Breaking News:

Bahaya Mana, Vape atau Rokok? Chance Ammirata, Mahasiswa Korban Vape Membeberkan Efeknya

Bahaya Penggunaan Vape, Simak Risiko Kesehatan Menurut Para Ahli dan dokter, cara berhenti menggunakan yang dialami Siswa 18 Tahun di Amerika.

Penulis: Anggia Desty
Editor: Amirul Muttaqin
Kolase TribunStyle
Dampak negatif vape 

Reaksi ini dapat terjadi "bahkan jika Anda merokok hanya uap air murni tanpa nikotin," tambah Jamie.

Bahaya vape
Bahaya vape (tribunnews.com)

3. E-rokok dapat menyebabkan cedera

Ini tidak sering terjadi, tetapi baterai e-rokok yang rusak, menyebabkan luka bakar di tangan dan wajah serta cedera tubuh lainnya.

Menurut Centers for Disease Control (CDC), anak-anak dan orang dewasa telah diracuni dengan menelan, bernapas atau menyerap cairan rokok elektronik melalui kulit atau mata mereka.

4. Menargetkan anak-anak karena rasa

Dr. Robert Jackler, ketua otolaryngology dan profesor otorhinolaryngology di Stanford mempermasalahkan rasa e-rokok, ia memahami bahwa bagian dari tujuan industri tembakau dalam mengiklankan rasa yang menyenangkan adalah untuk menarik minat kaum muda.

Penggunaan e-rokok telah meningkat di kalangan remaja selama lima tahun terakhir, dan rasa adalah daya tarik yang sangat besar, dengan sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa beberapa remaja menganggap e-rokok rasa buah menjadi kurang berbahaya daripada yang beraroma tembakau.

Dokter Jackler mengatakan, “Industri tembakau ingin orang-orang muda mengetahui bahwa yang benar-benar menarik mereka adalah rasa manis dan buah,” 

American Lung Association (ALA) telah mengawasi dengan cermat ketertarikan remaja untuk melakukan vaping dan mengampanyekan peraturan federal yang sama untuk e-rokok yang ada untuk produk tembakau lainnya.

Penasihat ilmiah senior, Norman H. Edelman di ALA menjelaskan, "Kami berusaha keras untuk mendorong FDA untuk mengeluarkan peraturan vaping,"

Bagaimana caranya untuk berhenti dengan E-Rokok?

E-rokok saat ini tidak disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) sebagai alat penghentian merokok dan penelitian menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

Para ahli merekomendasikan terapi penggantian nikotin seperti permen karet, tablet hisap dan inhaler yang menghasilkan nikotin dalam jumlah kecil dan terkontrol untuk membantu memuaskan hasrat dan mengurangi keinginan untuk merokok.

Menurut Dr. Keith Humphreys, seorang psikiater di Stanford Health Care, “Keseimbangan bukti masih menunjukkan bahwa e-rokok kurang merusak kesehatan daripada merokok, meskipun reputasi e-rokok tidak berbahaya, tetapi tidak dibenarkan, karena tidak lebih mematikan daripada rokok yang pada akhirnya akan membunuh lebih dari 450.000 orang Amerika tahun ini,"

(TribunStyle.com/Anggia)

Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
bahaya vapeefek konsumi vapecara berhenti vape
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved