Bolehkah Menunda Mandi Junub / Mandi Wajib? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad jelaskan hukum menunda Mandi Junub, apakah boleh ditunda-tunda? simak penjelasannya!
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
Ustaz Abdul Somad jelaskan hukum menunda Mandi Junub.
Mandi Junub menjadi kewajiban seorang muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Lantas apakah Mandi Junub / Mandi Wajib boleh ditunda? simak penjelasan Ustaz Abdul Somad !
TRIBUNSTYLE.COM - Mandi Junub menjadi kewajiban seorang muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Jika hadis kecil bisa dibersihkan dengan berwudhu, maka untuk hadis besar dibersihkan dengan Mandi Junub.
Hadas besar tersebut antara lain seperti keluar air mani (mimpi basah bagi pria), berhubungan suami istri, bertemunya dua kemaluan meski tidak keluar air mani dan berhentinya darah haid dan nifas.
Dengan melakukan Mandi Besar, maka tubuh sudah kembali suci, tidak lagi najis dan boleh menunaikan ibadah wajib.
• Ustaz Abdul Somad Jelaskan Tata Cara Mandi Junub / Mandi Wajib Sesuai Sunnah, Simak juga Niatnya!
• Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Tata Cara Mandi Junub / Mandi Wajib di Hari Jumat, Baca juga Niatnya
Kemudian bagaimana jika Mandi Junub ditunda-tunda atau tidak segera dilaksanakan?
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasannya mengenai hal itu.

• Tata Cara Mandi Junub - Apakah Diharuskan untuk Wudhu? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
• Ustaz Abdul Somad Jelaskan Tata Cara Mandi Wajib / Mandi Junub Memakai Debu Jika Tidak Ada Air
Dikutip TribunSyle.com dari ikhwan_drijingan, Jumat (13/9/2019), berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai boleh tidaknya menunda Mandi Junub :
Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Mandi Junub harus segera dilaksanakan ketika selesai, misal melakukan hubungan suami istri.
"Tidak boleh, begitu selesai langsung laksanakan Mandi Junub," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan mengenai tata cara Mandi Junub, yang dimulai dengan membersihkan kemaluan dengan air bersih.
Setelah bersih baru berwudhu, seperti wudhu hendak menunaikan sholat.
Setelah itu, menyiram tubuh dengan air dari bawah terlebih dahulu, sebelah kanan, hingga seluruhnya.