolog sebelumnya percaya bahwa gadis-gadis muda dikorbankan karena jenazah, yang berkisar 850 Masehi sampai penjajahan Spanyol, sering ditemukan dihiasi dengan perhiasan batu giok.

Sulit untuk menentukan jenis kelamin kerangka, tetapi bukti budaya dari mitologi Maya akan menunjukkan bahwa korban muda sebenarnya adalah laki-laki ini termasuk penemuan baru.

Viral, Manusia Ikan Suku Bajau Bisa Menyelam 13 Menit Tanpa Alat Bantu, Bahkan Sedalam 70 Meter

Viral Video Boneka Berjalan Terekam CCTV Terlanjur Buat Takut, Terbongkar Trik Rahasianya

Dalam banyak sumber Maya, Chaac digambarkan memiliki tubuh manusia berkulit sisik.
Dalam banyak sumber Maya, Chaac digambarkan memiliki tubuh manusia berkulit sisik. (Belize Yucatec Maya)

Dewa Chaac

Menurut mitologi Maya, Chaac dipersenjatai dengan kapak yang ia gunakan untuk menyerang awan.

Dan ketika dia menabrak awan getarannya akan menyebabkan hujan dan guntur.

Karena orang-orang suku Maya kuno sangat mengandalkan pertanian, membutuhkan hujan untuk berhasil memanen cukup banyak makanan dari tanaman.

Dan mereka menganggap Chaac sebagai dewa yang sangat penting dan berusaha menyenangkannya melalui berbagai ritual. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Suku MayaDewa HujanChaacMeksiko
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved