5 Tanda Quarter Life Crisis Sedang Menimpamu, Biasa Terjadi di Usia 25 Tahun
memasuki umur seperempat abad, kita akan dihadapkan dengan Quarter Life Crisis atau masa peralihan dari masa remaja ke dewasa. Inilah 5 tandanya.
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin
Penelitian yang dilakukan The Guardian menyebut, 86 persen lebih milenial mengalami perasaan ini
Perasaan tak tenang itu dinamakan, 'quarter-life crisis' atau 'mid-life crisis'.
Sederhananya, 'quarter-life crisis' adalah periode peralihan dari masa remaja ke kehidupan orang dewasa.
Dalam periode ini, sangat wajar jika kita merasa tidak percaya diri dalam mencapai kesuksesan.
Ragu-ragu akan masa depan, dan rasa kecewa pada diri sendiri, khususnya menyangkut pekerjaan, keuangan, dan hubungan dengan orang lain.
Lebih lanjut, riset membuktikan bahwa generasi milenial saat ini memiliki 'quarter-life crisis' yang lebih parah daripada generasi sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh pesatnya dan kuatnya pengaruh media sosial, di mana semua orang bisa 'pamer' soal kehidupan pribadinya.
Sehingga, sering kali membuat gagasan hidup orang lain terdistorsi.
Parahnya, sering kali kesuksesan orang lain dijadikan sebagai tolak ukur untuk diri kita sendiri yang merasa masih berada di satu tempat yang sama.
Ditambah lagi, terkadang kita sering terbebani oleh kesuksesan orangtua dan keberhasilan orang di sekitar kita.
“Eh, si A sebentar lagi mau menikah lho.”
“Hebat ya si B di umur yang masih muda sudah punya usaha sendiri.”
“Sekolah sampai sarjana masa cuma jadi begini sih.”
“Dulu bapakmu di umur segini sudah bisa begini lho.”
Hal tersebut sering kita dengar dan menjadi tekanan tersendiri.