VIRAL - Bandar Narkoba Tertembak Mati - Jualan Ikan dan Kelapa, Istri Tak Tahu Diajak Ambil Narkoba

Sebuah kisah viral tentang seorang bandar narkoba yang tertembak mati oleh polisi ketika akan ditangkap.

Bandar narkoba yang juga pemakai tersebut adalah seorang penjual ikan dan kelapa.

Sang istri tak tahu apabila diajak mengambil paket yang ternyata berisi narkoba.

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah viral hari ini tentang seorang bandar narkoba bernama Irwan (35) yang ditembak mati Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur di Samarinda.

Irwan yang merupakan bandar narkoba juga seorang penjual ikan di Pasar Teluk Lingga di Sangatta Utara, Kabupaten Timur.

Selain jualan ikan, Irwan juga berjualan kelapa sejak kurang lebih setahun terakhir datang dari Sulawesi Selatan.

• VIRAL Tak Hanya Paksa Ngemis untuk Nyabu & Judi, Orangtua Juga Pukul, Rantai & Ikat Anak di Jendela

• Viral - Paksa Anak Tiri Mengemis Sejak 6 Tahun, Uang Dipakai Orangtua Beli Sabu & Main Judi

Tidak hanya pengedar narkoba, Irwan alias Wawan Bin Daeng Tutu juga seorang pemakai barang haram tersebut.

Hal tersebut diungkap oleh keluarga Irwan, Sahar Bin Rasyid saat ditemui di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda pada Sabtu (21/9/2019).

"Dia (Irwan) pernah cerita sama saya kalau dia pemakai (narkoba)," kata Sahar dilansir TribunStyle dari Kompas.com.

Namun Sahar mengungkap tak tahu jika Irwan juga pengedar narkoba.

"Hanya tanya-tanya kabar saja. Saya juga kaget sampai barang (narkoba) sebanyak itu," jelas Sahar.

Lain dengan Sahar, istri Irwan, Ike Siringge justru tak tahu suaminya pemakai dan pengedar narkoba.

Ike mengatakan selama ini suaminya bekerja serabutan.

"Saya tidak tahu narkoba," kata Ike.

Sementara itu BNN Kaltim, Haryoto mengungkap langsung membuntuti Irwan begitu mendapat informasi ada penjemputan narkoba dari Samarinda menuju Sangatta.

Irwan bersama dengan Ike, Mike dan seorang lagi yang disebut pacar Mike mengendarai mobil Ayla merah pada Jumat (20/9/2019) sore untuk menjemput paketan narkoba.

Ike mengatakan tidak tahu dirinya akan diajak mengambil paket yang ternyata berisi narkoba.

"Katanya ambil paketan di JNE. Saya tidak tahu sama sekali apa paketan itu," kata Ike.

Irwan saat itu turun dari mobil sendirian untuk mengambil paket di samping Universitas 17 Agustus 1945 di Jalan Juanda.

Ketika kembali dalam mobil dan melanjutkan perjalanan, tiba-tiba mobil mereka dibuntuti oleh seorang petugas yang mengendarai sepeda motor.

Ike yang tidak tahu apa-apa panik dan sempat meminta suaminya berhenti namun teman di sampingnya melarang.

"Karena panik saya langsung duduk di sela jok lantai mobil. Saya sempat minta berhenti tapi teman yang ada di samping bilang, jangan lari terus," ujar Ike.

• Viral - Dipukuli Polisi hingga Tewas Puluhan Warga Tuntut Keadilan Zaenal, 14 Orang Diperiksa

• Viral Anaknya Dipukuli Polisi hingga Tewas, Ungkapan Pilu Ayah Zaenal Lebih Baik Penjara 10 Tahun

Mobil Irwan dan petugas terlibat aksi kejar-kejaran.

Saat itu kaca mobil Irwan terbuka dan pelaku mencoba merebut senjata api milik petugas BNN yang ditodongkan untuk memerintah Irwan berhenti.

Namun Irwan justru mencoba merebut pistol dari Bripka Effendy sehingga terjadi tarik menarik.

Effendy yang berusaha melumpuhkan Irwan dengan akan menembak paha pelaku justru mengenai kepalanya.

Irwan tetap mencoba kabur sehingga membuat Effendy terpaksa menyerempet mobil Irwan hingga masuk parit.

Irwan sempat dievakuasi ke rumah sakit namun lantas meninggal keesokan harinya.

Informasi tersebut disampaikan oleh Humas BNN Kaltim, Haryoto pada Sabtu (21/9/2019).

"Setelah kejadian itu mobilnya nyungsep ke parit di simpang empat Sempaja. Kita evakuasi ke rumah sakit tadi malam tapi (Sabtu dini hari) meninggal," ujar Haryoto.

Saat ini seorang yang disebut sebagai pacar Mike kabur, sedangkan Ike dan Mike diamankan polisi.

Petugas menemukan barang bukti sabu seberat 1009,43 gram yang terisi dalam 11 kantong plastik dan dua kantong ekstasi berjumlah 200 butir dan berat 83,18 gram. (Tribunstyle.com/Yuliana Kusuma)