Kisah Haru Kakek Tempuh Jarak 100 Kilometer untuk Jualan Ikan Asin, Demi Obati Istrinya yang Sakit
Md Zin Ahmad yang sudah berusia 63 tahun ini bahkan rela menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer demi memenuhi kebutuhan hidupnya & biayai istri.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Kisah haru kakek tempuh jarak 100 kilometer untuk jualan ikan asin, demi obati istrinya yang sakit.
TRIBUSNTYLE.COM - Panasnya terik matahari dan dinginnya air hujan tak menghentikan langkah Md Zin Ahmad untuk menjajakan sebungkus ikan asin.
Md Zin Ahmad yang sudah berusia 63 tahun ini bahkan rela menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan membiayai pengobatan istrinya.
Mengutip Berita Harian, Selasa (6/8/2019), Md Zin Ahmad setiap hari berangkat dari rumahnya di Bukit Pasir, Muar pukul 08.00 pagi.
Pria tua ini kemudian naik bus menuju ke Melaka Sentral yang jaraknya sekitar 100 kilometer .
Setiap harinya, ia membawa sekitar 100 bungkus ikan asin yang diperolehnya dari Parit Jawa, Muar.
Sambil menenteng tas dagangan, dia menawarkan ikan asin dari satu tempat ke tempat lain sampai terjual habis.
• Kisah Cinta Kakek Asal Makassar, Meninggal 12 Jam Setelah Istri Lebih Dulu Wafat, Bak Romeo Juliet
• Kisah Pilu Kakek 78 Tahun Bertahan Hidup dengan Berjualan Bubur, Pernah Diusir Tetangga
• Hanya Lampu & Kipas Angin, Kakek & Nenek Asal India Ini Dapat Tagihan Listrik Hingga Rp259 Miliar
Pria asal Malaysia ini tidak pernah memaksa orang untuk membeli dagangannya walaupun ia dalam kondisi membutuhkan uang.
Md Zin Ahmad mengatakan bahwa istrinya, Fatimah, sedang terbaring sakit di rumah.
Ia pun harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya pengobatan sang istri.
MD Zin Ahmad tidak ingin menjadi beban bagi anak-anaknya yang sudah berkeluarga.
"Saya tidak ingin membebani empat anak yang sudah dewasa karena mereka memiliki keluarga sendiri," katanya.
• Perjuangan Nenek Sahnun, Pemulung di Mataram, 5 Tahun Nabung Demi Beli Sapi Kurban Idul Adha
• Meninggal di Mekkah, 5 Fakta KH Maimun Zubair, dari Riwayat Karir, Kisah Masa Muda, Hingga Pemakaman
Dia menjual 4 bungkus ikan asin seharga RM10 atau senilai Rp 34 ribu, sedangkan ongkos perjalanannya dari rumah menuju Melaka Sentral bisa menghabiskan sekitar RM30 atau 100 ribu sehari.
Meskipun jauh dari rumah, Melaka Sentral tetaplah tempat yang paling menguntungkan untuk berjualan baginya.
"Saya harus pergi ke Melaka Sentral untuk menjual ikan asin seharga RM10 untuk empat bungkus karena respon di sana lebih menguntungkan daripada di tempat lain."