Breaking News:

Mitos dan Legenda Gunung Tangkuban Parahu yang Sedang Erupsi Dibanding Fakta Penjelasan Vulkanolog

Mitos dan legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi jadi obrolan hangat setelah Tangkuban Parahu erupsi, simak penjelasan ilmiah pakar vulkanologi.

Tribunnews/ Twitter BNPB
Erupsi Gunung Tangkuban Parahu 26 Juli 2019 

Legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang

Petugas BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan pengamatan di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/7/2019).
Petugas BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan pengamatan di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/7/2019). ((ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp))

Kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang tidak bisa lepas dari legenda Tangkuban Parahu.

Dikisahkan, Sangkurian adalah anak dari Dayang Sumbi yang terpisah sekian lama. Saat bertemu, Sangkuriang jatuh cinta pada ibunya sendiri.

Mengetahui jika pemuda yang jatuh cinta adalah anak kandungnya, Dayang Sumbi menolaknya.

Ia kemudian mengajukan syarat yang harus dikerjakan Sangkuriang, yakni, membuat perahu dalam waktu satu malam.

Jika perahu itu selesai dalam satu malam, Sangkuriang diperbolehkan Dayang Sumbi untuk menikahinya.

Sangkuriang menyanggupinya. Dia meminta bantuan jin untuk membantunya.

Dayang Sumbi pun tak tinggal diam. Ia tidak mau dinikahi oleh anaknya sendiri.

Dayang Sumbi pun memanjatkan doa kepada Yang Kuasa selama Sangkuriang membuat perahu, agar pekerjaan membuat perahu tidak selesai.

Berkat doa Dayang Sumbi, akhirnya perjalanan malam berlangsung sangat cepat dan akhirnya terbitlah fajar dan Sangkurian gagal menyelesaikan pekerjaannya yang tunggal sedikit.

Sangkuriang membuat perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul atau pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul.

Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang.

Saat Sangkuriang marah bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebol, sambut aliran Sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang.

Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang sudah dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah warna menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Ada Dampaknya pada Penerbangan di Bandara Husein Sastranegara?

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung Tangkuban Parahu erupsi 26 Juli 2019Gunung Tangkuban ParahuSangkuriangDayang Sumbing
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved