Breaking News:

Miliki Wajah Seperti Sophia Latjuba, Simak 5 Rutinitas Perawatan Wajah Sebelum Tidur Menurut Ahlinya

Memilih produk perawatan wajah untuk kulit harus sesuai dengan kebutuhan kulit. Menurut dr. Kally Papantoniou berikut 5 rutinitas perawatan wajah

Penulis: Anggia Desty
Editor: Suli Hanna
Kolase TribunStyle
Perawatan wajah ala Sophia Latjuba 

Memilih produk perawatan wajah harus sesuai dengan kebutuhan kulit.

Pasalnya, perawatan wajah yang tidak cocok dengan kulit kemungkinan akan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan seperti Breakout atau timbulnya jerawat.

Menurut dermatolog dr. Kally Papantoniou untuk memberantas siklus Breakout diperlukan perawatan sebelum tidur.

TRIBUNSTYLE.COM - Siapa yang tidak mengenal Sophia Latjuba, aktris sekaligus bintang iklan berdarah Jerman yang miliki wajah awet muda.

Mantan istri Indra Lesmana ini, selain memilih produk perawatan wajah yang tepat juga memperhatikan pola konsumsi makanan yang sehat.

Memilih produk perawatan wajah harus sesuai dengan kebutuhan kulit.

Pasalnya, perawatan wajah yang tidak cocok dengan kulit kemungkinan akan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan seperti breakout atau timbulnya jerawat.

Selain itu, penyebab lainnya seperti stres, kurang tidur yang cukup, kurangnya konsumsi sayur dan buah, perubahan hormon hingga faktor lingkungan juga menjadi faktor pendukung munculnya jerawat pada wajah.

Dikutip dari laman bustle.com, menurut dermatolog dr. Kally Papantoniou untuk memberantas siklus breakout diperlukan perawatan sebelum tidur.

Berikut Tribunstyle.com merangkum dari berbagai sumber, 5 rutinitas perawatan wajah sebelum tidur yang perlu dilakukan:

Awas Bahaya Blue Light pada Kulit Wajah yang Perlu Diketahui dan Cara Menguranginya Menurut Ahli

Usai Facial, 4 Hal Ini Perlu Dilakukan untuk Menghindari Iritasi dan Cara Mengatasi Iritasi Kulit

1. Gunakan masker mengandung sulfur

Sulfur atau belerang dapat membantu melawan bakteri penyebab jerawat, menghilangkan noda hitam, dan mencegah penuaan dini.

Kandungan sulfur dalam masker dapat membunuh bakteri dan mengeluarkan minyak berlebih pada kulit sehingga mengurangi penumpukan kotoran di pori-pori.

Cara kerja sulfur dalam mengatasi jerawat sama halnya dengan asam salisilat yakni dengan mengeringkan jerawat terlebih dahulu kemudian bagian kulit yang mengering akan terkelupas.

Untuk itu, setelah menggunakan masker yang mengandung sulfur, oleskan pelembap untuk merawat kulit agar tidak menimbulkan iritasi dari kulit yang mengelupas tersebut.

Belerang
Belerang (drscabies.com)

2. Gunakan serum mengandung retinol

Retinol sudah sejak lama dikenal sebagai kandungan yang ampuh mengatasi jerawat.

Retinol bekerja membersihkan pori-pori tersumbat yang menjadi biang tumbuhnya jerawat.

Retinol juga berfungsi untuk mengurangi peradangan, dengan dosis penggunaan yang wajar.

Menurut dr. Kally, retinol sebaiknya digunakan pada malam hari untuk mendapatkan hasil yang efektif.

Kandungan retinol untuk kulit awet muda.
Kandungan retinol untuk kulit awet muda. (Unsplash)

3. Gunakan vitamin C serum

Vitamin C yang mengandung antioksidan tinggi dapat membantu mengatasi kerusakan pada kulit dan meningkatkan penyembuhan.

Untuk itu, penggunaan vitamin C dapat menjadi solusi ketika wajah mengalami breakout.

Menurut dr. Kally, vitamin C baik digunakan pada malam hari karena saat itulah kulit mampu menyerap vitamin C dengan baik dan memulai proses penyembuhan dengan efektif.

Ilustrasi penggunaan serum wajah
Ilustrasi penggunaan serum wajah (serumcreamfacts.com)

4. Mengganti sarung bantal secara berkala

Dr. Kally Papantoniou seorang cosmetic dermatologist memastikan bahwa sarung bantal bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Penumpukan kotoran, debu dan minyak di bantal menjadi tempat bakteri bersarang.

Alhasil, ketika kulit wajah bersandar diatasnya, kotoran tersebut turut menempel pada wajah dan menyebabkan jerawat.

dr. Kally menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara berkala setiap seminggu sekali atau mengganti bahan yang lebih lembut seperti berbahan silk.

Ilustrasi Menggunakan Bantal
Ilustrasi Menggunakan Bantal (safebee.com)

5. Membersihkan wajah dengan toner free-alcohol

Alkohol bisa menyebabkan kulit menjadi kering, untuk itu bagi yang sedang mengalami breakout sebaiknya hindari toner dengan kandungan alkohol.

Sebagai alternatif, gunakan toner dengan kandungan witch hazel.

Bahan alami satu ini dianggap dapat mengurangi peradangan akibat jerawat.

Selain itu, witch hazel juga dapat menyegarkan kulit tanpa menyebabkan iritasi.

Membersihkan muka dengan toner.
Membersihkan muka dengan toner. (today.com)

(Tribunstyle.com/Anggia)

Awas Bahaya Blue Light pada Kulit Wajah yang Perlu Diketahui dan Cara Menguranginya Menurut Ahli

TRIBUNSTYLE.COM Peneliti yang dilakukan oleh dr. Nadine Pernodet dari Estée Lauder menjelaskan sinar biru atau blue light juga mempengaruhi ritme alami circadian sel-sel kulit.

Saat seseorang kehilangan waktu untuk beristirahat karena terlalu sering terpapar sinar blue light, siklus regenerasi sel kulit akan terganggu yang akan berdampak pada proses perbaikan kondisi kulit.

Seorang dermatolog dan pemilik brand skincare Murad, Dokter Murad mengatakan bahwa 4 hari kerja dengan durasi 8 jam per hari di depan komputer setara dengan terpapar sinar matahari di siang hari selama 20 menit.

Bila seseorang terlalu lama terpapar sinar atau layar pada barang elektronik atau gadget ternyata perlu diwaspadai.

Selain sinar UV dari matahari, ternyata pancaran sinar blue light juga berbahaya.

Tribunstyle.com merangkum dari berbagai sumber, sinar blue light sendiri merupakan partikel elektromagnetik yang bergerak dalam gelombang.

Gelombang tersebut memancarkan energi, dimana semakin pendek gelombang tersebut, makan semakin besar energinya.

Setiap gelombang direpresentasikan oleh warna yang berbeda, dan dikelompokkan ke dalam beberapa kategori seperti gamma, UV, visible light, atau infrared yang tergabung ke dalam electromagnetic spectrum.

Mata manusia hanya sensitif terhadap 1 bagian dalam spektrum tersebut, yaitu visible light.

 Konsumsi Jus Seledri Dapat Mengurangi Jerawat, Begini Penjelasan Ahli Gizi

 Usai Facial, 4 Hal Ini Perlu Dilakukan untuk Menghindari Iritasi dan Cara Mengatasi Iritasi Kulit

Blue light merupakan sinar yang terdapat dalam spektrum cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia, dengan gelombang yang paling pendek dan memproduksi energi yang sangat besar.

Oleh karena itu, dampak blue light sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan mata.

Blue light dapat ditemukan pada benda-benda elektronik atau gadget, mulai dari smartphone, laptop, tablet, televisi, serta pada lampu LED atau fluorescent, dan sinar matahari.

Gadget
Gadget (Coffeegraphy.com)

Namun, di era teknologi seperti saat ini, penggunaan smartphone atau laptop paling banyak digunakan dan berada didekat manusia.

Selain berdampak buruk bagi mata, sinar blue light yang ada pada gadget juga berbahaya bagi kulit.

Dilansir dari laman Harper's Bazaar, seorang dermatolog dan pemilik brand skincare Murad, Dokter Murad mengatakan bahwa 4 hari kerja dengan durasi 8 jam per hari di depan komputer setara dengan terpapar sinar matahari di siang hari selama 20 menit.

Berikut beberapa dampak buruk sinar blue light pada kulit:

1. Masalah pigmentasi

Dampak buruk sinar blue light pada kulit wajah yang paling mudah ditemui adalah masalah pigmentasi.

Mengutip dari laman Allure.com, menurut dr. Shari Marchbein, dermatolog asal New York, paparan sinar blue light dapat menstimulasi kulit untuk memproduksi pigmen lebih banyak.

Selain itu, blue light mampu menembus kulit hingga jauh ke dalam daripada sinar UV biasa yang hingga menyentuh sel-sel kulit dalam dan menyebabkan inflamasi pada kulit.

Masalah pigmentasi
Masalah pigmentasi (youngerlooks.co.id)

2. Memperlambat regenerasi sel-sel kulit

Kerusakan elastin, kolagen, dan sel-sel kulit mati lainnya akibat sinar blue light dapat melemahkan permukaan kulit dan memperlambat sel0sel untuk regenerasi.

Mengutip dari Harper’s Bazaar, peneliti yang dilakukan oleh dr. Nadine Pernodet dari Estée Lauder menjelaskan sinar blue light juga mempengaruhi ritme alami circadian sel-sel kulit.

Saat seseorang kehilangan waktu untuk beristirahat karena terlalu sering terpapar sinar blue light, siklus regenerasi sel kulit akan terganggu yang akan berdampak pada proses perbaikan kondisi kulit.

3. Tanda-tanda penuaan dini pada kulit

Blue light juga memiliki dampak buruk seperti adanya kemunculan tanda-tanda penuaan dini akibat sinar UV, dan blue light yang disebut dengan photoaging.

Kondisi kulit yang sering terpapar blue light akan merusak kolagen dan elastin sehingga lapisan epidermis akan lebih mudah kendur dan menimbulkan keriput di beberapa area.

Penuaan dini pada kulit
Penuaan dini pada kulit (Science News)

4. Mengganggu kesehatan mata, seperti gejala pandangan menjadi buram, kesulitan fokus, mata kering dan iritasi, sakit kepala, leher, atau punggung

Bila terlalu lama dan sering beraktivitas menggunakan gadget atau barang elektronik berdampak ke organ mata, sakit kepala, leher terasa kaku, dan punggung.

Kesehatan Mata
Kesehatan Mata (doktersehat.com)

5. Meningkatkan risiko beberapa jenis kanker

6. Meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan obesitas

7. Meningkatkan risiko depresi

Bila terlalu lama menggunakan gadget hingga tidak bisa terpisahkan dengan gadget, hal ini memicu berbagai masalah, seperti susah tidur, radiasi yang berpengaruh pada fungsi otak dalam mengelola stres sehingga bisa mengganggu fungsi metabolisme tubuh.

Bukan hanya dampak negatif dari blue light, blue light juga memiliki beberapa dampak positif pada kesehatan, antara lain meningkatkan kesadaran sekitar, membantu fungsi memori dan kognitif, serta meningkatkan mood.

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi (honestdocs.id)

Simak cara mengurangi bahaya blue light yang dapat dilakukan agar kesehatan mata maupun kulit terjaga:

  • Menggunakan kacamata khusus dengan filter untuk blue light.
  • Meminimalisir rasa tidak nyaman atau mata lelah pada smartphone dengan bantuan aplikasi.
  • Meminimalisir dampak blue light dan mata lelah dengan menjaga jarak pandang pada layar perangkat elektronik, dengan semakin jauh jarak mata terhadap layar elektronik, maka semakin kecil pula paparan yang akan diterima.
  • Berikan jeda untuk mengistirahatkan mata.
  • Menggunakan sunscreen yang juga memiliki perlindungan terhadap blue light.
  • Mengurangi gangguan pada kesehatan mata dengan cara, atur tingkat cahaya atau brightness pada layar
  • Besarkan ukuran teks agar tidak perlu mendekatkan mata atau mengernyitkan mata.

(Tribunstyle.com/Anggia)

 

 

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Sophia LatjubaBreakoutjerawatIndra Lesmana
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved