Tak Diberi Akses Bertemu, Karen Pooroe Akui Rindu Sang Anak, Seteru Marshanda Datangi Komnas Anak
Karen Pooroe memutuskan mendatangi Komnas Perlindungan Anak. Hal itu ia lakukan lantaran dirinya tak diberi akses bertemu dengan sang anak.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Karen Pooroe memutuskan mendatangi Komnas Perlindungan Anak. Hal itu ia lakukan lantaran dirinya tak diberi akses bertemu dengan sang anak.
Nama Karen Pooroe tengah jadi sorotan akhir-akhir ini.
Karen Pooroe sempat membeberkan keretakan rumah tangganya dengan sang suami, Arya Satria Claproth.
Kabar keretakan rumah tangga Karen Pooroe dengan Arya Satria Claproth bahkan menyeret aktris Marshanda.
• Karen Idol Tuduh Marshanda Selingkuh dengan Suaminya, Dulu Sempat Anggap Eks Baim Wong Sebagai Adik
• 5 Fakta Suami Karen Pooroe Arya Satria Claproth, Diduga Selingkuh dengan Marshanda, Ini Profesinya
Karen Pooroe menyebut bahwa Arya Satria Claproth tinggal di apartemen milik Marshanda.
Selain itu, Karen Pooroe juga mengaku sudah lama tidak bertemu dengan anak semata wayangnya.

Anak Karen Pooroe diketahui kini tinggal bersama Arya Satria Claproth.
Hal itulah yang membuat Karen Pooroe memutuskan mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas Anak) pada Senin (2/12/2019).
"Bulan ini saya susah sekali akses ketemu anak dan ini langkah apa yang bisa diambil, saya berkonsultasi sama LPAI dan sekarang sama Komnas Perlindungan Anak," ucap Karen di Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas Anak), kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (2/12/2019).
• Klarifikasi Karen Pooroe, Tak Sebut Marshanda Selingkuh Hingga Akui Berteman dengan Eks Baim Wong
Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak diberi akses untuk bertemu sang anak.
"Semuanya ditutup aksesnya (untuk bertemu anak). Sampai bau asamnya saja kalau habis main aja enggak dikasih. Padahal saya rindu sekali aroma asam anak saya setelah main," katanya.
Keretakan rumah tangganya dengan Arya tampaknya berdampak kepada sang anak.
Anak mereka disebut sudah empat bulan tidak bersekolah.

Karen membeberkan bahwa guru dan teman-teman sang anak merindukan kehadirannya di sekolah.