Newsmaker Story
Ingat Sastro Al Ngatawi Eks Juru Bicara Presiden Gus Dur yang Selalu Pakai Blangkon? Begini Kabarnya
Ingat Sastro Al Ngatawi Eks Juru Bicara Presiden Gus Dur yang Selalu Pakai Blangkon? Begini Kabarnya
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Agung Budi Santoso
Sementara dilansir dari akun Facebook miliknya @Zastrouw Al-Ngatawi, beliau kerap membagikan kegiatan dan pemikirannya.
Sastro Al Ngatawi mengunggah foto ketika dirinya dan rombongan kembali ke tanah air setelah dari Belanda pada Sabtu (28/9/2019) silam.
"Alhamdulillah..... Rombongan Ki Ageng Ganjur telah kembali ke Tanah Air dgn Selamat... Terima kasih Dubes RI u Belanda..." tulis @Zastrouw Al-Ngatawi.
Zastrouw Al-Ngatawi bersama rombongan melakukan kegiatan diplomasi budaya melalui seni dan olahraga di Belanda dan Aljazair.
"DIPLOMASI BUDAYA MELALUI SENI DAN OLAHRAGA
(Catatan Perjalanan Roadshow Ki Ageng Ganjur ke Belanda dan Aljazair #8) Al-Zasttouw
Ada terobosan menarik yang dilakukan oleh Duta Besar RI untuk Aljazair,
Ibu Dubes Safira "Rosa" Machrusah dalam mempererat hubungan Indonesia-Aljazair
dan mempromosikan potensi ekonomi dan budaya Indonesia di kalangan masyarakat Aljazair..." tulis @Zastrouw Al-Ngatawi Selasa (24/10/2019)
• 5 Momen Manis BJ Habibie bersama Reza Rahadian, BCL, Denny Sumargo, Joshua Suherman & Maudy Ayunda
Sementara pada 17 September 2019 silam, Zastrouw Al-Ngatawi juga menyempatkan diri mengunjungi Paris.
Tak hanya kerap mengisi acara keagamaan, seni dan budaya baik di luar maupun dalam negeri, rupanya Sastro Al Ngatawi juga menjadi dosen Pascasarjana UNUSIA Jakarta.
Sebagai aktivis Sastro Al Ngatawi juga tak ketinggalan menuliskan pemikirannya terhadap aksi unjuk rasa RUU KUHP dan RUU KPK yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sastro Al Ngatawi menulis sebuah artikel berjudul 'Piramida Korban Manusia Dalam Kerusuhan Unjuk Rasa' di website watyutink.com, Jumat (4/10/2019) lalu.
Ngatawi yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU pada periode 2004-2009 sering mengisi kegiatan keagamaan.
Dosen kelahiran Pati pada 27 Agustus 1966 ini lahir di lingkungan kampung santri yang identik dengan tradisi-tradisi NU.
