Kejanggalan Keterangan Prada DP Soal Pembunuhan Vera Oktaria, Hakim Duga Sudah Direncanakan
Sederet kejanggalan diungkap oleh Hakim di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang terkait keterangan Prada DP mengenai pembunuhan Vera Oktaria.
Penulis: ninda iswara
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Sederet kejanggalan diungkap oleh Hakim di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang terkait keterangan Prada DP mengenai pembunuhan Vera Oktaria.
Banyaknya kejanggalan tersebut membuat hakim menduga bahwa pembunuhan sudah direncakan sebelumnya.
Melansir dari Kompas.com, salah satu kejanggalannya yakni Prada DP yang nekat membawa Vera ke penginapan Sahabat Mulya di Kecamatan Sungai Lilin, kabupaten Musi Banyuasin, pada 8 Mei 2019.
Hakim anggota Mayor CHK Syawaludin menduga ada unsur perencanaan yang dilakukan oleh Prada DP sebelum membunuh Vera.
• Prada DP Ungkap Alasan Kecewa Hingga Tega Bunuh Vera Oktaria, Akui Sang Kekasih Sempat Dihamilinya
Hal ini lantaran Prada DP ingin menjauhkan Vera dari rumah dengan membawanya pergi.
Sebab, jarak antara Palembang dan Musi Banyuasin memakan waktu sekitar 3 jam hingga sampai ke penginapan.
Syawaluddin menyebutkan, Prada DP telah empat hari berada di Palembang, tepatnya pada 4 Mei 2018.
Saat menghubungi Vera, Prada DP mengakku hanya ingin curhat.
• Prada DP Akui Vera Oktaria Hamil Dengannya, Ibu Korban Murka dan Ungkap Kebohongan Pelaku
Namun pada kenyataannya, Prada DP justru membawa Vera ke tempat bibinya.

"Terdakwa membawa tas dan mengaku baru kabur pendidikan. Padahal sudah 4 hari. Di Jembatan Kertapati ngaku ingin curhat, tapi dibawa ke Musi Banyuasin? Ini ada kesengajaan ingin menjauhkan korban?" tanya Syawaluddin, seperti yang TribunStyle.com kutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, Prada DP mengaku dirinya dan Vera menginap di Penginapan Sahabat Mulya lantaran hari sudah malam.
Namun pada kenyataannya, Prada DP tak mengetahui alamat pasti rumah bibinya.
• Update Pembunuhan Vera Oktaria, Kabur dari Pendidikan, Prada DP 4 Kali Hubungan Intim dengan Sherli
"Kami menginap karena sudah malam, rencananya besok mau mencari lagi rumah Bibi Elsa. Tapi malam itu kami ribut, sehinga saya membunuh Fera," ujar Prada DP.
Syawaludin kemudian menanyakan alasan Prada DP nekat berangkat ke Serang, Banten, untuk belajar mengaji usai membunuh.
Padahal banyak padepokan untuk belajar mengaji di Palembang.