Ini Sejarah dan Asal-usul Baju Beskap yang Sering Dipakai Oleh Didi Kempot Saat Manggung
Ini sejarah dan asal-usul baju beskap yang sering dipakai oleh Didi Kempot, adaptasi dari baju barat.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Desi Kris
Maka KGPAA Mangkunegara mempunyai prakarsa untuk merubah baju “rokkie” (Jas Barat), menjadi baju corak Jawa.
Pada suatu hari Selasa Wage, PB IX (Raja Kraton Kasunanan Surakarta) beserta Permaisuri dan para putera serta sentana, mengadakan acara khusus di Pesanggrahan Langenharjo.
Sudah barang tentu juga memanggil para Bupati, para Adipati dan sentana dalem yang lain, dan tidak ketinggalan KGPAA Mangkunegara IV mengenakan baju beskap Langenharjan dengan dasi berbentuk kupu-kupu.
Setelah diterima dengan menghaturkan sembah, maka perhatian PB IX tertuju pada yang dikenakan KGPAA Mangkunegara.
PB IX memberikan penilaian bahwa pakaian yang dikenakan KGPAA Mangkunegara IV yang dibuat dengan menggabungkan jenis “Rokkie” dan Jawa sangat mengesankan.

• Viral Hari Ini, Didi Kempot Cari Inspirasi Lagu Baru di Twitter, Warganet Ramai Curhat Kisah Cinta
• Sebelum Ditanyatakan Meninggal, Agung Hercules Sempat Koma Tiga Hari, Ini Cerita Sang Manajer
• Mengenal Sosok Yan Vellia, Istri Cantik The Godfather of Broken Heart Didi Kempot yang Juga Penyanyi
Oleh karena peristiwa pertama kali menghadap dengan pakaian itu berlangsung di Pesanggrahan Langeharjo, maka jenis beskap tersebut dikenal dan diberi sebutan beskap Langenharjan.
Jenis pakaian tersebut kini menjadi baju kebangsaan masyarakat Surakarta dan sekitarnya dan dijadikan jenis pakaian dari mempelai pria.
Dibagian depan terbuka seperti layaknya baju jas, dengan dasi kupu-kupu, sedangkan bagian belakang seperti beskap memakai keris.
Baju adat Jawa beskap selalu dikombinasi dengan jarik (kain panjang yang dibebatkan untuk menutup kaki). (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Like dan Subscribe Ya!