Mitos dan Legenda Gunung Tangkuban Parahu yang Sedang Erupsi Dibanding Fakta Penjelasan Vulkanolog
Mitos dan legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi jadi obrolan hangat setelah Tangkuban Parahu erupsi, simak penjelasan ilmiah pakar vulkanologi.
Editor: Agung Budi Santoso
Legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang

Kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang tidak bisa lepas dari legenda Tangkuban Parahu.
Dikisahkan, Sangkurian adalah anak dari Dayang Sumbi yang terpisah sekian lama. Saat bertemu, Sangkuriang jatuh cinta pada ibunya sendiri.
Mengetahui jika pemuda yang jatuh cinta adalah anak kandungnya, Dayang Sumbi menolaknya.
Ia kemudian mengajukan syarat yang harus dikerjakan Sangkuriang, yakni, membuat perahu dalam waktu satu malam.
Jika perahu itu selesai dalam satu malam, Sangkuriang diperbolehkan Dayang Sumbi untuk menikahinya.
Sangkuriang menyanggupinya. Dia meminta bantuan jin untuk membantunya.
Dayang Sumbi pun tak tinggal diam. Ia tidak mau dinikahi oleh anaknya sendiri.
Dayang Sumbi pun memanjatkan doa kepada Yang Kuasa selama Sangkuriang membuat perahu, agar pekerjaan membuat perahu tidak selesai.
Berkat doa Dayang Sumbi, akhirnya perjalanan malam berlangsung sangat cepat dan akhirnya terbitlah fajar dan Sangkurian gagal menyelesaikan pekerjaannya yang tunggal sedikit.
Sangkuriang membuat perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul atau pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul.
Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang.
Saat Sangkuriang marah bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebol, sambut aliran Sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang.
Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang sudah dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah warna menjadi Gunung Tangkuban Parahu.
Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Ada Dampaknya pada Penerbangan di Bandara Husein Sastranegara?