Viral Hari Ini
Ini Penjelasan BNPB Tentang Fenomena Langit Merah di Jambi, Disebut Sebagai Hamburan Rayleigh
Berita viral hari ini - Simak penjelasan BNPB tentang fenomena langit merah yang terjadi di Jambi, 'Hal yang lumrah terjadi dan ada ilmunya'
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
GEOS FP - seperti model pemetaan cuaca dan iklim lainnya - menggunakan persamaan matematika yang mewakili proses fisik untuk menghitung hal yang terjadi di atmosfer bumi.
Model ini menghitung posisi dan konsentrasi bulu karbon organik setiap lima menit.
Model ini mencerna data aerosol baru pada interval tiga jam, data meteorologi baru pada interval enam jam, dan data kebakaran baru setiap hari.
Peta gambut yang tersedia melalui Pusat Atlas Penelitian Kehutanan Internasional Kalimantan menunjukkan bahwa banyak kebakaran terjadi di dalam atau di dekat daerah-daerah dengan lahan gambut.
Kebakaran gambut cenderung sulit dipadamkan, seringkali membara di bawah permukaan selama berbulan-bulan sampai musim hujan tiba.

• Brasil Kerahkan Pesawat Tempur Padamkan Api Kebakaran Amazon, Leonardo DiCaprio Suarakan Prihatin
• Kebakaran Hutan Amazon, Ini 6 Fakta Hutan Terluas di Dunia yang Terletak di 9 Negara
Kebakaran gambut melepaskan sejumlah besar gas dan partikel, termasuk karbon dioksida, metana, dan partikel halus (PM2.5).
Karbon dioksida dan metana adalah gas rumah kaca yang potensial yang menghangatkan iklim.
PM2.5 adalah campuran partikel halus yang dikenal memiliki efek kesehatan negatif.
PM2.5 — termasuk jenis aerosol yang disebut karbon organik dan karbon hitam — dianggap sangat berbahaya karena partikelnya cukup kecil untuk memasuki paru-paru dan aliran darah.
Penelitian kesehatan mengaitkan paparan karbon hitam dengan penyakit pernapasan, masalah jantung, dan kematian dini.
Bukti menunjukkan kemungkinan toksisitas aerosol karbon organik juga, meskipun efek kesehatannya kurang diteliti daripada beberapa jenis partikel lainnya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).