Pohon Sengon Dituding Jadi Penyebab Pemadaman Listrik Massal di Jawa, Ahli dari UGM Beri Analisis
Pakar ekonomi dan energi dari UGM,Fahmy Radhi, menyangsikan kemungkinan pohon sengon sebagai penyebab padamnya listrik hampir setengah pulau Jawa.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Pohon sengon dituding picu pemadaman listrik massal, ahli nyatakan dampak tak akan seluas kemarin.
TRIBUNSTYLE.COM - Pemadaman listrik (blackout) selama lebih dari tujuh jam dialami sebagian Jawa pada Minggu siang (4/8/2019). Peristiwa ini terutama dirasakan wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, pohon sengon diduga menjadi penyebab pemadaman listrik masal itu karena tingginya melebihi batas wajar.
"Kerusakan, diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (right of way) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2019).
Namun, benarkah pohon sengon bisa memicu pemadaman listrik massal?
• Soal Kabar Pohon Sengon Sebabkan Listrik Padam Setengah Pulau Jawa, Ini Beda Klarifikasi PLN & Polri
• Listrik Mati Picu Kerugian Konsumen, PLN Akan Pangkas Gaji Karyawan Untuk Kompensasi, Pantaskah?
Menanggapi pemberitaan ini, pakar ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyangsikan gagasan tersebut.
"Karena masih dalam tahap investigasi, mari kita tunggu saja (hasilnya). Namun secara teknis, kalau misal benar pohon sengon jadi penyebab pemadaman listrik, itu gangguannya enggak akan sampai meluas seperti kemarin," ungkap Fahmy kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (7/8/2019).
Pria yang juga bekerja sebagai dosen di UGM itu menjelaskan, ketika pohon menimpa kawat jaringan listrik, maka pemadaman yang terjadi sifatnya lokal dan tidak meluas.
Sementara, pemadaman listrik kemarin Minggu cakupannya luas, terjadi dalam waktu bersamaan, dan berlangsung selama kurang lebih 30 jam.
Dari keadaan ini, Fahmy melihat bahwa kemungkinan besar masalah ada pada sistem paralel jaringan listrik Jawa Bali.
Fahmy menerangkan, jaringan listrik di Jawa Bali menggunakan sistem paralel agar lebih efisien. Namun sisi negatifnya, bila terjadi gangguan transmisi seperti kemarin Minggu maka dampaknya pun meluas.
• Arti Istilah Orang-orang Pintar yang Jokowi Lontarkan Saat Bertemu Para Petinggi PLN
• Jokowi Marah karena Mati Lampu Jakarta, PLN Beri Penejelasan & Kompensasi 35 Persen Biaya Beban!
"Kalau menurut saya, jaringan Jawa-Bali menggunakan sistem paralel yang saling sambung menyambung. Memang ini lebih efisien, tapi kalau terjadi gangguan seperti kemarin di transmisi Ungaran dan Pemalang, maka ini akan memicu pada wilayah lain seperti dari Jawa Barat kemarin mengenai DKI dan Banten," papar dia.
"Jadi ini memang risiko dalam sistem Paralel Jawa Bali memang seperti itu," imbuhnya.
Dari penjelasan inilah Fahmy menyebut bahwa pemicu pemadaman listrik massal karena pohon sengon kurang beralasan.
Pasalnya, jika ketinggian pohon yang disebut sebagai pemicu pemadaman listrik, semestinya pemadaman hanya terjadi di daerah yang masih dalam satu jaringan, tidak meluas sampai lintas provinsi.