4 Minuman yang Tidak Boleh Diminum Setelah Makan, Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi
Beberapa minuman ternyata tidak boleh diminum saat selesai makan, karena bisa menghambat penyerapan zat besi. Simak penjelasaanya berikut ini.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Irsan Yamananda
Maka hindari minum coklat setelah makan agar penyerapan zat besi oleh tubuh berjalan dengan baik.(TribunStyle.com/Anggie)

5 Dampak Buruk Minuman Bersoda Bagi Kesehatan Tubuh: Rusak Gigi Hingga Tingkatkan Risiko Diabetes
Orang yang mengonsumsi minuman bersoda lebih kecil kemungkinananya mendapatkan Vitamin A, kalsium, dan Magnesium dibandingkan orang yang minum susu rendah lemak atau jus buah murni.
Terlebih lagi, soda mengandung asam fosfat, yang dapat menguras kalsium dan magnesium.
Pastikan tubuh tidak melewatkan nutrisi penting tersebut.
Dikutip Tribunstyle.com pada Thehealthy.com, (5/12/2019), berikut 5 dampak buruk minuman soda berikut ini harus dipikirkan kembali jika tak ingin kehilangan nutrisi penting.
- Beresiko Diabetes Tipe 2

Beberapa minuman bersoda mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, yang juga dapat menyebabkan produksi radikal bebas yang lebih tinggi.
Radikal bebas ini telah dikaitkan dengan kerusakan jaringan, perkembangan diabetes tipe 2, dan komplikasi diabetes.
- Mengandung Banyak Gula

Ketika mengonsumsi gula dalam bentuk cair, itu dapat membuat gula darah naik dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk memprosesnya.
Minum soda atau minuman manis lainnya secara teratur dikatikan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi.
Diabetes tipe 2, resistensi insulin, dan masalah kesehatan lainnya.
Hati-hati dengan makanan lain yang mungkin tidak kamu sadari memiliki gula tinggi.
- Kafein Soda Penyebab Dehidrasi

Minum soda dapat menyebabkan dehidrasi karena dapat mengandung kadar kafein yang tinggi.
Banyak orang akan minum soda dengan makanan daripada air dan lupa untuk mendapatkan adsupan air harian yang diperlukan.
Diet Soda Mengandung Pemanis Buatan
Diet Soda mengandung pemanis buatan, bukan gula yang, pada intake sangat tinggi mungkin berbahaya, menurut penelitian pada hewan.