Breaking News:

Sering Makan Cake & Roti Manis Bisa Tingkatkan Resiko Demensia di Hari Tua, Kemungkinan Hingga 74%

Sering memakan cake dan roti manis diduga dapat meningkatkan resiko demensia di hari tua hingga 74%.

download-wallpaper.net
Sering memakan cake dan roti manis diduga dapat meningkatkan resiko demensia di hari tua hingga 74%. 

Sering memakan cake dan roti manis diduga dapat meningkatkan resiko demensia di hari tua hingga 74%.

TRIBUNSTYLE.COM - Sebuah penelitian di Jepang menyebutkan bahwa makanan manis menambah resiko demensia hingga 74%.

Dilansir dari Alodokter, dementia atau demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.

Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Jenis demensia yang paling sering terjadi adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.

Alzheimer adalah demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak.

9 Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Terlalu Banyak, Bejibun Bahaya Jika Memakannya

7 Posisi Tidur Suami Istri Paling Mesra di Ranjang, Praktikkan Tiap Hari Biar Jauh dari Kata Cerai

Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak.

Perlu diingat, demensia berbeda dengan pikun.

Pikun adalah perubahan kemampuan berpikir dan mengingat yang biasa dialami seiring pertambahan usia.

Perubahan tersebut dapat memengaruhi daya ingat, namun tidak signifikan dan tidak menyebabkan seseorang bergantung pada orang lain.

Kembali pada penelitan terbaru yang dilansir dari ChinaPress, mereka menduga camilan manis menjadi penambah resiko demensia,

Memang makanan manis, roti, permen, adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari hari yang buruk.

Kabar Sedih Sulis Eks Teman Duet Hadad Alwi, Tergolek Lemah karena Infeksi Kemih, Ini Doa Pilu Suami

Cara Memilih Ikan Segar yang Benar saat Beli di Pasar, Perhatikan Tanda-tanda Penting Ini

Ilustrasi makanan manis.
Ilustrasi makanan manis. (Woman's Day)

Seperti es krim, donat, atau sepotong kue, dimakan demi mengembalikan mood yang baik.

Sebagai pemilik gigi manis mungkin sekarang harus lebih sadar akan bahaya yang mengintai.

Selain bisa menambah berat badan, menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, kandungan lemak trans yang lebih tinggi dalam darah dapat menyebabkan peningkatan 74% dalam peluang kita untuk mengembangkan penyakit Alzheimer dibandingkan dengan rata-rata orang biasa.

Ahli saraf itu mengatakan bahwa penyakit kardiovaskular juga dapat dikaitkan dengan kerusakan otak serta fungsi kognitif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari sebuah penelitian yang dilaksanakan selama 10 tahun.

7 Manfaat Makan 4 Biji Almond Setiap Hari, Penurunan Kolesterol Hingga Menghilangkan Kerutan Wajah

Berapa Banyak Waktu Tidur yang Kita Butuhkan Berdasarkan pada Usia

Penelitian panjang itu dilakukan oleh 1.600 pria dan perempuan di Jepang.

Mereka memeriksa kadar lemak trans dalam darah serta faktor-faktor yang termasuk apakah mereka merokok, memiliki diabetes, hipertensi, serta kebiasaan makan.

Dari penelitian tersebut, orang yang memiliki kandungan lemak trans tinggi dalam darah mereka memiliki peluang 74% lebih tinggi terkena Alzheimer.

Menurut seorang ahli saraf dari Cornell University di New York dilansir dari World of Buzz, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan dasar ilmiah untuk menarik korelasi antara lemak trans dan risiko demensia.

Penelitian juga membuktikan bahwa lemak trans yang diperoleh melalui diet yang tidak sehat dapat menjadi salah satu penyebab utama demensia pada manusia.

5 Masalah Kesehatan yang Dapat Dikurangi Rasa Sakitnya dengan Menangis

Tak Hanya Depresi Seperti Sulli F(x), 5 Orang dengan Kejiwaan Seperti Ini Potensi Nekat Bunuh Diri

Beberapa makanan paling populer yang menggunakan lemak trans biasanya dalam produk susu dan daging.

Serta dalam makanan manis yang menggunakan lemak trans buatan seperti kue dan biskuit.

Diduga juga karena tambahan rasa yang mereka bawa ke makanan, serta umur penyimpanan yang panjang pada makanan tersebut.

Penelitian tentang demensia dan lemak trans ini juga menemukan bahwa kue dan makanan penutup buatan di Jepang cenderung mengandung lemak trans dalam jumlah yang jauh lebih tinggi. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Tags:
Nani WidjajaAjib Rosidi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved