Pernah Dihantam Gempa Bermagnitudo 9, Pantai Selatan Jawa Terancam Tsunami Dahsyat Hingga 20 Meter
Pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkap fakta-fakta tentang potensi gempa dan tsunami di pantai selatan DIY.
Editor: Ika Putri Bramasti
"Maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain."
Dia juga menjabarkan, daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami jika terjadi gempa megathrust di selatan Jawa khususnya di selatan DIY cukup panjang.
Mulai dari daerah Cilacap hingga ke Jawa Timur.
Berdasarkan catatan, gempa besar di selatan Pulau Jawa yang menimbulkan gelombang tsunami pernah beberapa kali terjadi.
Di antaranya pada 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7 dan pada 2006 yang menyebabkan tsunami di Pangandaran akibat gempa bermagnitudo 6,8.
"Pada gempa 1994, memang tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY. Namun pada 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY tetapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo," bebernya.
Kendati demikian, dari penelitian yang dilakukan, peristiwa gempa megathrust di selatan Pulau Jawa pernah terjadi dengan kekuatan magnitudo 9.
"Umur radioaktif dari unsur-unsur yang kami temukan di Lebak Banten dan Bali memiliki umur yang sama," katanya lagi.
"Artinya, pernah ada tsunami di selatan Jawa yang disebabkan gempa dengan magnitudo besar."
Jejak gempa dan tsunami pesisir selatan
Sebelumnya peneliti LIPI, Eko Yulianto, lewat uji karbon menemukan deposit tsunami di pesisir Kulonprogo, DIY, berusia 300 tahun, atau diduga terjadi tahun 1699.
Deposit lebih tua ditemukan berusia 1.698 tahun, 2.785 tahun, dan 3.598 tahun.
Deposit dengan usia lebih kurang sama ditemukan di Lebak, Banten hingga Cilacap, Jateng.
Temuan ini menunjukkan gempa besar dan tsunami dahsyat sangat potensial di sepanjang wilayah ini.
Gempa Bantul 2006 berpusat di dekat daratan Parangtritis.