Breaking News:

Viral Hari Ini

Selebgram Lola Diara Keberatan Soal #LayanganPutus, Ini 6 Fakta Sosoknya, Berbisnis Saham di Usia 19

Keberatan Lola Diara setelah #LayanganPutus viral, berikut 5 fakta sosoknya. Berbisnis sejak usia 19 tahun.

Penulis: galuh palupi
Editor: Irsan Yamananda
Twitter
Selebgram Lola Diara Keberatan Soal #LayanganPutus, Ini 6 Fakta Sosoknya, Berbisnis Saham di Usia 19 

Bahkan viralnya kisah ini membuat banyak orang memercayai kisahnya hingga mencari tahu sosok laki-laki dan perempuan yang dituduh menjadi orang ketiga dalam hubungan tersebut.

Kejadian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, mengapa banyak warganet yang terbawa emosi dengan kisah tersebut.

Padahal seperti diketahui, cerita itu belum diketahui kebenarannya.

Dilansir dari Kompas.com dan Psychology Today ternyata ada beberapa alasan mengapa manusia mudah percaya dan bagiamana pengalaman diri sendiri menjadi fakta.

1. Cepat Menyimpulkan

Salah satu penyebabnya adalah manusia secara rutin menggunakan jalan pintas mental untuk bisa memahami hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.

Ini terjadi karena, manusia tidak memiliki waktu untuk menganalisis kebenaran kabar yang diterima dengan cermat.

Dengan demikian, manusia cenderung menggunakan aturan praktis yang cepat dan tidak disadari untuk menentukan apa yang harus dipercaya.

Sehingga, hal ini mengarahkan mereka untuk memercayai kabar yang belum diketahui kebenarannya.

POPULER - Kisah Model Cantik Putus dari Konglomerat, Kantongi Uang Imbalan Hingga Rp 536 M

2. Melebih-lebihkan Kejadian

Manusia memilih untuk memikirkan jalan pintas yang mengarahkan seseorang untuk melebih-lebihkan suatu peristiwa.

Selain itu, kondisi ini terjadi ketika sebuah kejadian itu lebih terasa atau hidup dalam ingatan seseorang.

Kemudian, ingatan tersebut mengendap dan menjadi kepercayaan umum, dan banyak orang mengamini kejadian lalu mengatakan kisah tersebut benar terjadi.

Ingatan dan pengalaman yang pernah dialami bisa mengakibatkan adanya bias pada suatu peristiwa.

Dengan demikian, seseorang bisa langsung memercayai sebuah kabar karena adanya kedekatan atau akan ingatan khusus yang mengendap atas peristiwa tersebut.

3. Membenarkan Perilaku yang Terbawa Emosi

Sebagian besar orang dapat dengan mudah terombang-ambing oleh emosi.

Banyak manusia yang berpikir jika perasaan dan emosi mereka dikendalikan oleh logika dan alasan yang masuk akal.

Sayangnya, hal ini selalu terbalik.

POPULER - Pernikahan Gadis Ini dengan Pria Afrika Sempat Viral, Sederet Potret Kehidupannya Sekarang

Terkadang, manusia pada akhirnya menggunakan kemampuan berpikir mereka untuk membenarkan perilaku mereka yang memang terbawa emosi.

Fenomena ini dikenal dengan nama emotional reasoning atau penalaran emosional yang bisa menyesatkan seseorang tanpa mereka sadari. Psikiater Aaron T. Beck pertama kali memperhatikan hal ini terhadap pasien yang mengalami depresi.

Dia menemukan banyak pasien yang menyimpulkan hal yang tidak benar terhadap diri mereka sendiri berdasarkan apa yang mereka rasakan, dibanding pada fakta sebenarnya.

Kondisi ini kemudian bisa memengaruhi keyakinan seseorang akan sebuah topik.

Bahkan ketika mereka merasa takut, cemas, atau bahkan tidak nyaman terhadap suatu topik. Maka, mereka dapat dengan mudah melompat ke kesimpulan jika topik tersebut buruk atau berbahaya.

POPULER - Pernikahan Gadis Ini dengan Pria Afrika Sempat Viral, Sederet Potret Kehidupannya Sekarang

POPULER - Miss Rusia Oksana Voevodina Pamer Wajah Bayinya, Raja Malaysia Sempat Ragu Kalau Anaknya

4. Lingkaran Opini & Fakta

Sekali manusia percaya pada suatu hal, maka ia akan berpegang teguh pada hal tersebut.

Bias konfirmasi adalah kecenderungan seseorang untuk mencari informasi tambahan guna mendukung kepercayaan mereka, meski hal tersebut salah.

Hal ini dilatarbelakangi karena adanya kecenderungan manusia mengelilingi dirinya sendiri dengan hal yang mereka percayai.

Sebagai contoh di media sosial, seseorang cenderung mengikuti akun-akun yang sesuai dengan kepercayaan dan kepribadian mereka sendiri.

Kecenderungan inilah yang membuat mereka pada akhirnya mendapatkan pandangan sesuai dengan apa yang mereka yakini.

Dengan kata lain, ketika sebuah kabar tersebar dan sesuai dengan apa yang diyakini, sebagian besar orang bisa langsung memercayainya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Lola DiaraLayangan Putusselebgram
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved