Viral Hari Ini
Viral Pasangan Menikah dengan Mas Kawin Berupa Padi yang Terinspirasi Adat Sunda, Ini Maknanya
Berita viral hari ini - Mas kawin pernikahan padi yang terinspirasi dari adat Sunda, miliki makna dan doa yang baik bagi pasangan yang menikah.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Amirul Muttaqin
Terlihat dari sisi dekorasi dan makanan yang disajikan untuk para tamu yang datang.
Misalnya, tempat minum untuk para tamu adalah berupa teh yang disajikan dalam teko dengan cangkir kaleng khas Sunda.
Para tamu undangan pun makan duduk di kursi dengan meja yang terbuat dari bahan bambu.

• POPULER Wanita Secantik Barbie Punya Suami yang Terlihat Seperti Ayahnya, Fakta Sebenarnya Terungkap
• POPULER Curhat Wanita Gagal Nikah Setelah 12 Tahun Pacaran, Ini Pesan Menohok untuk Si Orang Ketiga
Di beberapa tempat terdapat hiasan berupa puluhan ikat padi yang digantun di atas bambu.
Makanan untuk tamu undangan juga sebagian besar khas Sunda.
Misalnya, untuk makanan penutup disediakan sorabi. Lalu menu utamanya adalah sate Maranggi.

Keterangan Dedi Mulyadi tentang Budaya Sunda pada Pernikahan
Dedi menjelaskan, kentalnya budaya Sunda yang tersaji dalam pernikahan keponakannya merupakan sebuah perwujudan budaya asli Indonesia yang terbilang murni.
Ia mengatakan budaya ini tidak tercampur dengan budaya barat ataupun Arab yang saat ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
"Hari ini ada kesadaran untuk kembali ke budaya kita."
"Makanya saya memberikan sintesa budaya Sunda kepada pengantin," kata Dedi.
"Hari ini kita digempur oleh budaya Arab, tapi kita juga mengadaptasi budaya barat."
• Remaja Ini Simpan Bayi yang Baru Ia Lahirkan di Lemari, Sumpal Mulut Agar Tak Diketahui Pacar
• Viral Gagal Bawa Kabur Motor, Pria Beristri 3 Dikeroyok Warga, Nekat Curi untuk Sumbangan Nikah
"Kalau ada yang bilang dirinya nasionalis, ternyata gayanya kapitalis kebarat-baratan."
"Saat ini yang bertarung sebenarnya adalah budaya barat melawan budaya arab," lanjut dia.
Anak Dedi menambahkan, ketika budaya Arab dan barat berebut tempat dalam sendi kehidupan masyarakat, maka budaya asli Indonesia justru tergerus.
"Problem Indonesia dari dulu, sejak lama kita meninggalkan diri kita sendiri."
"Padahal kalau dari dulu kita menekuni, melakoni, dan menggunakan nilai peradaban kita, tidak akan ada berbagai problem di masyarakat," tandasnya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).