Breaking News:

Berita Terpopuler

POPULER Hacker di Sleman Gunakan Virus Ransomware, Peras Korban Hingga Rp 31,5 Miliar

Berita viral hari ini - Hacker dari Sleman, Yogyakarta gunakan virus Ransomware untuk peras korban Rp 31,5 miliar, apa itu Ransomeware?

Null Byte
Hacker 

Berita viral hari ini, hacker dari SlemanYogyakarta gunakan virus Ransomware untuk peras korban Rp 31,5 miliar.

Bagaimana kronologi kejadian dan apa itu Ransomeware?

Berikut ini berita viral hari ini hacker dari SlemanYogyakarta gunakan virus Ransomware selengkapnya.

TRIBUNSTYLE.COM - Makin derasnya informasi dan teknis digital, semakin harus tau bagi para pengguna internet tentang bahaya yang mengintai di dalamnya.

Seperti kasus berikut, dilansir dari Kompas.com pada (27/10/2019) seorang hacker berinisial BBA (21) ditangkap akibat aksinya meretas server sebuah perusahaan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.

BBA berhasil ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kediamannya Sleman, Yogyakarta pada Jumat (18/10/2019).

"Ditangkap lagi main komputer di rumahnya di Sleman, Yogyakarta," ujar Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul saat dihubungi.

Adapun barang bukti yang diamankan meliputi, laptop jinjing, dua unit ponsel, identitas pribadi, satu kartu ATM BNI, satu unit rakitan CPU, dan sebuah moge.

 Viral, Sehari Impiannya Jadi Pahlawan Terwujud, Bocah Pengidap Kanker Otak Asal Malaysia Meninggal

 Aplikasi Viral Gradient Aman? Mirip FaceApp, Cocokin Wajah Dengan Artis Luar Negeri

Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul (batik biru) saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2019).
Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul (batik biru) saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Berdasarkan keterangan dari kepolisian, peretasan tersebut dilakukan dengan modus serangan program jahat (virus komputer) jenis Ransomware.

BBA membeli Ransomware atau malware yang mampu mengambil alih kendali, yang berisi Cryptolocker di pasar gelap internet atau dark web.

Kemudian, Ransomware tersebut dikirimkan secara luas ke lebih dari 500 alamat email di luar negeri.

Salah satu korban yang menerima email tersebut adalah perusahaan di San Antonio, Texas, AS.

Sementara, ketika korban membuka email tersebut, maka software perusahaan akan terenkripsi.

Hal ini lah yang menjadikan kesempatan BBA untuk meminta uang tebusan kepada korban.

Sebab, jika tidak diberikan uang tebusan dalam waktu tertentu, maka sistem perusahaan itu akan lumpuh.

"Saat semua sistemnya sudah bisa diambil alih oleh pelaku, maka muncul pemberitahuan di layar, apabila Anda ingin menghidupkan kembali server Anda, maka saya kasih waktu 3 hari untuk membayar," ujar Rickynaldo Jumat (25/10/2019).

 Heboh Seragan Ransomware Wanna Cry, Akun Ini Beberkan Cara Kocak Bersihkan Laptop dari Virus

"Kalau misalnya tidak bisa membayar, maka yang bersangkutan atau pelaku akan mematikan seluruh sistemnya," kata dia.

Atas ancaman tersebut, mau tidak mau korban mengirimkan biaya tebusan kepada pelaku dalam bentuk Bitcoin.

Diketahui, selama lima tahun menjadi hacker dengan modus Ransomware, BBA mampu meraup untung sebanyak 300 Bitcoin atau sekitar Rp 31,5 miliar.

"Kalau dihitung transaksinya, perputaran uangnya, ada sekitar 300 Bitcoin dia sudah bisa dapatkan.

Diputar, untuk jual beli. Kemudian sisanya keuntungannya dia bisa beli peralatan," ucap Rickynaldo.

Adapun ancaman hukuman maksimal kepada pelaku adalah 10 tahun penjara.

Sejumlah barang bukti ditunjukkan saat Kasubdirektorat II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Rickynaldo Chairul memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan hacker di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Sejumlah barang bukti ditunjukkan saat Kasubdirektorat II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Rickynaldo Chairul memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan hacker di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/10/2019). (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Ransomeware dan Pencegahannya

Dilansir dari malwarebytes.com, Ransom malware, atau Ransomware, adalah jenis malware yang mencegah pengguna mengakses sistem atau file pribadi mereka dan menuntut pembayaran tebusan untuk mendapatkan kembali akses.

Varian paling awal dari Ransomware dikembangkan pada akhir 1980-an, dan pembayaran harus dikirim melalui surat siput.

 Sebelum Terinfeksi, Berikut 7 Langkah yang Bisa Dilakukan Agar Tak Jadi Korban Ransomware Wannacry!

Kini pemakai Ransomware memerintahkan agar pembayaran dikirim melalui cryptocurrency atau kartu kredit.

Ada beberapa cara Ransomware dapat menginfeksi komputer Anda.

Salah satu metode paling umum saat ini adalah melalui spam jahat, atau malspam, yang merupakan email yang tidak diminta yang digunakan untuk mengirimkan malware.

Email itu mungkin termasuk lampiran jebakan, seperti PDF atau dokumen Word.

Mungkin juga mengandung tautan ke situs web berbahaya.

Malspam menggunakan rekayasa sosial untuk menjebak orang agar membuka lampiran atau mengklik tautan dengan tampil sebagai sah — baik itu dengan tampaknya berasal dari lembaga tepercaya atau teman.

Penjahat dunia maya menggunakan rekayasa sosial dalam jenis serangan Ransomware lainnya, seperti menyamar sebagai FBI untuk menakuti pengguna agar membayar sejumlah uang kepada mereka untuk membuka kunci file mereka.

 Dibutakan Cinta, Gadis Belia Nikahi Pria Pembunuh Berantai yang Sedang Dipenjara, Bebas Tahun 2027

Metode infeksi populer lainnya, yang mencapai puncaknya pada tahun 2016, adalah malvertising.

Periklanan, atau iklan jahat, adalah penggunaan iklan online untuk mendistribusikan malware dengan sedikit atau tanpa interaksi pengguna.

Saat menjelajahi web, bahkan situs yang sah, pengguna dapat diarahkan ke server kriminal tanpa pernah mengklik iklan.

Pencegahan Ransomware:

Dilansir dari CISA (Keamanan siber Amerika), cara terbaik untuk mencegah ransomeware adalah:

Perbarui perangkat lunak dan sistem operasi dengan pengamanan terbaru.

 Terlanjur Terjangkit Ransomware WannaCry? Pemerintah Sarankan Nggak Bayar Tebusan Karena Alasan Ini

 POPULER - Viral Pria Terkejut Setelah Buka Bantal Favorit yang Sudah 11 Tahun Dipakai Tidur!

Aplikasi yang ketinggalan jaman dan sistem operasi lawas adalah target dari sebagian besar serangan Ransomware.

Jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dalam email yang tidak diminta.

Cadangkan data pribadi dan data penting secara teratur.

Simpan di perangkat terpisah dan simpan secara offline.

Ikuti praktik aman saat menjelajah Internet. Baca Kebiasaan Keamanan yang Baik untuk detail tambahan website atau perangkat Anda. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
SlemanRansomwareYogyakartaviral hari iniTexasBitcoin
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved