Inilah 5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Jika Kekurangan Serat, Sembelit hingga Masalah Jantung
Bagaimana jika tubuh kekurangan serat? Inilah yang mungkin terjadi saat tubuh kekurangan serat, dari sering lapar hingga jantung bermasalah.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Bagaimana jika tubuh kekurangan serat? Inilah yang mungkin terjadi saat tubuh kekurangan serat, dari sering lapar hingga jantung bermasalah.
Banyak orang yang menganggap bahwa nutrisi yang dibutuhkan adalah vitamin, protein dan karbohidrat.
Padahal, tubuh kita juga memerlukan serat agar berat badan stabil dan pencernaan sehat.
• 5 Makanan Berserat ini Bisa Bantu Kamu Kuat Puasa Seharian
• Makan Banyak Serat Ternyata Bisa Meredakan Nyeri Lutut, Ini Penjelasannya
• Inilah Manfaat Tak Terduga Bagi Tubuh Jika Kamu Banyak Konsumsi Serat
Serat juga merupakan sumber gizi untuk manusia, yang setiap harinya setidaknya 25 gram dibutuhkan oleh wanita dan 38 gram oleh pria.
Kekurangan serat juga menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Beikut ini yang kondisi yang terjadi jika tubuh kekurangan serat.
- Gampang lapar

Serat dalam makanan memberi efek kenyang, bila mengalami hal ini maka bisa dipastikan kekurangan serat dalam makanan yang kita makan.
Pada penelitian Food and Nutrution Research, para pria yang rutin makan kacang-kacangan akan kenyang lebih lama dibanding makan makanan yang berprotein tinggi.
- Sembelit

Sembelit atau susah buang air besar adalah efek dari kekurangan seray.
Karena kurangnya serat, pergerakan dalam usus menjadi susah.
Ketika kurang serat, feses akan kering dan sulit untuk keluat dari tubuh.
- Gangguan jantung

Kekurangan serat bisa mengakibatkan masalah yang lebih serius lagi yaitu gangguan jantung.
Memperbaiki asupan serat bagi penderita serangan jantung ternyata mampu meningkatkan peluang hidup lebih lama karena serat sangat baik, seperti dilansir dari kompas.com.
Selain itu konsumsi serat yang tinggi seperti oatmeal dan nasi merah bisa menghindarkan kita dari penyakit diabetes.
- Gula darah tidak stabil

Kekurangan serat bisa mengakibatkan gula darah yang tidak stabil.
Hal ini sangat berbahaya untuk penderita diabetes.
Maka penuhi kebutuhan serat agar metabolisme tubuh bekerja dengan baik dan gula darah bisa terkendali.
- Kurang tenaga

Makanan yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi memang memuaskan perut, tetapi makanan tersebut hanya akan membuat rasa lapar kembali datang dan energi cepat berkurang.
Berbeda dengan makanan berserat tinggi, lemak sehat dan protein mampu memperlambat pencernaan dan memberi efek kenyang yang lama dan asupan energi yang tinggi. (TribunStyle.com/Anggie)
Inilah Manfaat Tak Terduga Bagi Tubuh Jika Kamu Banyak Konsumsi Serat
KOMPAS.COM - Anjuran untuk rutin mengonsumsi bahan makanan sumber serat mungkin sudah sering Anda dengar. Namun, tahukah Anda mengapa serat bisa menyehatkan?
Serat, terutama terdapat pada buah, sayuran, serelia utuh, dan kacang-kacangan, selama ini identik sebagai pencegah konstipasi. Tetapi, makanan sumber serat itu juga memiliki manfaat yang luas, misalnya menjaga berat badan, mencegah penyakit kronik, serta menyehatkan kulit.
• Nggak Mau Sakit Karena Sering Minum Soda? Kali ini Coca-Cola Luncurkan Produk Sehat dengan Serat
Menurut dr.Rida Noor, Spesialis Gizi Klinik, buah dan sayur penting dikonsumsi setiap hari, minimal lima porsi. "Bukan hanya sebagai sumber vitamin dan mineral, tapi juga serat," ujarnya dalam acara bertajuk "Ibu Cerdas, Pastikan Asupan Serat untuk Keluarga" yang diadakan oleh PT.Kalbe Farma melalui produk Vegie Fruit di Jakarta (6/5/2017).
Rida menjelaskan, serat diperlukan bagi saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga ke usus.
"Serat perlu dikunyah dengan cermat. Proses mengunyah ini merangsang keluarnya enzim-enzim pencernaan. Di usus, serat membantu mengikat Kolesterol dan zat tidak diinginkan dan mengeluarkannya dari tubuh bersama ampas makanan," papar dokter dari RSCM Jakarta ini.
Selain itu, vitamin dan mineral dalam buah dan sayuran juga mengandung antioksidan yang diperlukan untuk daya tahan tubuh dan kesehatan kulit.
"Vitamin A dan C dalam buah juga bisa merangsang produksi kolagen yang akan menjaga elastisitas kulit," kata Rida.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara umum konsumsi sayuran dan buah-buahan yang dianjurkan untuk hidup sehat adalah 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah.
Asupan buah itu setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang.
Bagi masyarakat Indonesia, terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur.
Sayangnya, konsumsi serat orang Indonesia tergolong kurang. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, hanya 5 persen orang Indonesia yang rutin makan sayur dan buah setiap hari.
"Kalau ada sayur dan buah baru dikonsumsi, tapi kalau tidak ada tidak dicari," kata Sakri Sab’atmaja, SKM, Msi selaku Kepala Subdit, Advokasi Kemitraan Kementerian Kesehatan RI, dalam acara yang sama.
Ia menambahkan, konsumsi buah dan sayuran yang rendah meningkatkan risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, dan juga stroke.
"Penyakit tidak menular lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan yang kurang sayur dan buah itu," kata Sakri.
Untuk mencegah penyakit tidak menular, sejak usia anak-anak, bentuklah kebiasaan sehat yang akan terus terbawa hingga dewasa. Selain memiliki pola makan yang sehat, ajak anak rutin melakukan aktivitas fisik.
(Lusia Kus Anna/Kompas.com)
• Manfaat Serat Bagi Tubuh - Banyak Konsumsi Ini Rupanya Jadi Rahasia Umur Panjang Tanpa Penyakit Lho!
• Ciri Tubuh Kurang Serat - Perhatikan 4 Tanda-tanda Berikut Agar Terhindar dari Penyakit Serius