KH Maimun Zubair Meninggal Dunia
6 Fakta Ulama Besar Indonesia KH Maimun Zubair, dari Pendidikan hingga Karir Politiknya
Berikut 6 fakta ulama besar KH Maimun Zubair, dari pendidikan hingga karir politiknya.
Penulis: Apriantiara Rahmawati Susma
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Berikut 6 fakta ulama besar KH Maimun Zubair, dari pendidikan hingga karir politiknya.
TRIBUNSTYLE.COM - Salah satu ulama besar Indonesia, KH Maimun Zubair, dikabarkan tutup usia pada Selasa (6/8/2019).
KH Maimun Zubair meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.
Kabar meninggalnya KH Maimun Zubair sempat mengejutkan banyak orang hingga menduduki puncak trending topic di Twitter pada Selasa (6/8/2019) pukul 11.35 WIB.
Para warganet beramai-ramai mengucapkan belasungkawa di media sosial.
• Mengenal KH Maimun Zubair Alias Mbah Moen, Pergi dari Rembang ke Tanah Suci untuk Belajar Agama!
• Sebelum Wafat, KH Maimun Zubair Sempat Beri Wejangan Soal Poligami pada Ustaz Solmed, Begini Katanya
• Mbah Moen Meninggal Dunia, Menteri Agama Lukman Hakim: KH Maimun Zubair akan Dimakamkan di Mekkah
Sementara itu, KH Maimun Zubair sendiri dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Selain itu, KH Maimun Zubair juga dikenal sebagai ahli fikih dan politisi.
TribunStyle rangkum dari berbagai sumber, berikut 6 fakta ulama besar Indonesia KH Maimun Zubair.
1. Lahir di Sarang, Rembang

KH Maimun Zubair lahir pada 28 Oktober 1928 di Sarang, Rembang.
KH Maimun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang.
Kiai Zubair dikenal sebagai seorang alim dan faqih.
Kiai Zubair juga sempat berguru dengan Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
2. Mengaji di Pesantren Lirboyo
Sebelumnya, KH Maimun Zubair juga pernah menempuh pendidikan agama di Pesantren Lirboyo, Kediri.
Di Pesantren Lirboyo, ia dibimbing langsung oleh Kiai Abdul Karim.
Selain dibimbing oleh Kiai Abdul Karim, KH Maimun juga belajar mengaji dengan Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
• BREAKING NEWS - KH Maimun Zubair Alias Mbah Moen Meninggal Dunia di Mekkah
3. Belajar mengaji dengan para ulama lokal
KH Maimun pernah belajar mengaji kepada para ulama di Jawa.
Para ulama tersebut antara lain adalah Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa yang berasal dari Rembang dan Kiai Muslih Mranggen yang berasal dari Demak.
Tak hanya itu saja, KH Maimun juga belajar mengaji kepada Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Abdullah Abbas Buntet yang berasal dari Cirebon, Syekh Abul Fadhol Senori yang berasal dari Tuban, dan masih banyak kiai lainnya.
Kiai Maimun juga membuat kitab yang menjadi pedoman serta rujukan para santri.
Kitab tersebut berjudul al-Ulama al-Mujaddidun.
4. Belajar ke Mekkah

KH Maimun Zubair juga menuntut ilmu agama hingga ke Mekkah, Arab Saudi.
Pada saat itu, KH Maimun Zubair masih berusia 21 tahun.
Di Mekkah, KH Maimun belajar mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, dan Syekh Abdul Qodir al-Mandaly.
5. Video viral pada Pilpres 2019
KH Maimun Zubair sempat menjadi bahan perbincangan publik pada Pilpres 2019 lalu.
Pasalnya, ia menyebut doa yang salah saat didatangi oleh Joko Widodo pada 2 Februari 2019.
Saat berdoa, ia mengucapkan nama Prabowo dan bukan Joko Widodo sebagai pemimpin.
Ketua PPP, Romahurmuzy kemudian menyebarkan video kejadian tersebut.
Sontak video itu pun langsung viral di media sosial.
Setelah itu, KH Maimun meralat ucapannya di acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al-Anwar.
• Mbah Moen Meninggal Dunia di Mekkah, Mahfud MD: KH Maimun Zubair Wafat di Tempat Tercinta
6. Karirnya sebagai politisi
Selain sebagai ulama besar, KH Maimun Zubair juga dikenal sebagai seorang politisi.
KH Maimun pernah menjabat sebagai DPRD di Rembang selama 7 tahun.
Ia juga pernah menjabat sebagai anggota MPR RI utusan Jawa Tengah.
Karir politiknya pun semakin melambung setelah ia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (TribunStyle.com/Tiara Susma)
Follow Facebook TribunStyle: