Viral hari ini
Viral Guru di Aceh Dianiaya Wali Murid Hingga Jilbab Copot, Korban Bukan Orang Sembarangan
Guru honorer SDN Jambi Baru, Aceh Singkil, syok berat mengingat ayah wali murid berinisial SN alias MP menganiayanya di depan umum.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Rahmah, guru honorer SDN Jambi Baru, Aceh Singkil, syok berat mengingat ayah wali murid berinisial SN alias MP menganiayanya di depan umum.
Penganiayaan terhadap Rahmah tak lepas dari perkelahian anak wali murid SN dengan teman sekelasnya pada 22 Oktober silam.
Saat sedang menulis di papan tulis Rahmah mendengar muridnya menangis setelah berkelahi dengan temannya.
Sebagai wali kelas III B, Rahmah mencoba menenangkan murid yang menangis itu dan mendamaikan murid yang terlibat perkelahian.

• Belum Terlambat, Ucapan Selamat Hari Guru, 10 Kata Mutiara Indah Untuk Sang Pengajar, Share to WA
• Hari Guru Nasional, Sosok Ani Idrus Hiasi Google Doodle Hari Ini, Tokoh di Bidang Pers dari Sumatera
Sepekan berlalu, tepatnya Sabtu (26/10/2019), ibu wali murid SN masuk ke dalam kelas saat berlangsung belajar mengajar lalu menghampiri anaknya.
Selagi SN menampar wajah dan mencubit Rahmah di depan gerbang sekolah, Rabu (20/11/2019) pukul 10.30 WIB itu, warga hanya menonton tak melerai.
Tak terima perlaku tersebut Rahmah melaporkan SH ke Polsek Sultan Daulat atas dugaan penganiayaan yang dialaminya.
Sehari setelah peristiwa itu, Rahmah mengikuti pemeriksaan di depan penyidik Polsek Sultan Daulat untuk membuat berita acara pemeriksaan.
"Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas," ungkap Rahmah dilansir Serambi Indonesia pada Sabtu (23/11/2019).
"Jangan sampai ada lagi kejadian yang sama menimpa guru. Terus terang kami trauma. Saya masih syok, anak saya takut," Rahmah menambahkan.
Teror fisik si wali murid membuat Rahmah dibayang-bayangi ketakutan, sehingga ia memutuskan menunda untuk mengajar.
Pelipis Rahmah masih memar dan kulitnya membiru akibat penganiayaan SN.
Buntut Perkelahian 22 Oktober
Penganiayaan terhadap Rahmah tak lepas dari perkelahian anak wali murid SN dengan teman sekelasnya pada 22 Oktober silam.
Saat sedang menulis di papan tulis Rahmah mendengar muridnya menangis setelah berkelahi dengan temannya.