Breaking News:

5 Mitos Tentang Mie Instan yang Ternyata Tidak Benar, Para Penggemar Mie Instan Wajib Tahu

Mie instan yang enak dan praktis ternyata memiliki beberapa mitos yang beredar di masyarakat, inilah 5 mitos mie instan yang tidak benar.

Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Delta Lidina Putri
net
Mie Instan 

Pertama, sebagian besar porsi mi instan mengandung lebih dari 1.100 miligram sodium, jumlah yang mendekati setengah dari jumlah maksimum yang harus kita makan per hari.

Ketika kita mencerna banyak natrium dalam satu kali makan, tubuh kita akan akan mempertahankan lebih banyak air.

Kondisi ini dapat menyebabkan penambahan berat air sementara, membuat kita merasa kembung dan lesu.

Ketika kita merasa kembung, kemungkinan besar kita tidak akan merasa kenyang.

Mi instan pun mengandung kalori kosong alias mengandung banyak karbohidrat olahan dan hampir tidak ada protein atau serat.

Selain itu, makan terlalu banyak karbohidrat olahan dapat menyebabkan gula darah melonjak dan kemudian membuat kita lapar dan nafsu makan meningkat.

Inilah yang menyebabkan berat badan bertambah.

Makanan yang terasa nikmat ini akan dicerna lama oleh tubuh. Fenomena ini telah dibuktikan lewat riset ilmiah.

Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital menangkap bukti visual ini pada tahun 2012.

Saat itu, dia menggunakan kamera seukuran pil untuk merekam saluran pencernaan para sukarelawan yang makan mi instan, dan mereka yang mengonsumsi mi segar.

Dengan cara itu, Dr Kuo mampu menunjukkan, setelah dua jam ketika misegar sudah lama hilang, mi instan hampir seluruhnya utuh di usus.

Meskipun tidak jelas apa efek negatif dari temuan itu, bagaimana pun harus disadari, mengonsumsi mi instan sangat buruk untuk tubuh kita.

Periset dari Harvard School of Public Health pernah meneliti efek jangka panjang dari konsumsi ramen di Korea Selatan, di mana ramen menjadi makanan pokok utama.

Hasilnya, mereka menemukan peserta riset, terutama wanita, yang makan mi instan setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko 68 persen lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik.

Sindrom metabolik merupakan kombinasi gejala yang meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

Namun, sesekali makan mi instan tak akan menyebabkan masalah bagi kesehatan, sama halnya dengan makanan olahan lainnya.

Tapi, demi kesehatan perut dan jantung, sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsinya. (Ariska Puspita Anggraini/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali, Efek NegatifKebanyakan Makan Mi Instan"

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
mie instanIndonesiadiabetesstroke
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved