Ibu Satu Anak Disiksa & Dijerat Suami yang Cemburu Selama 3 Jam, Teriak Minta Tolong & Terekam CCTV

Berita viral hari ini - Kisah seorang ibu satu anak disiksa dan dijerat suami yang cemburu selama 3 jam, hingga teriak minta tolong, terekam CCTV.

TRIBUNSTYLE.COM - Kekerasan pada rumah tangga memang banyak terjadi dan sering tidak digubris oleh pihak yang berwajib.

Kali ini hal tersebut dirasakan oleh seorang ibu dari West Yorkshire, Inggris yang mengatakan bahwa dia "menggedor jendela dan berteriak minta tolong" saat suaminya yang cemburu menjerat tali di lehernya selama tiga jam.

Dilansir dari The Sun, Stefan Carr, 28, pria yang menyiksa berjam-jam sang istri yang ketakutan, Bethany Marchant.

Bahkan diketahui sang suami bahkan mengancamnya dengan pisau dan bersumpah untuk mengendarai mobil dan menenggelamkan anak dan istrinya.

Pada hari Senin (30/9/2019) Stefan akhirnya didakwa dan dipenjara selama 11 tahun tiga bulan karena serangan terhadap Bethany.

• Video Viral - Nenek Cemburu Lihat Kakek Duet Sama Biduan,Lempar Kursi Hingga Nangkring Di Paha Suami

• BERITA TERPOPULER Kisah Seorang Ibu Pengganti yang Lahirkan Anak ke 16, Dibayar 260 Juta per Lahiran

Dilaporkan Stefan juga pernah menyerang dan menyiksa mantan pacar sebelumnya.

Bethany menceritakan tentang cobaannya dan mendorong orang lain untuk mencari bantuan jika mereka berada dalam hubungan yang penuh kekerasan.

Bethany, berumut 24 tahun, seorang guru tari, dan Stefan telah bersama selama tujuh bulan sebelum kejadian ini terjadi.

Pada malam itu Stefan, mengaku sedang berselingkuh dan memulai 'penyiksaan' terhadap Bethany tersebut.

Argumen berubah menjadi serangkaian serangan berkelanjutan - yang ditangkap di CCTV di rumahnya pada 5 Mei lalu.

Terlihat dalam CCTV Stefan mendorong Bethany ke dalam dari kamar dan terlihat mempersiapkan jerat.

• Ade Irma Suryani Putri AH Nasution Ditembak G30S/PKI, 3 Peluru Bersarang, Kenapa Ayah Mau Dibunuh?

• Ibu Ini Ajak Bersebadan Anak Setelah Mandi, Hal Sama Dilakukan Putranya Terhadap NP Sebelum Membunuh

Dia mengatakan kepada BBC:

"Saya menggedor jendela, berteriak."

"Setiap kali saya berteriak, dia melayangkan tinjunya ke tenggorokank saya  ... Saya tidak bisa bernapas."