TERBARU! Update Setelah Gempa Bali, 45 Bangunan Rusak, Guru dan 2 Siswa Tertimpa Reruntuhan Bangunan
Update terbaru setelah gempa Bali Selasa 16 Juli 2019, sejumlah 45 bangunan rusak, dan seorang guru dan 2 siswa tertimpa reruntuhan bangunan.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Agung Budi Santoso
Update terbaru setelah gempa Bali Selasa 16 Juli 2019, sejumlah 45 bangunan rusak, dan seorang guru dan 2 siswa tertimpa reruntuhan bangunan.
Inilah 5 fakta gempa Bali 5 Fakta Gempa Bali Selasa 16 Juli 2019 dini hari, mulai dari penyebab, catatan gempa susulan hingga imbauan dari BMKG
TRIBUNSTYLE.COM - Peristiwa gempa bumi kembali terjadi di Tanah Air.
Gempa bumi baru saja mengguncang Nusa Dua, Bali pada Selasa (16/7/2019) pagi tadi.
Pihak BMKG menyebut gempa bumi berkekuatan 5,8 SR itu terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi.
Untuk lebih jelasnya, simak 5 fakta gempa bumi yang mengguncang Nusa Dua, Bali berikut ini.
• Tips yang Harus Dilakukan Saat dan Setelah Terjadinya Gempa, Jangan Panik & Amati Benda di Sekitarmu
• Gempa Susulan di Bali Terjadi Hingga 9 Kali, Ini Imbauan BMKG Saat Gempa Terjadi
• VIRAL VIDEO Diduga Sebelum Gempa Bali, Warga Punguti Ratusan Ikan yang Lompat ke Pantai Canggu
1. Berkekuatan 5,8 SR
Gempa Bali pagi ini awalnya diinformasikan berkekuatan Magnitudo 6 SR.
Melalui konferensi pers yang dirilis melalui akun Twitter @InfoHumasBMKG menyebut, gempa yang terjadi pada Selasa (16/7/2019) pukul 07.18 WIB ini berkekuatan Magnitudo 6 SR.
2. Berpusat di pusat selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara
Gempa Bali ini berpusat di selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara.
Episenter gempa ini terletak pada koordinat 9,08 LS & 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Bali.
Berdasarkan hiposenternya, merupakan gempa bumi berkedalaman menengah.
3. Penyebab gempa
Pergerakan lempeng bumi ditengarai menjadi penyebab gempa Bali.
Aktivitas subduksi Lempang Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia menjadi penyebabnya.
Menurut Deputi Geofisika, Muhammad Sadly mengatakan, dari hasil analisis mekanisme gempa menunjukkan, gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault).
4. Terjadi gempa susulan hingga 9 kali
Setelah gempa utama, gempa susulan terjadi hingga 9 kali.
Dilansir dari Kompas.com, gempa susulan ini terjadi dengan besaran magnitudo berbeda-beda.
"Hingga pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan 9 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar 3,2 dan magnitude terkecil 2,4," jelas Ramhamt Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019).
5. Imbauan BMKG
Bagi masyarakat yang terdampak gempa, ini imbauan BMKG saat gempa terjadi seperti yang TribunStyle.com himpun dari www.bmkg.go.id.
