Viral Hari Ini
Selebgram Lola Diara Keberatan Soal #LayanganPutus, Ini 6 Fakta Sosoknya, Berbisnis Saham di Usia 19
Keberatan Lola Diara setelah #LayanganPutus viral, berikut 5 fakta sosoknya. Berbisnis sejak usia 19 tahun.
Penulis: galuh palupi
Editor: Irsan Yamananda
Keberatan Lola Diara setelah #LayanganPutus viral, berikut 5 fakta sosoknya. Berbisnis sejak usia 19 tahun.
TRIBUNSTYLE.COM - Selebgram Lola Diara tak terima dikaitkan dengan kisah #LayanganPutus yang tengah viral.
Lola Diara sempat mengunggah rasa keberatannya melalui media sosial yang kini telah dikunci.
Lola Diara menyebut akan membawa masalah ini ke jalur hukum.
• Selalu Ikuti Tren Makanan Manis Viral Internet, Gadis Ini Harus Berakhir Buta & Idap Diabetes
• 9 Orang Punya Kemampuan Unik, Foto-foto Viral Ini Jadi Buktinya, Ada yang Bikin Ngilu!
"Bismillah, mulai hari ini tim Cyber Crime Polda Metro Jaya akan membantu memfilter akun2 yang indikasi nya bisa masuk kepada pasal UU ITE, tim akan di bagi rata untuk memantau aktifitas (berita yang sedang viral) di jejaring sosial FB, Twitter, dan IG," tulis Lola Diara.
Lalu sebenarnya siapakah Lola Diara ini?
Berikut beberapa fakta soal dirinya:
1. Pebisnis Saham
• Viral Mahasiswi Tewas Kecelakaan, Jamaah Salat Jenazah Penuh Karena Cerita Sang Kakak di Facebook
Lola Diara sudah menjadi pengusaha sejak usia masih muda.
Ia memulai bisnia sejak masih SMA.
Usianya kala itu baru 19 tahun.
Lola memutuskan mencoba peruntungan di bidang saham.
• POPULER - Viral Bocah Main di Dekat Peti Mati, Tak Sadar Ayah dan Ibunya Tewas karena Kecelakaan
2. Usia Baru 23 Tahun
Usia Lola Diara tergolong masih muda.
Wanita berparas cantik ini lahir pada 27 September 1996.
Usianya kini menginjak angka 23 tahun.
• Viral Istri Hadiahi Suami Mobil Mewah Seharga Rp 844 Juta Setelah 8 Tahun Berjualan Ayam
3. Punya Jabatan
Meski baru berusia muda, Lola Diara tergolong sosok yang ulet.
Selain bisnis ia juga menjabat sebagai investment manager di sebuah perusahaan pialang.
4. Sempat Berjualan Kaos
• VIDEO VIRAL - Begini Penampakan Mengerikan dari Efek Bisa Ular Terhadap Darah Manusia
Lola Diara juga sempat aktif berjualan kaos Turn Back Crime.
Kala itu kaos tersebut memang diminati banyak orang.
Lola Diara mempunyai cara khusus dalam menjual produknya.
Mulai dengan memasarkan on the road di malam hari, sampai memberi harga khusus.
• Viral Anak Ketahuan Curi Jaket Teman, Sang Ayah Tak Marah & Justru Lakukan Ini, Panen Pujian Netizen
5. Hijrah
Pada tahun 2017, Lola Diara memutuskan untuk hijrah.
Sebelum ini, Lola Diara dikenal sebagai seorang sosialita dengan penampilan yang menarik mata.
Namun ia lalu memutuskan hijrah dan mengubah penampilannya.
• Viral Foto-foto Pria Terjepit Eskalator, Gara-gara Hal Sepele, Pakai Sandal Jepit
Lola Diara sempat mengungkap alasannya hijrah.
Diakuinya, ia sempat terpukul karena kehilangan sahabat.
Akhirnya ia memutuskan untuk lebih dekat dengan Tuhan dan memperdalam ilmu agama. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)

Viral Kisah Perselingkuhan Layangan Putus, Reflek Manusia Sambungkan Fakta & Suka Melebih-lebihkan
Berita viral hari ini - Kisah Layangan Putus antara suami pelakor dan istri. Reflek manusia sambungkan fakta yang sebenarnya tidak ada hubungannya.
Kisah unik dan menarik memang selalu dicari oleh para pembaca yang benar-benar ingin tahu.
Apalagi jika kisah tersebut dirasa sangat 'relatable' atau yang biasa disebut sangat dekat dan pernah dialami oleh pembacanya, seperti Kisah Layangan Putus ini.
Sebelumnya juga ada kisah viral, berjudul KKN di Desa Penari, banyak yang mengatakan bahwa cerita tersebut nyata.
Dan juga tidak sedikit yang mengatakan bahwa hal tersebut palsu atau hanya kisah belaka.
• Viral Layangan Putus, Cerita yang Dibagikan Mommi Asf Tuai Beragam Reaksi hingga Jadi Trending
• Polemik SMA Gonzaga vs Keluarga Murid : Tak Naik Kelas, Merokok, Tak Penuhi KKM & Tuntut Rp 500 Juta
Entah benar atau tidak, namun faktanya, si penulis kisah horor tersebut telah membuatkan buku dari kisah viralnya.
Dilansir dari WartaKota pada (24/10/2019), meski mendapat hujatan karena kisah itu kemudian diangkat ke novel bahkan film, kisah horor KKN di Desa Penari tetap ditunggu orang.
Meski belum resmi dirilis, pemesanan awal Novel KKN di Desa Penari yang diterbitkan penerbit Bukune sudah mendekati angka 10 ribu eksemplar.
"Hebatnya @SimpleMan, dari royalti penjualannya akan disumbangkan ke anak panti asuhan," kata Manoj Punjabi, Produser MD Pictures, di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019).
Dan kali ini satu lagi kisah viral yang membuat warganet ramai dengan judul Layangan Putus.
Cerita tersebut mengisahkan tentang kondisi pasangan suami istri yang terpaksa berpisah karena adanya orang ketiga.
Kisah Layangan Putus tersebut menuai simpati dari warganet.

• POPULER - Ayah Citra Kirana Drop & Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kondisi Calon Mertua Rezky Aditya!
Segera setelah mendapatkan atensi, netizen ramai-ramai membagikan cerita tersebut.
Bahkan viralnya kisah ini membuat banyak orang memercayai kisahnya hingga mencari tahu sosok laki-laki dan perempuan yang dituduh menjadi orang ketiga dalam hubungan tersebut.
Kejadian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, mengapa banyak warganet yang terbawa emosi dengan kisah tersebut.
Padahal seperti diketahui, cerita itu belum diketahui kebenarannya.
Dilansir dari Kompas.com dan Psychology Today ternyata ada beberapa alasan mengapa manusia mudah percaya dan bagiamana pengalaman diri sendiri menjadi fakta.
1. Cepat Menyimpulkan
Salah satu penyebabnya adalah manusia secara rutin menggunakan jalan pintas mental untuk bisa memahami hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Ini terjadi karena, manusia tidak memiliki waktu untuk menganalisis kebenaran kabar yang diterima dengan cermat.
Dengan demikian, manusia cenderung menggunakan aturan praktis yang cepat dan tidak disadari untuk menentukan apa yang harus dipercaya.
Sehingga, hal ini mengarahkan mereka untuk memercayai kabar yang belum diketahui kebenarannya.
• POPULER - Kisah Model Cantik Putus dari Konglomerat, Kantongi Uang Imbalan Hingga Rp 536 M
2. Melebih-lebihkan Kejadian
Manusia memilih untuk memikirkan jalan pintas yang mengarahkan seseorang untuk melebih-lebihkan suatu peristiwa.
Selain itu, kondisi ini terjadi ketika sebuah kejadian itu lebih terasa atau hidup dalam ingatan seseorang.
Kemudian, ingatan tersebut mengendap dan menjadi kepercayaan umum, dan banyak orang mengamini kejadian lalu mengatakan kisah tersebut benar terjadi.
Ingatan dan pengalaman yang pernah dialami bisa mengakibatkan adanya bias pada suatu peristiwa.
Dengan demikian, seseorang bisa langsung memercayai sebuah kabar karena adanya kedekatan atau akan ingatan khusus yang mengendap atas peristiwa tersebut.
3. Membenarkan Perilaku yang Terbawa Emosi
Sebagian besar orang dapat dengan mudah terombang-ambing oleh emosi.
Banyak manusia yang berpikir jika perasaan dan emosi mereka dikendalikan oleh logika dan alasan yang masuk akal.
Sayangnya, hal ini selalu terbalik.
• POPULER - Pernikahan Gadis Ini dengan Pria Afrika Sempat Viral, Sederet Potret Kehidupannya Sekarang
Terkadang, manusia pada akhirnya menggunakan kemampuan berpikir mereka untuk membenarkan perilaku mereka yang memang terbawa emosi.
Fenomena ini dikenal dengan nama emotional reasoning atau penalaran emosional yang bisa menyesatkan seseorang tanpa mereka sadari. Psikiater Aaron T. Beck pertama kali memperhatikan hal ini terhadap pasien yang mengalami depresi.
Dia menemukan banyak pasien yang menyimpulkan hal yang tidak benar terhadap diri mereka sendiri berdasarkan apa yang mereka rasakan, dibanding pada fakta sebenarnya.
Kondisi ini kemudian bisa memengaruhi keyakinan seseorang akan sebuah topik.
Bahkan ketika mereka merasa takut, cemas, atau bahkan tidak nyaman terhadap suatu topik. Maka, mereka dapat dengan mudah melompat ke kesimpulan jika topik tersebut buruk atau berbahaya.
• POPULER - Pernikahan Gadis Ini dengan Pria Afrika Sempat Viral, Sederet Potret Kehidupannya Sekarang
• POPULER - Miss Rusia Oksana Voevodina Pamer Wajah Bayinya, Raja Malaysia Sempat Ragu Kalau Anaknya
4. Lingkaran Opini & Fakta
Sekali manusia percaya pada suatu hal, maka ia akan berpegang teguh pada hal tersebut.
Bias konfirmasi adalah kecenderungan seseorang untuk mencari informasi tambahan guna mendukung kepercayaan mereka, meski hal tersebut salah.
Hal ini dilatarbelakangi karena adanya kecenderungan manusia mengelilingi dirinya sendiri dengan hal yang mereka percayai.
Sebagai contoh di media sosial, seseorang cenderung mengikuti akun-akun yang sesuai dengan kepercayaan dan kepribadian mereka sendiri.
Kecenderungan inilah yang membuat mereka pada akhirnya mendapatkan pandangan sesuai dengan apa yang mereka yakini.
Dengan kata lain, ketika sebuah kabar tersebar dan sesuai dengan apa yang diyakini, sebagian besar orang bisa langsung memercayainya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).