5 Fakta Micin yang Tak Banyak Orang Tahu, dari Sejarah Hingga Batas Konsumsi Maksimal Sehari!
Tak banyak yang tahu, berikut 5 fakta micin yang sering kita konsumsi, benar bisa turunkan kinerja otak?
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
5 fakta micin yang tak banyak orang tahu, dari sejarah hingga batas konsumsi maksimal sehari!
TRIBUNSTYLE.COM - Istilah micin saat ini kerap dipakai sebagai pengganti penyebutan penyedap rasa pada makanan.
Apa saja yang perlu diketahui soal micin? Simak rangkuman berikut, dari sejarah, efek, hingga batas aman penggunaannya.
1. Penemuan micin
Micin atau MSG ditemukan oleh Kikunae Ikeda, profesor kimia Universitas Tokyo pada tahun 1908.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengategorikan MSG sebagai makanan aman. Meski demikian, mengonsumsi micin dalam jumlah berlebih juga tak disarankan.
2. Kandungan
Micin mengandung monosodium glutamat yang terdiri dari air, natrium, dan glutamat. Glutamat merupakan zat penting yang dapat mengubah rasa makanan menjadi lebih nikmat.
Zat tersebut juga terkandung dalam susu, keju, daging, ikan, dan beberapa sayuran.
• Waspada! Konsumsi Micin Terlalu Banyak Dapat menjadi Penyebab Otak Lemot Hingga Berujung Kematian
3. Efek
Efek penggunaan micin masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Ada yang beranggapan, monosodium glutamat (MSG) berdampak buruk pada kemampuan kognitif seseorang. Benarkah?
Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Hardinsyah mengatakan, lembaga-lembaga kesehatan dunia--The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), hingga Kementerian Kesehatan RI menyatakan MSG aman dikonsumsi.
Menurut dia, anggapan bahwa penyedap rasa bisa berpengaruh pada kerja otak kemungkinan karena kesalahan persepsi atas penelitian yang dilakukan oleh peneliti Washington University, Dr John W. Olney.
Olney menguji MSG terhadap tikus putih dengan cara menyuntikkannya ke bawah kulit.
Cara ini dikritik dan dianggap tak lazim karena MSG umumnya diasup lewat makanan.