Obituari
Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un, Daftar Tokoh Meninggal Dunia 2019 Arifin Ilham Hingga Sutopo BNPB
Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un, Daftar Tokoh Meninggal Dunia 2019 Arifin Ilham Hingga Sutopo BNPB
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un --- Indonesia kehilangan cukup banyak tokoh-tokoh terbaiknya sepanjang 6 bulan pertama 2019, dari Januari hingga Juli 2019 yang pergi untuk selamanya, meninggal dunia dipanggil ke Rahmatullah, Sang Khalik.
Dari yang baru saja meninggal dunia yakni Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas BNPB, ulama terkemuka KH Arifin Ilham, almarhumah mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono, aktor Robby Tumewu dan sederet lainnya.
inilah nama-nama tokoh, artis, seniman, istri pejabat, pejabat pemerintah, dan public figure lain yang meninggal dunia sepanjang tahun 2019, dari Januari hingga bulan Juli 2019.
Kita doakan agar mereka yang berpulang ke Rahmatullah mendapat ampunan, keberkahan dan kemuliaan di sisi Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa.
Antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Robby Tumewu, konglomerat Eka Tjipta Widjaja, ulama Arifin Ilham, artis Saphira Indah dan sederet berita duka lainnya.
Berita meninggal dunia terbaru adalah berpulangnya sosok Rudy Badil, pendiri grup komedia Warkop DKI pada Kamis 11 Juli 2019.
TribunStyle.com mengutip Tribunnews.com, Rudy Badil menghembuskan nafas terakhir hari ini pada pukul 07.13 WIB.
Kabar duka itu dibenarkan oleh Maman Suherman atau akrab disapa Kang Maman yang merupakan penggiat literasi.
"Teman-teman KPG kasih kabar bahwa Mas Rudy Badil sebelumnya jatuh di kamar mandi rumah. Tiba-tiba tadi pagi dapat kabar lagi dari anak beliau bahwa Mas Badil sudah pergi (meninggal dunia)," kata Maman saat dihubungi Kompas.com, Kamis pagi.
Badil merupakan salah satu pendiri Warkop Prambors bersama Nanu (Nanu Mulyono), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro).
Seperti apa sosok Rudy Badil dan kiprahnya di Warkop DKI? Berikut rangkumannya:
1. Cikal Bakal Warkop DKI
Banyak orang mengira, Warkop DKI hanya tinggal Indro, sepeninggal Kasino dan Dono.
Sebenarnya, sosok pria bernama Rudy Badil yang hari ini meninggal merupakan satu di antara pendiri grup lawak legendaris itu.
Memang, selain Dono, Kasino dan Indro, ada sosok Nanu Mulyono dan Rudy Badil yang merupakan generasi awal Warkop DKI.
Nama Nanu masih kerap terdengar di dunia hiburan.
Namun Rudy Badil surut, karena undur diri dari dunia lawak.
Selepas lulus dari Fakultas Sastra Anthropologi Universitas Indonesia, teman Soe Hok Gie ini memilih jalannya sebagai wartawan dan pecinta alam.
Rudy Badil dikenal sebagai wartawan senior di Harian Kompas, yang telah melanglang buana selama 32 tahun hingga pensiun pada 2006.
2. Peran di Warkop
Sebelum menelusuri jejak Rudy Badil, sebaiknya melihat kilas sejarah terbentuknya Warkop DKI lebih dahulu.
Awalnya, Warkop DKI bernama Warkop Prambors.
Grup ini juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI yang merupakan grup lawak.
Grup ini dibentuk Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro).
Nanu, Rudy, Dono dan Kasino merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta.
Sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.
Di situs wikipedia dituliskan, mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors.
Acara lawakan itu hadir setiap Jumat malam antara pukul 20.30-21.15 WIB, disiarkan radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.
Dalam acara obrolan itu, Rudi Badil sering berperan sebagai Mr James dan Bang Cholil.
Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori.
Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam, bisa Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang).
Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak).
Sementara itu Dono berperan sebagai Slamet (Jawa).
3. Demam Panggung
Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari senior di radio Prambors, Temmy Lesanpura.
Saat itu, Radio Prambors meminta Hariman Siregar, mahasiswa senior UI, untuk mengisi acara di Prambors. (Hariman kemudian dikenal sebagai tokoh peristiwa Malari 1974).
Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini.
Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.
Rudy Badil yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright).
Begitu juga Dono.
Awalnya saat manggung, Dono harus mojok dulu beberapa menit karena masih malu dan takut.
Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan.
Fakta lain tentang awal terbentuknya Warkop, tentang Indro.
Indro merupakan anggota termuda.
Saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, dia masih pelajar SMA.
4. Pertama Kali Warkop Muncul
Warkop pertama kali muncul di pesta perpisahan (sekarang prom nite) SMA IX Jakarta yang diadakan di Hotel Indonesia.
Kala itu semua personel gemetar, alias demam panggung. Dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses.
Pada peristiwa pada 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor berupa uang transport sebesar Rp 20.000.
Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali. Namun, akhirnya habis untuk mentraktir makan teman-teman mereka.
Berikutnya, mereka manggung di Tropicana.
Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tetapi ternyata hasilnya kembali lumayan.
Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia.
Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP, yang bertetangga dengan Warkop.
Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat Rp 250.000.
Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan plesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota).
Pengambilan nama DKI karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri.
Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors.
Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.
4. Indro Sampaikan Duka Cita
Indro, anggota Warkop DKI yang tersisa, pun mengungkapkan rasa dukanya atas kepergian Rudy.
"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un. Selamat beristirahat dengan tenang Mas Rudy Badil, doa terbaik kami sekeluarga besar Lembaga Warung Kopi Dono Kasino Indro untuk keluarga yg ditinggalkan," kata Indro di akun Instagram-nya, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (11/7/2019).
Dalam postingannya itu, Indro menuturkan bahwa mendiang Rudy adalah sosok penting dalam perjalanan karier Warkop DKI hingga saat ini.
"Beh, selamat jalan. Lo udah tenang sekarang. Terima kasih untuk persaudaraan dan semua kesempatan yg akhirnya menjadi jalan hidup gw," ucap Indro.
"Warkop DKI tidak akan lepas dari sosok Rudy Badil selamanya. Dan gw akan kibarkan bendera Warkop DKI seumur hidup gw, gw janji, inshaAllah," sambungnya sambil memajang foto mereka berdua.
Dalam unggahan itu, tampak Indro dan Rudi sedang duduk berdampingan mengenakan t-shirt putih bergambar wajah tiga personel Warkop DKI.
Saat itu, mereka sedang berada dalam acara launching buku Main-Main Jadi Bukan Main, pada 2013 lalu.
5. Sosok di Balik Layar
Menurut Maman Suherman, Rudy adalah seorang konseptor.
Ia tidak suka berada di atas panggung.
Hal itulah yang membuat Rudy meninggalkan Warkop yang wara-wiri tampil di atas panggung.
"Rudy sangat kuat dengan konsep, di belakang layar."
"Itu yang mungkin membuat beliau tidak kuat atau tidak betah jika harus tampil di atas panggung."
"Dia lebih banyak tampil di belakang layar."
"Makanya dia banyak ke konten, mengisi konten daripada tampil di depan panggung," kata dia.
Wartawan senior Kompas yang telah pensiun ini juga dikenal dengan liputan-liputannya yang mendalam, mengikuti sejumlah ekspedisi, dan kegiatan pencinta alam lainnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJambi/Duanto) (Kompas.com/Ira Gita Natalia Sembiring)
Daftar Tokoh, Artis. Public Figure Meninggal Dunia 2019, dari Januari - Juli
Januari 2019
- 4: Torro Margens (68), aktor Indonesia
- 10: Philippe de Lannoy (96), bangsawan Belgia
- 11: Michael Atiyah (89), matematikawan Inggris, penerima Penghargaan Abel (2004)
- 11: Jason Dean Gibbs (49), pembalap mobil Amerika Serikat, pemilik Joe Gibbs Racing
- 12: Nukman Luthfie (54), pengamat media sosial Indonesia
- 12: Edward Sirait (76), sutradara Indonesia
- 14: Robby Tumewu (65), aktor Indonesia
- 14: Paweł Adamowicz (53), politikus Polandia, Wali Kota Gdańsk (1998–2019)
- 15: Gebi Ramadhan (24), pelawak tunggal Indonesia
- 15: Mario Monje (89), politikus komunis Bolivia
- 18: Glen Wood (93), pembalap mobil Amerika Serikat, pendiri tim Wood Brothers Racing
- 19: Daniel C. Striepeke (88), artis tata rias Amerika Serikat
- 19: Tony Mendez (78), petugas intelijen Amerika Serikat
- 20: Ging Ginanjar (54), jurnalis Indonesia
- 21: Emiliano Sala (28), pemain sepak bola Argentina
- 22: James Frawley (82), sutradara Amerika Serikat
- 22: Tan Swie Ling (80), aktivis Indonesia
- 24: Fernando Sebastián Aguilar (89), kardinal Katolik Spanyol
- 25: Erik Dwi Ermawansyah (23), pemain sepak bola Indonesia
- 25: Krishna Sobti (93), penulis India
- 26: Michel Legrand (86), komposer Prancis
- 26: Eka Tjipta Widjaja (97), konglomerat Indonesia, pendiri Sinar Mas
- 29: Rahman Tolleng (81), aktivis, politikus Indonesia
- 29: George Fernandes (88), politikus India
- 29: James Ingram (66), penyanyi, penulis lagu Amerika Serikat
- 30: Saphira Indah (32), aktris Indonesia
- 31: Awaluddin Djamin (91), mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (1972–1982)
Febuari 2019
- 1: Parhan Ali (72), politikus dan birokrat Indonesia, Bupati Bangka Barat (2005–2010, 2016–2019)
- 3: Detsl (35), penyanyi hip hop Rusia
- 6: Manfred Eigen (91), biofisikawan Jerman, penerima Nobel Kimia (1967)
- 7: Albert Finney (82), aktor Inggris
- 7: Jan Olszewski (88), politikus Polandia, Perdana Menteri (1991–1992)
- 11: Sibghatullah Mojadeddi (93), politikus Afganistan, Penjabat Presiden (1992)
- 12: Gordon Banks (81), pemain sepak bola Inggris
- 15: Purnomo Muhammad Yudhi (56), pelari cepat Indonesia
- 16: Nani Soedarsono (90), politikus Indonesia, Menteri Sosial (1983–1988)
- 16: Bruno Ganz (77), aktor Swiss
- 19: Karl Lagerfeld (85), perancang busana Jerman
- 20: Claude Goretta (89), sutradara Swiss
- 20: Nana Krip (73), penyiar radio, pelawak Indonesia
- 22: Kodi Ramakrishna (69), sutradara India
- 24: Donald Keene (96), cendekiawan, sejarawan dan penulis Jepang kelahiran Amerika
- 24: Antoine Gizenga (93), politikus Kongo, Perdana Menteri (1960–1961, 2006–2008)
- 25: Reinout Sylvanus (90), politikus Indonesia, Gubernur Kalimantan Tengah (1967–1978)
- 27: France-Albert René (83), politikus Seychelles, Presiden (1977–2004), Perdana Menteri (1976–1977)
- 28: Nedi Gampo (53), seniman legendaris Minangkabau
- 28: Didik Mangkuprojo (80), pelawak Indonesia, anggota Srimulat
- 28: André Previn (89), komponis, pianis, konduktor Amerika Serikat kelahiran Jerman, pemenang Oscar (1959, 1960, 1964, 1965)
Maret 2019
- 1: Mahadi Sinambela (71), politikus Indonesia, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (1999–2000)
- 1: Kevin Roche (96), arsitek Amerika Serikat kelahiran Irlandia, pemenang Penghargaan Pritzker (1982)
- 1: Zhores Alferov (88), fisikawan, politikus Rusia, penerima Nobel Fisika (2000)
- 1: S. Tidjab (72), penulis sandiwara radio Indonesia, pencipta Tutur Tinular
- 2: Nur Tompel (64), pelawak Indonesia
- 2: Keith Harvey Miller (94), politikus Amerika Serikat, Gubernur Alaska (1969–1970)
- 4: Klaus Kinkel (82), politikus Jerman, Wakil Kanselir (1993–1998)
- 4: Luke Perry (52), aktor Amerika Serikat
- 14: Charlie Whiting (66), direktur olahraga motor Inggris, direktur balap Formula 1 FIA (sejak 1997)
- 14: Godfried Danneels (85), kardinal Belgia, Uskup Agung Mechelen-Brussel (1979–2010)
- 17: Manohar Parrikar (63), politikus India, Ketua Menteri Goa (2000–2005, 2012–2014, 2017–2019), Menteri Petahanan (2014–2017)
- 17: Tunku Puan Zanariah (78), Raja Permaisuri Agong (1984–1989)
- 26: Nazarudin Kiemas (70), politikus Indonesia, anggota DPR RI (1999–2019)
- 26: Ahmad Syarwani Zuhri (68), ulama Indonesia, ketua MUI Kota Balikpapan
- 27: Daud Hasyim (67), Mantan Wakil Bupati Ogan Ilir
- 29: Agnès Varda (90), sutradara film Prancis
- 29: Tao Ho (82), arsitek Hong Kong, perancang bendera Hong Kong
April 2019
- 1: Vonda N. McIntyre (70), pengarang fiksi ilmiah Amerika Serikat
- 5: Sydney Brenner (92), ahli bologi Afrika Selatan, pemenang Nobel Fisiologi atau Kedokteran (2002)
- 6: David J. Thouless (84), fisikawan Britania, pemenang Nobel Fisika (2016)
- 7: Cho Yang-ho (70), pebisnis Korea Selatan, CEO Korean Air
- 11: Mus Mulyadi (73), penyanyi keroncong Indonesia
- 13: Paul Greengard (93), ahli saraf Amerika Serikat, pemenang Nobel Fisiologi atau Kedokteran (2000)
- 14: Neles Tebay (55), pastor Indonesia
- 14: David Brion Davis (92), sejarawan Amerika Serikat
- 14: Gene Wolfe (87), penulis fiksi ilmiah dan fantasi Amerika Serikat
- 17: Alan García (69), politikus Peru, Presiden (1985–1990, 2006–2011)
- 17: Dynand Fariz (55), perancang busana Indonesia
- 19: Syaiful Zachri (55), polisi Indonesia
- 19: Rodolfo Severino Jr. (82), diplomat Filipina, Sekjen ASEAN (1998–2002)
- 22: Lê Đức Anh (98), politikus dan jenderal Vietnam, Presiden Vietnam (1992–1997)
- 23: Jean dari Luksemburg (98), Haryapatih Luksemburg (1964–2000)
- 25: John Havlicek (79), pemain bola basket Amerika Serikat
- 28: Richard Lugar (87), politikus Amerika Serikat, Senator (1977–2013), Wali Kota Indianapolis (1968–1976)
- 28: Frans Albert Joku (66), tokoh Papua
- 29: Eddie Riwanto (63), aktor Indonesia
Mei 2019
- 3: Lukas Tingkes (77), Wali Kota Palangka Raya (1983–1988)
- 7: Jean Vanier (90), filsuf, teolog dan humanitarian Kanada
- 8: Sprent Dabwido (46), Presiden Nauru (2011–2013)
- 10: Frederick Brownell (79), ahli veksilologi Afrika Selatan, perancang bendera Namibia dan Afrika Selatan
- 11: Khikmawan Santosa (40-an), penata suara film Indonesia
- 12: Nasrallah Boutros Sfeir (98), kardinal Maronit Lebanon, Patriark Antiokhia (1986–2011)
- 12: Machiko Kyō (95), aktris Jepang
- 13: Doris Day (97), aktris, penyanyi, dan aktivis kesejahteraan hewan Amerika Serikat
- 14: Tim Conway (85), aktor dan komedian Amerika Serikat
- 16: I. M. Pei (102), arsitek Tionghoa-Amerika
- 16: Bob Hawke (89), Perdana Menteri Australia (1983–1991)
- 20: Niki Lauda (70), pembalap F1 Austria, juara dunia F1 (1975, 1977, 1984)
- 20: Yasuo Furuhata (84), sutradara Jepang
- 22: Muhammad Arifin Ilham (49), pendakwah Indonesia
- 23: Bondan Gunawan (71), mantan Menteri Sekretaris Negara Kabinet Persatuan Nasional
- 23: Hosei Norota (89), politikus Jepang, Direktur Jenderal Badan Pertahanan (1998–1999) dan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (1995–1996)
- 24: Murray Gell-Mann (89), fisikawan Amerika Serikat, penerima Nobel Fisika (1969)
- 25: Claus von Bülow (92), sosialita Inggris-Denmark
- 26: Marselinus Y. W. Petu (55), Bupati Ende
- 26: Prem Tinsulanonda (98), perwira militer dan politikus Thailand, Perdana Menteri Thailand (1980–1988)
- 27: Veeru Devgan (85), koreografer, aktor dan sutradara film India
- 28: Apolo Nsibambi (78), Perdana Menteri Uganda (1999–2011)
- 29: Muhammad Tholchah Hasan (80), Menteri Agama pada Kabinet Persatuan Nasional
- 31: Hari Sabarno (74), mantan Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Gotong Royong
Juni 2019
- 1: Ani Yudhoyono (66), Ibu Negara Indonesia (2004–2014)
- 1: José Antonio Reyes (35), pemain sepak bola Spanyol
- 1: Michel Serres (88), filsuf Prancis
- 4: Lennart Johansson (89), Presiden UEFA (1990–2007)
- 5: Elio Sgreccia (90), bioetikawan dan kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia
- 10: Girish Karnad (81), pemeran, sutradara, penulis dan pengarang drama India
- 12: George Toisutta (66), KSAD (2009–2011)
- 12: Sylvia Miles (94), aktris Amerika Serikat
- 13: Robby Sugara (68), aktor Indonesia
- 17: Muhammad Mursi (67), Presiden Mesir (2012–2013)
- 19: Abdul Djebar Hapip (83), Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat
- 19: Etika (29), youtuber Amerika Serikat
- 21: Dimitris Christofias (72), Presiden Siprus (2008–2013)
- 22: Thalles (24), pemain sepak bola Brasil
- 24: Yekaterina Mikhailova-Demina (93), dokter militer Rusia
- 27: Vijaya Nirmala (75), aktris, sutradara dan produser film India
- 29: Jeon Mi-seon (48), aktris Korea Selatan
- 29: Bigman Sirait (57), pendeta Indonesia
- 30: Abduh Aziz (51), produser film Indonesia
Juli 2019
- 1: Norman Geisler (86), teolog Amerika Serikat
- 2: Jacky Zimah (63), penyanyi dangdut Indonesia
- 2: Lee Iacocca (94), eksekutif otomobil Amerika Serikat
- 3: Pol Cruchten (55), sutradara film Luksemburg
- 6: Cameron Boyce (20), aktor Amerika Serikat
- 6: João Gilberto (88), penyanyi, penulis lagu dan gitaris Brasil, pelopor gaya musik bossa nova
- 7: Sutopo Purwo Nugroho (49), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB
- 9: Ross Perot (89), tokoh bisnis, miliarder, filantropis, dan politikus Amerika Serikat
- 9: Fernando de la Rúa (81), politikus Argentina, Presiden Argentina (1999–2001)
- 9: Johnny Kitagawa (87), pengusaha dan manajer bakat Jepang-Amerika
- 10: Valentina Cortese (96), aktris Italia
- 11: Rudy Badil (74), pendiri Warkop DKI
- (Sumber: Wikipedia.com)