Breaking News:

Pengawal Setia Raja Salman Ditembak Mati Temannya, Ajudan Serba Bisa Andalan Kerajaan Arab

Abdul Aziz al-Faghm ditembak mati oleh seorang temannya di kediaman pribadi di kota Jeddah barat, Arab Saudi

malaysiannews
Abdul Aziz Al-Faghm, setia mengawal Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud. 

TRIBUNSTYLE.COM - Jika kalian melihat kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada tahun 2017 silam, pasti Anda mengenal Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm.

Ya, Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm merupakan pengawal pribadi Raja Salman dan posisinya selalu berada di belakang Sang Raja.

Namun baru-baru ini, ada kabar duka dari sang pengawal.

Dilansir dari reuters.com pada Minggu (29/9/2019), Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm ditembak mati oleh seorang temannya di kediaman pribadi di kota Jeddah barat, Arab Saudi, beberapa kilometer di utara Istana.

Menurut media pemerintah, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (28/9/2019) malam dan ini dikarenakan “perselisihan pribadi”.

Diundang Ibadah Haji oleh Raja Salman, Video Kakek Uhi Asal Indonesia Viral di Media Sosial!

Ahok bersalaman dengan Raja Salman
Ahok bersalaman dengan Raja Salman, 2017 (Twitter.com/bongkar)

Namun mereka tidak memberikan rincian tentang pertikaian yang memicu penembakan tersebut.

Tak hanya itu, beberapa orang termasuk lima anggota pasukan keamanan juga terluka oleh tembakan, kata pernyataan itu.

Faghm sempat dipindahkan ke rumah sakit tetapi ia meninggal karena lukanya.

Kematiannya memicu duka mendalam seluruh keluarga istana dan warga Arab Saudi.

"Semoga Anda beristirahat dalam damai, pahlawan ...", tulis penasihat senior Pengadilan Kerajaan Turki al-Sheikh dalam akun Twitternya.

Penulis sekaligus pakar perang dan militer, Thomas Wictor, menulis, Abdul Aziz Al-Faghm merupakan satu dari sedikit tentara di Arab Saudi yang serba bisa.

Berikut 5 fakta menarik soal Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm:

1. Pengawal yang serba bisa

Berbagai badge (tanda lulus pendidikan militer) yang telah dimilikinya antara lain badge Pasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi.

Selain badge itu, Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakni US Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings.

Tak hanya piawai soal bertempur di darat, Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat.

Hal itu ditunjukkan dari badge Saudi Air Force pilot’s wings yang ia miliki.

Lalu, badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut, adalah kemampuan yang mudah saja baginya.

Ia bahkan dikenal punya kemampuan menjinakkan bahan peledak, dari badge penjinak bom yang dimilikinya.

Semua badge itu dimiliki oleh Abdul Aziz Al-Faghm melalui pelatihan selama lebih dari 10 tahun.

Abdul Aziz Al-Faghm - 5 Fakta Pria Gundul Bermuka Garang yang Selalu Ada di Dekat Raja Salman

2. Usianya sudah 50 tahun namun fisiknya seperti pria 20 tahun

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm diyakini telah berusia sekitar 50 tahun.

Tapi, penampakan fisiknya seringkali membuat orang kagum. Fisik tubuhnya masih tegap, kekar, dan terjaga.

Menurut Thomas Wictor, kekuatan fisiknya bahkan disebut-sebut masih bisa menandingi seorang tentara di usia 20 tahunan.

3. Bukan hanya ahli teori

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm lulus dalam banyak pelatihan militer.

Dia telah mendapat penghargaan Order of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para prajurit tangguh di Arab Saudi, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.

Asal tahu saja, menurut Thomas Wictor, untuk meraih penghargaan ini, seseorang harus ikut dalam perang fisik atau terjun sebagai prajurit kombatan.

Dengan melihat fotonya saat berada di sisi Raja Salman Thomas Wictor memuji Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm sebagai orang yang sangat teliti dan disiplin dalam melindungi raja. 

Hal itu terlihat dalam posisi tangannya ketika berjalan melindungi Raja Salman

Posisi tangan itu menandakan ia selalu dalam posisi siaga.

4. Pengawal loyal

Ada lagi alasan lain yang diyakini membuat Raja Salman susah berpaling darinya.

Hal itu adalah kesetiaan alias loyalitas.

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun.

Itu artinya, sebelum mengawal Raja Salman, dia juga mengawal Raja Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, yang mangkat pada 23 Januari 2015.

Saat Raja Abdullah mangkat dan dimakamkan, Al-Faghm menjadi pengawal terdepan iring-iringan penggotong jenazah Raja Abdullah.

Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral.

Banyak warga Arab Saudi menaruh haru kepadanya. Pasalnya, ia harus sebisa mungkin menjaga emosi di momen itu.

Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah, tapi ia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu.

Kocak! Eskalator Mewah yang Dibawanya Macet, Raja Salman pun Jadi Bahan Guyonan Warganet!

5. Titisan sang ayah

Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm lulus dari akademi militer King Khaled Military College di tahun 1991.

Dia lalu lolos masuk ke unit pasukan khusus Arab Saudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke Royal Guard, atau pasukan khusus kerajaan.

Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini.

Yang menarik, ayah dari Al-Faghm, ternyata juga menjadi abdi Raja Arab Saudi sebelumnya, selama 30 tahun.

Rest in Peace, Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm. (Aji Bramastra/Mentari DP/Intisari)

Berita ini pernah tayang di Intisari: Pengawal Pribadi Raja Salman Ditembak Mati, Ini 5 Fakta Hebat Tentangnya, Bisa Jinakkan Bom dan Terbangkan Pesawat

Sumber: Intisari
Tags:
Abdul Aziz Al-FaghmRaja SalmanArab Saudi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved