BJ Habibie Meninggal Dunia
Presiden Ketiga RI BJ Habibie Meninggal Dunia Setelah Dirawat 11 Hari, Ini Riwayat Penyakitnya
Breaking News - Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia setelah dirawat intensif selama 11 hari, ini riwayat penyakitnya.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
Breaking News - Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia setelah dirawat intensif selama 11 hari, ini riwayat penyakitnya.
TRIBUNSTYLE.COM - Inalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiuun, Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal dunia setelah dirawat intensif selama 11 hari.
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Sebelum meninggal, keluarga dekat sudah berkumpul di RSPAD Gatot Soebroto, tempat Habibie dirawat.
Diketahui, Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.
Dikutip dari Kompas.com, keponakan Habibie, Rusli Habibie, menyebutkan bahwa seluruh keluarga dekat sudah dipanggil dan berkumpul di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
• BREAKING NEWS: BJ Habibie Meninggal Dunia
• Breaking News! Beredar Kabar BJ Habibie Meninggal, Melanie Subono: Selamat Jalan Eyang

Rusli pun meminta semua rakyat Indonesia mendoakan kesehatan beliau. “Tadi juga Pak Akbar Tandjung (mantan Ketua DPR) pimpin doa."
"Ada keluarga yang lagi mengaji. Keluarga sudah kumpul semua,".
Selama masa perawatan, Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
Riwayat Penyakit BJ Habibie
Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV yang diunggah pada Selasa (10/9/2019), Habibie beberapa kali harus dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang lemah.
Berikut ini riwayat kesehatan dari Habibie sejak tahun 2014 hingga kini:
20 Oktober 2014, Habibie dirawat di RS Borromeus Bandung karena kelelahan
25 Oktober 2014, Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan
22 Agustus 2015 Habibie dirawat di rumah dan mendapatkan perawatan
4 Maret 2016 Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena demam dan infeksi bakteri
Maret 2018 Habibie dirawat di rumah sakit di Kota Munchen, Jerman
Agustus 2018 Habibie dirawat di RSPAD karena kelelahan
1 September hingga kini, Selasa (10/9/2019) Habibie di RSPAD Gatot Soebroto
• BREAKING NEWS BJ Habibie Meninggal Dunia, Duka Mendalam Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• BJ Habibie Jatuh Sakit, Presiden Pendahulu Jokowi & SBY Dirawat 44 Dokter, Tak akan Dibawa ke Jerman
44 Dokter Kepresidenan Disiapkan
Sebelum akhirnya meninggal dunia, BJ Habibie dikabarkan akan ditangani oleh 44 dokter kepresidenan.
Dokter kepresidenan yang disiagakan ini terdiri dari dokter ahli atau spesialis yang dirasa diperlukan oleh Habibie.
"Jadi ada dokter kepresidenan yang kami koordinasikan berjumlah 44 orang."
"Sebanyak 34 tim panel ahli, ahli di bidang macam-macam, jantung, otak, dan sebagainya lengkap."
"Semua spesialis kedokteran lengkap di sana ada 34 orang," ujar Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Jakarta Setya Utama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/6/2019). "Kemudian ada dokter pribadi presiden berjumlah 10 orang," kata dia.
• BERITA TERPOPULER Akhirnya Penyebar Hoaks Kabar BJ Habibie Meninggal Minta Maaf
• Tak Hanya Jokowi & Anies Baswedan, SBY Juga Jenguk BJ Habibie, Raut Ayah AHY Gambarkan Kesedihan
Sakit karena faktor usia dan aktivitas tinggi
Dikutip dari Kompas.com pada (11/9/2019) Thareq Kemal Habibie menyatakan ayahnya jatuh sakit karena faktor usia dan banyaknya aktivitas yang ia jalani sehari-hari sehingga hal itu menimbulkan masalah pada kesehatan jantungnya.
"Mohon dimengerti Bapak itu agak sepuh ya. Sudah di atas 80 (tahun), yakni 83 (tahun) menginjak 84 tahun."
"Beliau beraktivitas sangat tinggi sehingga Bapak suka lupa bahwa Beliau itu 80-an."
"Karena otaknya masih jalan tapi sesuai natural manusia badan kan enggak akan selalu ikut," kata dia.
"Bapak saya dari dulu semenjak muda punya masalah dengan jantung. Otomatis karena kian menua ini jantungnya sangat melemah."
"Dengan aktivitas yang tinggi tidak dikasih waktu istirahat, badannya memberontak. Jadilah ada masalah," kata Thareq. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Like dan Subscribe Ya!